Bukan Mistik, Ada Ilmu Fisika dalam Atraksi Topeng Dhadhak Merak di Reog Ponorogo

Jumat, 3 Februari 2023 10:53 Reporter : Thomas Wardhana
Bukan Mistik, Ada Ilmu Fisika dalam Atraksi Topeng Dhadhak Merak di Reog Ponorogo Dhadhak Merak. Tiktok reyogchestra ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Kesenian Reog Ponorogo merupakan salah satu bukti kekayaan budaya Bangsa Indonesia. Kesenian tari ini identik dengan beragam atraksi memukau yang dilakukan oleh para penarinya.

Kesenian reog juga dikenal dengan atraksi yang dibawakan oleh penari yang menggunakan topeng besar dengan wujud singa bernama Dhadhak Merak.

Konon topeng tersebut memiliki ukuran yang besar dan berat sehingga mustahil diangkat oleh orang awam pada umumnya.

Menariknya, ukuran besar dan bobot berat dari topeng tersebut juga dipengaruhi ilmu fisika sehingga para penari dapat mengangkat topeng Dhadhak Merak hanya dengan menggigitnya. Simak ulasan berikut ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal Topeng Dhadhak Merak

dhadhak merak
Tiktok reyogchestra ©2023 Merdeka.com

Sebuah tulisan sempat dimuat oleh kelompok kesenian Manggolo Mudho pada 2017 lalu. Akun Tiktok @reyogchestra sempat mengulas kembali rahasia di balik penampilan kesenian Reog Ponorogo.

Topeng Dhadhak Merak menjadi sebuah ciri khas di setiap penampilan kesenian Reog Ponorogo. Dhadhak Merak dikenal karena ukuran dan bobotnya yang besar namun dapat diangkat oleh penari hanya dengan menggigitnya.

Berat dari topeng tersebut berkisar 40-50 kilogram. Banyak yang mengira jika atraksi Dhadhak Merak mengandung unsur mistik dan penari dalam kondisi kesurupan.

Dalam tulisan tersebut dikatakan bahwa atraksi dalam Reog Ponorogo tidak ada adegan kesurupan. Para penari Dhadhak Merak memang sudah terlatih dan kuat secara fisik untuk mengangkat topeng tersebut.

3 dari 5 halaman

Desain Unik Dhadhak Merak

Topeng Dhadhak Merak memiliki dua bentuk desain yang berbeda dalam satu bentuk. Bagian kepala yang diwujudkan dengan kepala singa (barong), dan bagian atas berupa bulu merak.

Keduanya memang dibuat saling menyeimbangkan. Bagian kepala cenderang berat ke depan, sedangkan bagian "rengkek" merak di desain melengkung ke belakang.

Apabila hanya mengangkat bagian kepala, maka akan tetap terasa berat meskipun bobot yang dihasilkan lebih ringan apabila dibandingkan dengan adanya kepala merak.

4 dari 5 halaman

Ilmu Fisika di Balik Topeng Dhadhak Merak

dhadhak merak
Tiktok reyogchestra ©2023 Merdeka.com

Rahasia di balik keberhasilan para penari mengangkat topeng ternyata adanya prinsip ilmu fisika yang dikenal dengan prinsip "Keseimbangan Benda Tegar".

Sebuah riset dari Katadata.co.id mengemukakan definisi bahwa "Keseimbangan Benda Tegar" adalah kondisi di mana momentum benda tegar sama dengan nol.

Benda tegar dapat diartikan sebagai posisi sebuah benda yang awalnya diam akan cenderung diam. Benda hanya memiliki satu titik materi yang akan bekerja dan menyebabkan terjadinya sebuah gerak translasi.

Dibuatnya dua bagian pada topeng berupa kepala yang mengarah ke depan dan bulu merak ke arah belakang memang tidak akan berpengaruh lantaran pada akhirnya akan menciptakan momentum benda bernilai nol karena adanya keseimbangan pada titik tertentu.

5 dari 5 halaman

Kejeniusan Pencipta Topeng Dhadhak Merak

Meski kesenian ini bersifat tradisional, ternyata pencipta kesenian ini layak mendapat pujian karena perhitungan yang akurat dari sebuah topeng raksasa.

Belum dapat diketahui apakah memang ada hitung-hitungan pasti di setiap pembuatan topeng ini, namun yang pasti bahwa kesenian ini menjadi salah satu budaya yang berharga bagi bangsa Indonesia.

Berikut video selengkapnya.

@reyogchestra Dhadhak Merak merupakan topeng terberat dan terbesar di dunia. Beratnya bisa mencapai 40-50 kg. Tapi bagaimana ia bisa dipakai oleh seorang pembarong hanya dengan gigitan? Bahkan kadang juga dinaiki orang diatas kepalanya. Apakah mistik? Atau kesurupan? Tentu saja tidak. Dan yang perlu digaris bawahi tidak ada adegan kesurupan dalam Reyog (asli) Ponorogo Jawabannya, selain karena memang para pembarong adalah orang-orang yang kuat secara fisik dan sudah terlatih, juga dikarenakan desain dari topeng dhadhak merak itu sendiri. Topeng dhadhak merak didesain menjadi 2 bagian yg terpisah, yaitu bagian kepala dan bagian merak. Dimana masing2 bagian saling menyeimbangkan. Desain "rengkek" merak yang melengkung ke belakang, akan menyeimbangkan bagian kepala yang cenderung berat ke depan. Maka tidak heran jika hanya dipakai bagian kepala saja tanpa merak akan terasa berat, walaupun secara bobot lebih ringan. Dalam ilmu fisika kita mengenalnya dengan rumus "Kesetimbangan Benda Tegar". Silahkan dipelajari Hal ini tidak terlepas karena kejeniusan dan pengalaman alamiah para perajin dhadak merak yang tahu persis hitung-hitungan fisika untuk membuat sebuah topeng raksasa. Nah sekarang jadi makin tahu kan, betapa berharganya nilai kebudayaan kita. (Source Tulisan: @manggolo mudho ) #fyp #reog #reogindonesia #budaya #viral #lewatberanda #seni #tradisi #budayaindonesia #reyogponorogo #reogponorogo #ponorogo #indonesia #warisanbudaya #reogdiluarnegeri #eropa ♬ suara asli - Reyogchestra

[thw]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini