Awalnya Panik Didatangi Polisi, Tiba-Tiba ABG Ini Girang Pas Mau Diantar Pulang
Merdeka.com - Remaja yang masih di bawah umur, sepatutnya tidak berkeliaran hingga larut malam. Seperti yang dijumpai oleh Ipda Prasetya Bima Praelja dan tim Patroli Samapta Polda Banten.
Keempat ABG terciduk berboncengan tanpa helm dan nongkrong di tempat sepi. Sementara beberapa temannya kabur meninggalkan kendaraan roda duanya di TKP. Meski sempat panik, tak disangka saat diantar para aparat kepolisian, mereka malah kegirangan.
Penasaran? Simak ulasannya berikut ini.
Ketahuan Nongkrong di Tempat Sepi Tengah Malam
Waktu telah menunjukkan pukul 01.30 WIB. Tim Patroli yang dipimpin oleh Danton Dalmas 3A DIT Samapta Polda Banten Ipda Prasetya Bima Praelja menemukan sekumpulan remaja laki-laki dan perempuan.
"Seharusnya jika dia merasa tidak bersalah, dia tidak perlu melarikan diri dari petugas. Kami pun mengamankan kendaraan tersebut ke Polda Banten," ujar Ipda Bima seperti dikutip dari kanal YouTube 86 & Custom Protection NET.
Kanal YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Ada dua laki-laki dan dua perempuan yang berhasil diciduk para aparat. Apalagi usia mereka masih 14 dan 15 tahun, tentu menjadi kekhawatiran tersendiri.
"Teman doang, tapi saya sama dia saudara. Habis pulang dari main tadi, dari Tigaraksa," akui si remaja perempuan.
"Kalau teman kok nongkrong sampai jam segini," tegas Komandan.
Berkilah Sudah Mau Pulang
Sontak tim patroli menginterogasi setiap remaja tersebut. Meski begitu, mereka masih saja berkilah sudah mau pulang. Padahal sudah ketahuan masih duduk-duduk di pinggir jalan yang sepi.
"Memangnya kalau pulang lebih dari jam 12, enggak dicariin orangtua?" tanya sang aparat.
"Tadi disuruh pulang, ini mau pulang. Terus nungguin teman. Mama juga tahu kalau pulang jam 12," katanya.
"Di usianya yang masih di bawah umur, tentunya sangat membahayakan pada jam-jam dan lokasi yang rawan pada saat ini," ungkap Ipda Bima.
Ketahuan Kabur
Kanal YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Setelah beralibi cukup lama, kecurigaan para aparat terpicu untuk melontarkan pertanyaan lain. Ternyata motor yang sebelumnya ditinggal merupakan milik temannya yang kabur. Tapi ABG yang lain, menyebutkan hanya pergi ke warung sebentar.
"Ini motornya teman saya pak, lagi di warung depan. Orang dia enggak punya HP. Saya cuma lagi nungguin teman lagi beli rokok di warung depan," kata si gadis.
"Kids zaman now masa enggak punya HP," sindir sang aparat.
"Karena tadi ada ramai-ramai, makanya pergi ke sana," ujar remaja yang lain.
"Enggak. Kabur tadi," ungkap remaja laki-laki.
Takut Telepon Orangtua
Kanal YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Lantaran sudah larut malam, aparat kepolisian meminta para remaja itu untuk menghubungi orangtua masing-masing. Meski tadi mengaku saudara, ternyata tetap saja mereka takut dimarahi. Bahkan masih berkilah tidak berniat nongkrong dan sekedar duduk menunggu teman.
"Saya main ke sono, terus disuruh nunggu di sini. Enggak nongkrong cuma nungguin teman di sini," bela si remaja laki-laki.
"Telepon orangtuanya minta jemput, sudah gitu,"
"Enggaklah, orang saya ikut ini. Enggak usah ayo, saya takut sama bapaknya la. Tapi jangan telepon bapaknya la," bentak remaja pria.
"La katanya saudara, masa takut. Kenapa bawa anak orang sampai malam. Harusnya enggak usah takut dong," kata sang aparat.
Girang Diantar Pulang
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial HHR ditangkap di kawasan Nangewer Kabupaten Bogor. Dia mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi gadungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap oleh polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi Gunadi Sadikin mengomentari langkah polisi dan Pemkot Tangerang menyemprotkan air ke jalan untuk mengurangi polusi.
Baca SelengkapnyaJika Terpilih Menjadi Anggota DPD, Segini Gaji dan Tunjangan yang Akan Diterima Komeng
Baca Selengkapnya