Pengrajin Gamelan Wirun, Pelestari Musik Warisan Budaya Jawa
Merdeka.com - Indonesia kaya akan budayanya. Tak hanya tentang tradisi dan adat istiadat, komponen pelengkapnya ialah alat musik. Salah satunya gamelan, yang menjadi warisan budaya dan diakui dunia. Desa Wirun, menjadi sebuah desa yang tetap bertahan memproduksi gamelan. Hingga saat ini, desa Wirun, Mojolaban, Sukoharjo telah menjadi sentra kerajinan gamelan di Solo Raya.
Pekerjaan membuat gamelan bukan perkara mudah. Butuh keahlian khusus untuk membuat alat musik tradisional ini. Mulai dari melebur logam, menempa logam, penyelarasan nada, hingga finishing. Pelarasan nada adalah bagian paling utama. Bunyi gamelan dipastikan agar sesuai standar. Sehingga nada khas dari suara gamelan bisa terlestarikan.Meskipun musik digital marak beredar, namun gamelan hingga saat ini tetap dilestarikan. Keberadaanya adalah wujud Indonesia yang kaya budaya.
©2021 Merdeka.com/Adimas Abram
Hawa panas api arang pembakaran semerbak beterbaran. Bunga api menjulang tinggi, pertanda tungku siap dipakai. Mulanya kombinasi logam mentah dilebur menjadi lempengan logam. Lempengan logam dipanaskan hingga titik derajad bisa dilunakkan.
Dalam waktu tertentu, logam mulai dipanaskan. Secara bergantian, dilakukan penempaan agar jadi bentuk yang diinginkan. Proses penempaan dilakukan dengan palu berukuran besar. Butuh tenaga ekstra kuat untuk membentuk wujud gong. Tak hanya itu, menempa juga butuh perhitungan. Salah-salah, logam panas mengenai badan.
Satu buah gong dikerjakan secara berkelompok hingga 9 orang. Pelebur, pemanas, penempa, penjaga nyala api dan pemegang lempengan dengan pelepah pisang. Mereka bekerja sama berurutan dan bergantian. Lempengan logam diputar secara bergantian ditempa hingga merata.
©2021 Merdeka.com/Adimas Abram
Suara dentuman penempa gong menggema memenuhi ruangan. Peluh pekerja berjatuhan akibat panasnya ruangan. Ruangan minim cahaya, beralaskan tanah yang lembab bukan tanpa alasan. Semuanya ternyata mampu meringankan hawa panas dalam ruangan pembakaran.
Para pengrajin gamelan desa Wirun paling sering membuat jenis gamelan pencon. Kethuk, Kenong, Kempul, Bonang dan Gong adalah jenis pencon. Pencon terbuat dari lempengan logam besi, tembaga, timah hingga kuningan. Dibentuk sedemikian rupa hingga menjadi logam cekung bernada
©2021 Merdeka.com/Adimas Abram
Wujud gong bulat cekung mulai terlihat. Para pekerja semakin intens menempa logam. Berjam jam di depan kobaran api terkadang membuat mereka kewalahan. Hingga akhirnya logam pipih cekung terbentuk. Gong setengah jadi di haluskan dengan gerinda, dan dilakukan penyetelan nada.
Dipandu contoh yang sudah jadi, insting yang tinggi mengiringi penyelarasan nada. Penyetel nada bukanlah sembarangan orang. Ia harus punya jam terbang tinggi dan mengerti betul seluk beluk nada gamelan. Jika sudah pas, gong akan diamplas hingga warna kuning keemasan kuningan kelihatan.
Tak hanya pencon, di desa Wirun juga melayani pemesanan satu set gamelan lengkap. Lain halnya gamelan berbahan kayu dan kulit. Gambang, kendang dan rebab, biasanya dikerjakan di lain pusat kerajinan.
©2021 Merdeka.com/Adimas Abram
Harga satu set gamelan berkisar Rp 300 juta, bahkan bisa lebih. Kualitas bahan menjadi penentu nominal harga jual. Logam timah dan kuningan jauh lebih mahal dari besi dan tembaga. Satu gong berdiameter 70 cm bisa memakan waktu pengerjaan hingga 1.5 hari. Jika satu set, bahkan bisa memakan waktu hingga berbulan bulan.
Desa pengrajin gamelan Wirun berada di timur kota solo. Tepatnya hanya 17 menit perjalanan dari pusat kota Solo. Sentra kerajinan gamelan di desa ini sudah ada sejak tahun 1950.Pasarnya pun beragam, mulai penggunaan pribadi hingga keperluan sanggar. Pulau Jawa, Kalimantan dan Bali adalah daerah pasarnya. Sedangkan Luar Negeri adalah yang paling banyak memesan.
(mdk/Ibr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menelusuri Asal-usul Alat Musik Gambus, Pengaruh Budaya Timur Tengah yang Kental Nuansa Islam
Alat musik dari Timur Tengah ini mirip dengan gitar pada umumnya, dimainkan dengan cara dipetik dan terdiri dari 3 sampai 12 senar.
Baca SelengkapnyaMengenal Permainan Tradisional Sunda Ngadu Muncang, Dulu Pemenangnya Dapat Satu Set Gamelan
Permainan tradisional ini dulu sangat populer, sampai dijadikan perlombaan antar kerajaan
Baca SelengkapnyaMengenal Sederet Keistimewaan Sunan Gunung Jati, dari Dakwah Pakai Gamelan sampai Bisa Operasi Tanpa Bedah
Ulama dari tanah Jawa Barat ini dulunya merupakan salah satu wali yang mensyiarkan Agama Islam di pulau Jawa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
17 Jenis Alat Musik Modern, Ketahui Bentuk dan Cara Memainkannya
Merdeka.com merangkum informasi tentang 17 jenis alat musik modern dan cara memainkannya yang perlu kamu ketahui.
Baca Selengkapnya60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari
Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.
Baca Selengkapnya30 Pantun Palang Pintu Lucu, Bikin Senyum Mengembang
Pantun palang pintu Betawi adalah salah satu bentuk seni tradisional masyarakat Betawi yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri.
Baca SelengkapnyaMenjaga Kelestarian Kain Celugam, Warisan Kesenian Tradisional dari Lampung Barat
Kain Celugam telah menjadi bagian dari budaya Lampung Barat yang sudah terdaftar dalam sertifikat hak paten agar keberadaannya terus lestari.
Baca Selengkapnya6 Tanda Anak Miliki Bakat Musik, Harus Disadari Orangtua Sejak Dini
Banyak orangtua menginginkan anaknya istimewa dan bisa melakukan berbagai macam hal. Salah satunya adanya banyak orangtua ingin buah hati bisa bermain musik.
Baca Selengkapnya50 Contoh Pantun Lucu yang Menghibur, Cocok untuk Cairkan Suasana Saat Berkumpul
Berikut contoh pantun lucu yang menghibur dan cocok untuk mencairkan suasana saat berkumpul.
Baca Selengkapnya