Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Shin Hua, Barbershop Tertua di Indonesia yang Melegenda

Shin Hua, Barbershop Tertua di Indonesia yang Melegenda Shin Hua. ©2021 Merdeka.com/Ahmad Nur Aziz

Merdeka.com - Tepat pada tahun 1911 di sudut kota Surabaya berdiri tempat cukur rambut atau barbershop. Genap 110 tahun usia Shin Hua, barbershop telah beroperasi melampaui generasi ke generasi. Dulunya, pelanggan sangat beragam, mulai dari bangsa kolonial Belanda hingga rakyat pribumi Surabaya. Lokasinya berada di Jalan Kembang Jepun No 38 Surabaya. Shin Hua merupakan barbershop orang Tiongkok yang berada di lingkungan Chinatown Surabaya.

Lebih dari satu abad lamanya Barbershop Shin Hua beroperasi. Selama itu pula pengelola Shin Hua tetap mempertahankan bentuk awal barbershop. Dekorasi tata letak kursi, cermin hingga papan nama dalam aksara Han. Nuansa vintage terkesan melekat saat memasuki ruangan cukur rambut Shin Hua. Bangunan yang ditempati tergolong tua. Barbershop Shin Hua berada di lantai 2 dan telah berdiri di sudut Jalan Kembang Jepun semasa kolonial Belanda.

Sudah ada generasi kedua yang melanjutkan Barbershop Shin Hua. Dalam bahasa Indonesia Shin Hua berarti “Baru Mekar”. Berpengalaman lebih dari satu abad menjadikan Shin Hua barbershop yang melegenda di Surabaya dan tertua di Indonesia.

shin hua

©2021 Merdeka.com/Ahmad Nur Aziz

Penerusnya saat ini ialah Eddy Koestanto pencukur dan pemilik Shin Hua. Ia merupakan anak dari Tan Shin Tjo, pendiri Barbershop Shin Hua. Ayah Eddy adalah seorang perantauan dari Hokkiu, China yang mengadu nasib di Surabaya. Tahun 1911 jauh sebelum Indonesia merdeka, Barbershop Shin Hua sudah berdiri. Bisnis yang dirintis Tan Shin Tjo berbuah manis. Berbagai kalangan pelanggan memakai jasa cukur rambut Shin Hua.

Masa keemasannya tahun 1911 Shin Hua buka mulai pukul 6 pagi hingga 6 petang. Setidaknya ada 100 pelanggan hilir mudik bercukur. Kala itu Tan Shin Tjo mendatangkan 20 kursi langsung dari China. Kursi khas barbershop empuk, nyaman, dan masih bisa dirasakan hingga saat ini. Bahkan dulunya, Shin Hua mempunyai pegawai berjumlah 10 orang untuk melayani antrean pelanggan.

shin hua

©2021 Merdeka.com/Ahmad Nur Aziz

Peralatan yang digunakan masih terbilang jadul. Gunting, sisir sederhana alat keruk rambut bahkan sisir rambut dari tulang ikan. Eddy Koestanto tetap menggunakan alat tradisional tersebut agar sensasi bercukur tempo dulu dapat lebih mudah dikenang. Nuansa jadul diperkuat dengan perabotan yang masih tertata rapi. Cermin lebar, meja cukur hingga lemari kayu besar tempat perkakas. Sesekali Eddy juga menggunakan mesin cukur untuk memudahkannya bekerja.

Jenis pelayanan di Shin Hua beragam, mulai dari cukur rambut, cukur jenggot, membersihkan telinga, dan cuci rambut. Pelanggannya saat ini hanya tersisa 50 orang. Beberapa pelanggan tetap bahkan sudah meninggal dunia. Bahkan ada pelanggan yang sudah tidak memungkinkan naik ke lantai dua. Dengan senang hati Eddy mendatangi dan mencukur di rumah pelanggan setianya.

shin hua

©2021 Merdeka.com/Ahmad Nur Aziz

Pelan tapi pasti, Eddy memangkas tiap helai rambut pelanggan. Kepiawaiannya diturunkan langsung dari ayahnya. Dibalut kain putih menjaga jatuhnya potongan rambut. Dibantu kaca mata frame hitam Eddy ceria bercengkerama dengan pelanggan. Tak jarang ia menceritakan sejarah dalam kenangan Barbershop Shin Hua. Sesekali, Eddy pun turut dimintai beberapa model rambut pilihan pelanggan.

Namun seiring perkembangan trend masyarakat, saat ini hanya tersedia 7 kursi cukur di Shin Hua. Menjamurnya salon dan barbershop modern menjadi tantangan Shin Hua. Dalam sebulan orang bercukur tak sampai 20 orang. Sedangkan pelanggan tetap bisa dihitung dengan jari. Terkadang datang sebulan sekali hingga dalam tiga bulan datang empat kali.

shin hua

©2021 Merdeka.com/Ahmad Nur Aziz

Tarif layanan yang disediakan rata-rata sebesar Rp 50 ribu. Lain halnya dengan pelanggan baru, Eddy biasa memberikan tarif Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu untuk cukur rambut biasa. Nominal tersebut terbilang wajar untuk tempat cukur yang melegenda dan berpengalaman lebih dari 100 tahun.

