Startup Lokal Bananas Resmi Meluncur, Tawarkan Layanan Quick Commerce Groceries

Merdeka.com - Startup lokal kembali lahir. Kali ini bernama Bananas, yang menawarkan pengalaman berbelanja yang menyenangkan.
Mengusung konsep quick commerce, Bananas adalah startup lokal Indonesia yang menawarkan layanan yang menghubungkan konsumen dengan masa depan dalam berbelanja groceries (barang kebutuhan sehari-hari).
Quick commerce bermakna metode pengiriman pesanan dalam jumlah kecil tapi cepat. Bananas memungkinkan pelanggan untuk dapat berbelanja ribuan barang kebutuhan sehari-hari secara cepat dalam hitungan menit, dengan pilihan variasi produk yang beragam, fresh, dan harga kompetitif.
Mario Gaw, Founder & CEO Bananas, mengatakan layanan quick commerce masih terbilang baru di Indonesia. Namun, kami melihat ada peluang sangat besar pada groceries market ini, terutama mengingat besarnya populasi masyarakat Indonesia dan pasar untuk barang kebutuhan sehari-hari yang belum tergarap.
"Sejak awal berdiri, kami ingin menciptakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi konsumen dan terus melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujar Mario dalam rilisnya, Selasa (22/3).
Pada Februari lalu, Bananas telah mendapat pendanaan awal sebesar US$ 1 juta yang dipimpin oleh East Ventures dengan partisipasi dari SMDV, ARISE, MDI Ventures, dan beberapa angel investor lainnya.
Selain itu, Bananas juga diterima dalam Y Combinator Winter 2022, sehingga berhasil mendapatkan dana tambahan sebesar US$ 500.000 menjadikan total pendanaan awal yang berhasil dihimpunnya menjadi US$ 1,5 juta atau setara Rp 21,5 miliar.
“Pendanaan awal ini akan kami fokuskan untuk mendorong perkembangan bisnis secara cepat diterima oleh pasar dan juga membangun lebih banyak dark stores yang akan menyediakan berbagai macam pilihan produk berkualitas sesuai dengan kebutuhan konsumen. Kami menargetkan akan membangun lebih banyak dark stores di berbagai lokasi strategis di Jabodetabek hingga akhir tahun ini,” lanjut Mario.
Model bisnis Bananas adalah mengandalkan hub mikro berbasis teknologi yang disebut "dark stores" dalam menjalankan bisnisnya. Dark stores ditempatkan di berbagai lokasi strategis, mendekati area pemukiman, yang memungkinkan Bananas mengantarkan produk pesanan kepada pelanggan secara instan.
Sejak aplikasinya diluncurkan di App Store dan Play Store satu bulan lalu, Bananas berhasil membuka dark stores di tujuh lokasi di Jakarta, yaitu Sudirman, Senayan, Senopati, Kelapa Gading, Sunter, Kuningan, dan Pantai Indah Kapuk (PIK).
Kristian Sinaulan, Founder & CTO Bananas, menambahkan meski Bananas baru berdiri, kami telah mendapat banyak tanggapan positif dari konsumen. Ke depan, kami akan terus mendengarkan feedback mereka untuk meningkatkan pelayanan dari segala sisi, terutama terkait teknologi dan UI/UX dari produk agar lebih nyaman digunakan oleh konsumen. Pembenahan dari sisi teknologi juga difokuskan agar kami dapat terus melakukan pengiriman pesanan dalam hitungan menit.
Kolaborasi dengan berbagai merek juga dilakukan untuk menghadirkan berbagai pilihan produk. Fokus terhadap penggunaan data menjadi salah satu kekuatan Bananas.
“Sejak awal diluncurkan, Bananas membangun infrastruktur data yang kuat sehingga ke depan kami dapat mempelajari perilaku dan kebutuhan konsumen untuk menjaga akurasi level stok produk kami serta melakukan kurasi produk dengan tepat,” pungkas Kristian.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya