Merdeka.com - Sejauh mata memandang wisatawan takjub akan keindahan danau jernih membiru. Danau Kaolin, sebuah danau dengan penampakan unik. Airnya biru meluas dikelilingi dengan bebatuan berwarna putih. Lokasinya berada di Jl. Raya Gadung, Desa Nibung, Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung. Saking jernihnya, air danau bak cermin yang memantulkan panorama langit dan bebatuan.

Di balik keindahannya, Danau Kaolin terbentuk tidak secara alami. Sesuai dengan namanya Danau Kaolin dulu penuh dengan Kaolin, sejenis mineral yang terkandung dalam tanah. Keberadaan Kaolin menjadi saksi bisu kekayaan pertambangan di Kepulauan Bangka Belitung.

Bekas tambang ini kini menjadi magnet wisatawan berkat keelokannya. Menambah jajaran wisata menarik di Bangka Belitung setelah batu besar di Film Laskar Pelangi.

©2021 Merdeka.com/Angelina Anggun

Swafoto berlatar danau biru ini ternyata memberikan kesan yang khas. Seolah berada di tempat asing, keindahannya akan membuatmu betah berlama-lama. Kamu juga harus waspada, tanah di pinggir danau tak semuanya bisa dipijak. Sebagian tanahnya labil, apalagi saat musim penghujan.

Jangan khawatir, pagar pembatas telah disediakan agar wisatawan tak mendekati area rawan. Tunggu apa lagi, segera siapkan kamera dan ambil gambar sebanyak-banyaknya.

Muda-mudi, hingga wisata keluarga hilir mudik memandangi Danau Kaolin. Bahkan banyak pasangan yang memanfaatkannya sebagai spot foto prewedding yang mengagumkan. Aneka foto berlatar Danau Biru Kaolin yang tersebar di jagat maya ternyata membuat spot wisata ini menyedot wisata berdatangan.

©2021 Merdeka.com/Angelina Anggun

Berada di Danau Kaolin sekilas mirip wisata Danau Kawah Putih Ciwidey. Jangan salah, di Danau Kaolin kamu tak akan mencium bau belerang yang mematikan. Bekas tambang kaolin ini airnya tidak panas seperti Danau Kawah Putih Ciwidey. Kawah Putih Ciwidey terbentuk akibat aktivitas vulkanik. Sedangkan Danau Kaolin merupakan galian pertambangan.

Meski telah ditinggalkan, alam merubahnya menjadi fenomena yang mengagumkan. Lanskap lubang terbengkalai terisi dengan air hujan. Air hujan bercampur dengan kandungan kaolin. Terjadilah reaksi kimia, hingga warna air genangan membiru jernih mengisi lubang tambang.

©2021 Merdeka.com/Angelina Anggun

Tak hanya biru, warna airnya juga beragam. Masyarakat setempat menyebut lubang galian tambang dengan sebutan “kolong”. Ada banyak kolong di bekas galian tambang. Warna biru muda mengindikasikan kolong berumur muda atau 10 tahun. Sedangkan danau berwarna hijau gelap dan cokelat ialah kolong tua.

Lubang galian memiliki kedalaman yang beragam. Di lubang yang dangkal bahkan dimanfaatkan anak-anak dan warga untuk bermain air. Jika ingin melihat lebih dekat, kamu bisa menyewa perahu kayuh. Kamu bisa mengelilingi birunya danau tentunya didampingi operator demi keamanan dan keselamatan.

Saat mengunjungi Danau Kaolin, pastinya siapkan baju yang menutupi tubuh dari terik matahari. Saat kemarau Danau Kaolin begitu panas. Carilah lokasi yang teduh dengan memanfaatkan pohon yang bisa ditemui. Pasalnya, sejauh mata memandang hanya akan terlihat gundukan tanah berwarna putih.

©2021 Merdeka.com/Angelina Anggun

Kamu dapat menikmati keindahan Danau Kaolin hanya dengan Rp 10 ribu. Sedangkan parkir dikenakan Rp 2 ribu saja. Sebuah pesona alam yang tak boleh dilewatkan saat berada di Kepulauan Bangka Belitung. Aksesnya tak terlalu jauh, hanya perlu 1 setengah jam perjalanan dari Kota Pangkal Pinang.