Dari 12 anak Tan Shin Tjo, hanya Eddy Koestanto lah yang bersedia meneruskan usaha Barbershop Shin Hua. Saat ini Eddy sendiri menginjak usia 70 tahun. Dilema dari ke sembilan anaknya belum ada yang berniat melanjutkan Barbershop Shin Hua. Eddy berkomitmen akan tetap melayani pengunjung meski dihantui tak ada penerus warisan Shin Hua.

(mdk/Ibr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Bertemu Tokoh Agama Sulteng, Ganjar Janji Permudah Pendirian Rumah Ibadah hingga Bangun RPH

Bertemu Tokoh Agama Sulteng, Ganjar Janji Permudah Pendirian Rumah Ibadah hingga Bangun RPH

Ganjar Pranowo membahas sejumlah hal yang dianggap menjadi masalah oleh tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat di Sulteng

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Panglima TNI Usulkan Nama Jenderal Doni Monardo jadi Pahlawan Nasional

Panglima TNI Usulkan Nama Jenderal Doni Monardo jadi Pahlawan Nasional

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengusulkan Eks Kepala Kepala BNPB Letjen (Purn) Doni Monardo menjadi Pahlawan Nasional.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Sadis! Pria di Jaksel Tega Bakar Istri Hidup-Hidup Gara-Gara Api Cemburu

Sadis! Pria di Jaksel Tega Bakar Istri Hidup-Hidup Gara-Gara Api Cemburu

Pria bernama Jali Kartono alias JK tega membakar istrinya M hidup-hidup gara-gara tersulut rasa cemburu.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Basarnas: 11 Pendaki Gunung Marapi Ditemukan Tewas Pascaerupsi

Basarnas: 11 Pendaki Gunung Marapi Ditemukan Tewas Pascaerupsi

Sebanyak 11 orang pendaki ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pascaerupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
4 Desember 2023 Hari Artileri Nasional! Ingin Tahu Sejarahnya dalam TNI?

4 Desember 2023 Hari Artileri Nasional! Ingin Tahu Sejarahnya dalam TNI?

Artileri memiliki sejarah penting dalam satuan TNI. Lantas sudah tahukah Anda mengenai sejarahnya?

Baca Selengkapnya icon-hand
Gara-Gara Ade Armando, Kantor PSI DI Yogyakarta Didemo

Gara-Gara Ade Armando, Kantor PSI DI Yogyakarta Didemo

Mereka protes atas pernyataan anggota PSI Ade Armando terkait politik dinasti di DI Yogyakarta.

Baca Selengkapnya icon-hand
Rel Tertimbun Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan Daop 6 Dialihkan Memutar

Rel Tertimbun Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan Daop 6 Dialihkan Memutar

Rel Tertimbun Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan Daop 6 Dialihkan Memutar

Baca Selengkapnya icon-hand
Mengenal Sumonar Fest Jogja, Tempat Berkumpulnya Para Pecinta Seni Cahaya dari Seluruh Dunia

Mengenal Sumonar Fest Jogja, Tempat Berkumpulnya Para Pecinta Seni Cahaya dari Seluruh Dunia

Penyelenggaraan Sumonar tahun 2023 ini berani tampil beda dibanding tahun-tahun sebelumnya

Baca Selengkapnya icon-hand
Simpatisan PPP DIY Deklarasi Dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024

Simpatisan PPP DIY Deklarasi Dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024

Sejumlah laskar simpatisan PPP DIY mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya icon-hand
Detik-Detik Dua Anggota Satpol PP Dikeroyok Buruh saat Demo UMK di Surabaya

Detik-Detik Dua Anggota Satpol PP Dikeroyok Buruh saat Demo UMK di Surabaya

Sebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kisah Hidup Basiyo, Maestro Lawak Dagelan Mataram dari Yogyakarta

Kisah Hidup Basiyo, Maestro Lawak Dagelan Mataram dari Yogyakarta

Di mata keluarga, Basiyo merupakan sosok yang sangat serius dan tak pernah bercanda. Namun anehnya ia bisa membuat orang lain tertawa.

Baca Selengkapnya icon-hand
Gunung Merapi Dua Kali Muntahkan Awan Panas Guguran, Terjauh Capai 2 Km

Gunung Merapi Dua Kali Muntahkan Awan Panas Guguran, Terjauh Capai 2 Km

Gunung Merapi dua kali meluncurkan awan panas guguran pada Senin (27/11) pukul 17.00 WIB dan 17.15 WIB.

Baca Selengkapnya icon-hand