7 Akibat Kekurangan Protein pada Anak, Jangan Disepelekan
Merdeka.com - Protein adalah salah satu nutrisi yang penting. Sebab, protein dibutuhkan tubuh untuk mengatur sistem metabolisme pada tubuh serta membantu darah untuk menyuplai oksigen ke seluruh organ penting.
Namun, bagaimana jika tubuh kekurangan protein sejak dini?
Selalu cukupi kebutuhan protein pada anak agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan. Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan rangkuman dari akibat kekurangan protein pada anak:
Sistem Kekebalan Tubuh Akan Sulit untuk Stabil
ÂDaily Mail
Dilansir dari Liputan6, protein akan digunakan untuk sebagai zat pembentuk antibodi. Telah diketahui bersama, bahwa anak-anak belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna.
Protein yang ada di dalam tubuh berfungsi untuk mengidentifikasi dan menghancurkan antigen yang berbahaya seperti patogen yang masuk ke dalam tubuh.
Maka dari itu apabila anak kekurangan protein, maka hormon yang akan meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya akan menjadi semakin rendah dan dapat menimbulkan masalah kesehatan kelak ketika ia semakin dewasa.
Stunting
Shutterstock.com
Stunting adalah akibat kedua dari tubuh anak yang kekurangan protein. Akibat ini dapat terjadi apabila proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak terganggu. Sehingga, tubuhnya cenderung tidak dapat tumbuh secara optimal dan lebih pendek daripada anak-anak lainnya.
Dikutip dari Alodokter, hal ini dikarenakan protein yang berfungsi sebagai bahan baku berbagai jaringan, hormon, dan neurotransmitter tidak tercukupi dengan baik di dalam tubuh.
Maka dari itu, selalu cukupi kebutuhan protein pada anak demi tumbuh kembangnya hingga usia dewasa nanti.
Penyembuhan Luka Terhambat
Shutterstock.com/Dimitar Yalamov
Masa anak-anak adalah waktu dimana anak memiliki kemauan dan kemampuan untuk bermain dan mencari hal-hal yang disenanginya. Tidak heran apabila anak-anak sering mendapatkan luka yang didapatkan dari aktivitas bermainnya.
Jelas, untuk menyembuhkan luka ini tubuh membutuhkan protein yang cukup. Maka dari itu, akibat selanjutnya dari kekurangan protein pada anak adalah penyembuhan luka yang dapat terhambat.
Gangguan Fungsi Otak
Samitivej Hospital
Dikutip dari Alodokter, gangguan fungsi otak juga dapat menjadi akibat dari kekurangan protein pada anak. Hal ini juga dapat terjadi sejak di dalam kandungan.
Asam amino yang terkandung pada protein disinyalir dapat membentuk beragam jenis neurotransmitter yang baik bagi perkembangan otak. Di antaranya yakni dapat berperan untuk mengantarkan stimulus atau pesan ke sel saraf otak maupun otot yang ada di seluruh tubuh.
Tentu saja, semakin banyak neurotransmitter yang terbentuk di dalam tubuh maka akan semakin baik pula fungsi dan kerja otak untuk siap menerima berbagai pengetahuan baru.
Gangguan Kesehatan Mental
Parents.com
Akibat selanjutnya dari kekurangan protein pada anak adalah dapat terjadinya gangguan kesehatan mental. Sebab, kurangnya protein akan mengakibatkan gangguan fungsi otak.
Sementara itu, fungsi otak yang terganggu dapat mengakibatkan gangguan kesehatan mental. Sebab, asam amino yang banyak terkandung pada protein diperlukan tubuh untuk membentuk dopamin dan serotonin .
Kedua hormon tersebut dipercaya dapat membangkitkan suasana hati dan mental. Maka dari itu, kekurangan kedua hormon ini dapat berakibat menurunnya kondisi suasana hati yang memicu gangguan sikap dan perilaku pada anak.
Gangguan Pertumbuhan Gigi
shutterstock.com/Shane White
Masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan berbagai jaringan yang ada di dalam tubuh. Salah satunya adalah pertumbuhan dan perkembangan gigi menuju sempurna.
Akibat yang ditimbulkan anak mengalami kekurangan protein adalah terhambatnya pertumbuhan gigi. Sebab, telah dijelaskan sebelumnya bahwa protein merupakan zat yang dibutuhkan untuk dijadikan bahan baku bagi pertumbuhan jaringan-jaringan tubuh yang baru.
Hal ini dapat diantisipasi dengan pemberian makanan ataupun minuman yang mengandung protein tinggi seperti susu. Beri asupan susu kepada anak secara rutin setiap hari pada pagi dan malam hari menjelang tidur.
Obesitas
2018 Merdeka.com/Pixabay
Akibat kekurangan protein pada anak selanjutnya adalah munculnya risiko obesitas. Sebab, dikutip dari Liputan6, kekurangan protein dapat meningkatkan nafsu makan yang berlebihan pada anak.
Hal ini tentu saja menjadi kebiasaan buruk. Sebab, bukan makanan sehat yang menjadi incaran anak-anak untuk mencukupi hasrat makannya melainkan karbohidrat dan gula yang berlebihan.
Dengan kadar karbohidrat dan gula yang tinggi pada tubuh, maka hal ini dapat berakibat buruk bagi tubuh seperti meningkatnya risiko diabetes sejak dini yang disebabkan oleh obesitas.
Jam Tidur yang Kacau
2012 Merdeka.com
Anak yang memiliki jam tidur berlebih atau bahkan kurang disinyalir dapat disebabkan oleh kurangnya asupan protein di dalam tubuh. Maka dari itu, hindari akibat dari kurangnya asupan protein ini dengan memberi makanan yang bernutrisi tinggi serta memiliki kandungan protein di dalamnya.
Anda dapat memberi asupan telur, susu, keju, kacang-kacangan, dan lain sebagainya pada anak. Selain itu, pastikan pula untuk mencukupi kebutuhan asupan lainnya seperti vitamin, karbohidrat, mineral, dan lemak agar tidak menghambat tumbuh dan kembangnya.
(mdk/mta)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemenuhan kebutuhan nutrisi anak terutama berupa protein hewani merupakan hal yang penting.
Baca SelengkapnyaManfaat yang bisa didapatkan oleh tubuh ketika mengonsumsi makanan tinggi protein.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi memiliki peranan dalam menjaga kesehatan dan mendukung pembentukan otot.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terdapat beberapa rekomendasi makanan padat anak saat tumbuh gigi yang sehat dan kaya nutrisi baik.
Baca SelengkapnyaProtein merupakan komponen utama otot rangka, yang membentuk 80% massa otot. Yuk, simak cara mengkonsumsi protein yang baik untuk membangun massa otot!
Baca SelengkapnyaIDAI menilai upaya pencegahan stunting dengan pemberian makan siang untuk anak tidak efektif.
Baca SelengkapnyaMemilih makanan yang tepat untuk anak-anak bukan hanya tentang pertumbuhan fisik mereka; ini juga sangat mempengaruhi perkembangan otak mereka.
Baca SelengkapnyaTelur memiliki gizi yang hampir lengkap, seperti protein, lemak, vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan. Telur juga dianggap baik dikonsumsi setiap hari.
Baca SelengkapnyaAyam, sebagai salah satu bahan makanan yang sangat umum digunakan, memang memiliki beragam bagian dengan kandungan protein dan lemak yang berbeda-beda.
Baca Selengkapnya