Mengenal Lebih Dekat Jemaah Berambut Pirang An Nadzir

Merdeka.com - Kala itu halaman Masjid Baitul Muqqaddis An Nadzir penuh dengan jemaah. Mereka melaksanakan ibadah Salat Idul Adha pada Senin 19 Juli 2021, lebih awal 1 hari dibandingkan keputusan pemerintah. Kejadian ini memang sudah biasa, jemaah yang satu ini memang selalu merayakan lebaran Idul Fitri dan Idul Adha lebih dulu.
Sekilas memang sama dengan umat muslim lainnya, namun Jemaah An Nadzir memiliki beberapa perbedaan dengan umat muslim di Tanah Air. Mereka khas dengan baju panjang sampai di bawah lutut berwarna hitam. Rambut sebahu yang berwarna pirang keemasan dan janggut yang menghiasi wajah. Tak lupa, surban melingkar manis tersemat di kepala.
Baca juga: Fatanah Artinya Cerdas Serta Sifat Wajib Rasul Lainnya
Penampilannya yang khas dan berbeda membuat beberapa orang memandang Jemaah An Nadzir sebelah mata. Stigma teroris, pengikut aliran sesat, kelompok Islam garis keras seringkali melekat pada jemaah ini. Namun semua seakan sirna saat menginjakkan kaki di perkampungan Jemaah An Nadzir.

Pintu gerbang kampung jemaah An Nadzir yang berada di Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa ini terbuka lebar-lebar untuk pengunjung yang datang. Meski berbeda dengan warga dan umat muslim lainnya, Jemaah An Nadzir tak menutup diri.
Setiap tamu yang datang akan disambut hangat oleh jemaah. Membiarkan berbicara dari mata ke mata untuk mengenal lebih dekat kelompok Islam minoritas di Tanah Air ini. Stigma tidak akan peduli dengan di luar lingkungan sendiri terbantahkan.
Sejak awal ada jemaah ini, pilkada yang terkait dengan pemerintahan atau pemilu mereka pun juga turut memberikan suara. Datang berbondong-bondong ke sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di beberapa titik. Jemaah ini mampu berbaur dengan warga desa lainnya.

Perbedaan jemaah An Nadzir memang terlihat dari busana yang digunakan. Bagi jemaah pria ditandai dengan baju berwarna gelap. Rambut yang dicat kuning kemerah-merahan dan janggut yang menghiasi wajah.
Ditambah dengan surban berbentuk khas, mengerucut dan ada kain panjang yang menjulur di bagian belakang atau disampirkan di leher. Begitu pula dengan wanita, dalam kesehariannya para jemaah wanita menggunakan jubah longgar dan bercadar.
Penampilan mereka berdasarkan dari dalil atau hukum yang mereka yakini. Berpedoman pada prinsip dan nilai yang telah diajarkan oleh Nabi SAW. Busana ini juga menjadi pembeda dengan masyarakat umum dan kelompok islam lain yang juga memakai surban, jubah dan memanjangkan janggut.

Jemaah An Nadzir dikenal dengan ikatan kekeluargaan yang kuat. Akrab dengan antar anggota jemaah. Berpelukan dan saling berjabat tangan erat seringkali terselip tatkala usai melaksanakan ibadah.
Untuk ibadah solat fardu, jemaah An Nadzir memiliki sedikit perbedaan. Mereka menggabungkan waktu-waktu salat seperti salat dhuhur dengan ashar, salat Isya yang dikerjakan pada akhir waktu yaitu sekitar pukul 03.00 pagi dilanjut dengan shalat subuh. Selain itu, tangan setelah takbiratul ihram. Tangan mereka lurus ke bawah, tidak sedekap di dada.
Yang seringkali menjadi sorotan iala wktu pelaksanaan shalat Ied dan penentuan awal bulan Ramadhan yang selalu lebih awal. Semua tata cara ini merupakan bimbingan dari sang pendiri KH. Syamsuri Madjid yang mereka yakini sama persis dengan tata cara ibadah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Tak hanya berada di Gowa saja, komunitas yang didirikan pada 1998 ini juga ada di beberapa wilayah di Indonesia seperti Jakarta, Bogor, Medan, Banjarmasin, Batam, Dumai, Batubara, dan sejumlah daerah di Sulawesi Selatan.
Menjalankan ibadah sesuai dengan koridor Islam dan bukan ajaran sesat. Kehadiran mereka di terima oleh masyarakat dan pemerintah. Saling berdampingan hidup dengan warga sekitar dan tidak anti dengan dunia luar. Begitu pun sebaliknya.
Meski berbeda dengan umat muslim lainnya, namun perbedaan Jemaah An Nadzir ini lah yang memberi warna tersendiri bagi umat Islam di Tanah Air.
(mdk/Tys)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP
Megawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.
Baca Selengkapnya


