Serangan Balik China ke AS dan Eropa, Tekan Ekspor Bahan Mentah Produksi Chip
Pemerintah China mengesahkan aturan pembatasan bahan mentah pembuatan chip ke AS dan Eropa. Perang teknologi semakin memanas.
Pemerintah China mengesahkan aturan pembatasan bahan mentah pembuatan chip ke AS dan Eropa. Perang teknologi semakin memanas.
Menurut Kementerian Perdagangan negara itu, perusahaan yang mengekspor 38 bahan mentah wajib mengajukan izin. Langkah ini nampaknya menargetkan industri chip dan telekomunikasi AS dan UE.
Banyak orang menyebut peraturan ini sebagai serangan balik China ke AS dan Eropa akibat sanksi yang mereka berikan kepadanya. Meski bukan pertama kali, namun pembatasan ekspor ini begitu penting dalam perang teknologi yang sedang berlangsung. Aturan tersebut bakal berlaku 1 Agustus 2023 mendatang.
Banyak dari bahan itu digunakan untuk produksi chip, pasokan telekomunikasi, dan sistem pertahanan.
Sementara, nilai impor gallium AS bernilai USD225 juta pada tahun 2022.
Tetap saja, hal itu jelas bertentangan dengan semua aturan perdagangan bebas dan pasti akan menyebabkan kekacauan yang lebih besar di pasar.
kata seorang analis.
"Teknologi" alami menjadikan tembok besar China kokoh tiada tanding.
Baca SelengkapnyaAS Makin Dibayang-bayangi Kecanggihan Teknologi China yang Dianggap Bisa Mendominasi
Baca SelengkapnyaProses uji coba ketahanan kaca yang digunakan di jembatan tertinggi di dunia milik China.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaAgen mata-mata China menuding beberapa negara menciptakan senjata mematikan yang menargetkan gen manusia.
Baca SelengkapnyaIsu penurunan jumlah penduduk (atau depopulasi) masih jadi momok bagi beberapa negara, salah satunya China. Enggan menikah jadi salah satu penyebabnya.
Baca SelengkapnyaFakta membuktikan sanksi AS terhadap perusahaan China tak selalu berjalan mulus.
Baca SelengkapnyaEkonomi kawasan Asia Tenggara diramal turun karena kinerja eskpor tergangggu.
Baca Selengkapnya