2 Situs di Ibu Kota Majapahit jadi Simbol Toleransi, ini Potretnya
Merdeka.com - Sebagai salah satu kerajaan terbesar di Indonesia, Majapahit sampai sekarang masih menyimpan peninggalan yang belum terungkap dengan jelas. Salah satunya adalah Situs Balong Dowo dan Situs Balong Bunder.
Kedua situs ini terletak tidak jauh dari Situs Kolam Segaran yang sangat fenomenal. Namun, dua situs yang kini ditumbuhi tanaman serta genangan air itu adalah situs yang tidak bisa dilepaskan dari eksistensi Kota Majapahit di Trowulan.
Seperti apa sejarah dan makna dari Situs Balong Dowo dan Situs Balong Bunder di Trowulan? Simak ulasannya sebagai berikut.
Situs Balong Dowo
Mengutip dari channel Youtube Balai Pelestarian Kebudayaan WIlayah XI, balong memiliki arti kolam. Balong Dowo berbentuk persegi panjang memiliki panjang sekitar 250 meter dan lebar 10-15 meter. Sedangkan kedalamannya adalah 2 sampai 5 meter.
Guru besar Universitas Indonesia, Agus Aris Munandar menyampaikan bahwa Situs Balong Dowo adalah situs yang tidak bisa dipisahkan dari Kota Majapahit. Bentuknya yang memanjang dan berair mirip dengan sebuah situs sejarah yang ada di Kamboja.
Di dalam situs tersebut, terdapat aliran sungai yang di dalamnya dipasangi lingga-lingga. Di sana, masyarakat datang dan melakukan upacara dengan membawa bunga.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
“Bentuk yang memanjang tadi dan berair karena lebih rendah dari muka tanah, itu mengingatkan kita pada sebuah situs di wilayah Antor di Kamboja. Di sana ada sepotong aliran sungai yang didasarnya dipasangi lingga-lingga,” ucap Agus.
Situs Balong Bunder
Situs Balong Bunder berada tepat di sebelah timur Balong Dowo. dinamakan bunder, karena dalam bahasa Jawa bunder berarti lingkaran. Diameternya adalah 20 sampai 25 meter. Di sekitar lingkaran terdapat bentuk sisa sruktu bujur sangat berukuran 35 x 35 meter.
Agus Aris Munandar mengatakan bahwa bentuk lingkaran di Balong Bunder mengindikasikan pada sebuah situs seperti sebuah stupa yang berdiri di atas lapiknya. Meskipun demikian, masih belum ada penelitian yang lebih jauh tentang situs ini.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
“Bentuk lingkaran itu, dikelilingi oleh bentuk bujur sangkar di sekitarnya. Itu akan mengingatkan kita pada stupa yang berdiri di permukaan lapiknya atau medi. Lingkaran itu adalah dasar dari stupanya, dan medi atau lapik dari stupa itu memiliki bentuk penampil-penampil di sekelilingnya,” jelas Agus.
Simbol Toleransi
Agus Aris Munandar berasumsi bahwa di dasar Situs Balong Dowo itu dahulu diletakkan sebuah lingga sebagai tempat masyarakat Majapahit untuk upacara atau melakukan peribadatan tertentu.
Apabila benar jika Balong Dowo merupakan simbol dari adanya lingga, maka Situs Balong Dowo adalah simbol dari Hindu Siwa. Sedangkan Situs Balong Bunder adalah simbol dari stupa atau Budha.
Oleh karena itu, kedua situs simbol dari Siwa dan Budha pada masa Majapahit itu adalah wujud dari adanya toleransi beragama.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
“Selain kedua balong dari bermakna religius Siwa dan Budha, kedua balong tadi juga menjadi bukti bahwa pada masa itu, terdapat bentuk toleransi beragama Siwa dan Budha yang dinyatakan dari peninggalan yang masih tersisa sekarang dan letaknya berdekatan.” kata Agus.
(mdk/mff)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Simbol Keharmonisan, Manisnya Bubur Candil Tak Pernah Bosan Dimakan
Bentuk bulatan-bulatan kenyal dari adonan tepung ketan dalam bubur candil dianggap menggambarkan roda kehidupan yang berputar.
Baca SelengkapnyaSitus Batu Batikam, Lambangkan Pentingnya Perdamaian dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau
Lubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukti Kepunahan Akibat Manusia, Ini Penampakan Burung Dodo yang Jadi Simbol Paling Ikonik & Akan Dihidupkan Kembali
Berikut penampakan Burung Dodo yang akan dihidupkan kembali usai punah akibat tangan manusia.
Baca SelengkapnyaKini Tanah Makamnya Dipindahkan ke Bojonegoro, Begini Kisah Perjuangan Raja Jawa Jadi Buruh Batu Bara di Pengasingan
Samin Surosentiko dikenal sebagai penentang keras kolonialisme.
Baca SelengkapnyaApel HUT Ke-236 Kota Denpasar, Wali Kota: Mewujudkan Rasa Toleransi dan Bijaksana
HUT ke 236 Kota Denpasar mengangkat tema "Ajibinaya”.
Baca Selengkapnya50 Contoh Pantun Lucu yang Menghibur, Cocok untuk Cairkan Suasana Saat Berkumpul
Berikut contoh pantun lucu yang menghibur dan cocok untuk mencairkan suasana saat berkumpul.
Baca SelengkapnyaPotret Toleransi, Warga Lintas Agama di Lumajang Guyub Bikin Patung Ogoh-Ogoh Jelang Nyepi
Warga Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mulai membuat patung raksasa untuk tradisi pawai ogoh-ogoh persiapan perayaan Hari Raya Nyep
Baca SelengkapnyaAksi Bersih-Bersih Relawan Ganjar dan Pasukin, Simbol Kepedulian Jaga Bumi
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kebersihan alam
Baca Selengkapnya