Dua Kali Gagal Nikah, Begini Keteria Pria yang Diharapkan Olla Ramlan 'Wangi dan Bekerja'
Olla Ramlan sudah dua kali gagal membina rumah tangga. Ia kini tentu saja lebih selektif dalam mencari pasangan baru, soalnya Olla tak mau gagal lagi.
Baca Selengkapnya


10 Potret Kantor Baru Raffi Ahmad yang Keren Abis, Kartu Akses Masuk Ada Emas dan Berliannya
Kantor baru Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang direnovasi oleh Irwansyah tak lama lagi akan segera rampung.
Baca Selengkapnya


Kebiasaan 5 Ilmuwan Ini Mulai dari Berjudi hingga Koleksi Batu Bertuah, Berikut Sosoknya
Selain ilmuwan jempolan, sosok ini ternyata punya kebiasaan di luar dugaan banyak orang.
Baca Selengkapnya


Momen Raffi Ahmad & Nagita Slavina Beri Kejutan Ultah Untuk Sus Rini, Rayyanza Malah Nangis Histeris
Dikenal sebagai bos idaman, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina memberikan kejutan ulang tahun untuk pengasuh Rayyanza yakni Sus Rini.
Baca Selengkapnya

Man Jadda Wajada Artinya Barangsiapa Bersungguh-sungguh Pasti Berhasil, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Man Jadda Wajada ungkapan yang inspiratif, ini penjalasan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Selengkapnya

Niat Sholat Isya, Tata Cara, dan Bacaan Doa Setelahnya yang Wajib Diketahui
Isya adalah salah satu sholat fardu yang wajib dijalankan setiap umat Islam.
Baca Selengkapnya

9 Bacaan Doa untuk Anak yang Sedang Ujian Agar Lancar Mengerjakan & Mudah Dihafalkan
Berikut bacaan doa untuk anak yang sedang ujin agar lancar mengejarkan dan mudah dihafalkan.
Baca Selengkapnya

Hukum Puasa saat Maulid Nabi, Begini Penjelasannya yang Perlu Diketahui
Ketahui penjelasan hukum puasa saat Maulid Nabi dengan tepat sebelum melakukannya.
Baca Selengkapnya

Syafakillah Arti dan Jawabannya, Ketahui juga Ungkapan yang Serupa
Sebelum mengucapkan syafakillah, hendaknya kita tahu apa makna yang terkandung dalam ungkapan penuh doa tersebut.
Baca Selengkapnya

Jelaskan Fungsi Hadis Terhadap Alquran, Penting Dipahami Umat Muslim
Hadis merupakan landasan hukum Islam yang kedua setelah Alquran.
Baca Selengkapnya

Kiai Ageng Muhammad Besari, Guru Para Pendiri Pondok Pesantren Ternama di Jawa Timur
Trah Kiai Ageng Muhammad Besari yang sudah menyebar ke berbagai daerah. Di antaranya Gontor, Gandu, Coper, Joresan, Lirboyo, Ploso, Jampes, Tremas.
Baca Selengkapnya