Sedang Melakukan Penelitian, Ilmuwan tak Menyangka Menemukan Ladang Lithium yang tak Akan Habis
Saat sedang meneliti dasar danau raksasa, para ilmuwan dikejutkan temukan ladang lithium besar.
baterai ion litium![Sedang Melakukan Penelitian, Ilmuwan tak Menyangka Menemukan Ladang Lithium yang tak Akan Habis](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/5/13/1715558475496-pxr3ol.jpeg)
Saat sedang meneliti dasar danau raksasa, para ilmuwan dikejutkan temukan ladang lithium besar.
![Sedang Melakukan Penelitian, Ilmuwan tak Menyangka Menemukan Ladang Lithium yang tak Akan Habis](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/13/1715558081965-hbz4ui.jpeg)
Sedang Melakukan Penelitian, Ilmuwan tak Menyangka Menemukan Ladang Lithium yang tak Akan Habis
Para ilmuwan telah menemukan ladang “emas putih” dengan nilai sekitar Rp 8,7 ribu triliun di dasar sebuah danau raksasa di California Selatan, Amerika Serikar (AS), seperti dikutip dari Indy100 dan UNILAD, Senin (13/5).
Penemuan tersebut terjadi pada tahun 2023 dalam sebuah penelitian terhadap Laut Salton, danau terbesar di negara bagian California.
Penelitian yang didanai oleh Departemen Energi AS tersebut memiliki tujuan untuk mengetahui jumlah litium atau “emas putih”, yang dinamakan karena warnanya yang seperti pasir putih, di dasar Laut Salton.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Mengapa baterai litium-ion berbahaya? Baterai litium-ion, yang dapat ditemukan di semua perangkat mulai dari laptop dan ponsel hingga sepeda listrik dan mobil, dapat menjadi terlalu panas dan terbakar dalam kasus yang ekstrim. Hal ini karena litium merupakan logam yang cukup aktif dan terendam dalam elektrolit organik.
![Sedang Melakukan Penelitian, Ilmuwan tak Menyangka Menemukan Ladang Lithium yang tak Akan Habis](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/13/1715558281478-lygr9h.jpeg)
Sebelumnya, para ilmuwan telah mengetahui bahwa terdapat 4 juta ton litium di dalam Laut Salton. Dengan penelitian terbaru ini, terungkap bahwa ternyata terdapat litium yang lebih banyak, yaitu 18 juta ton litium di dasar danau raksasa ini.
Dengan 18 juta ton litium tersebut, dapat dibuat lebih dari 382 juta baterai untuk kendaraan listrik. Penemuan litium dalam angka yang sangat besar ini juga menjadikan Laut Salton sebagai reservoir litium terbesar di dunia.
![Sedang Melakukan Penelitian, Ilmuwan tak Menyangka Menemukan Ladang Lithium yang tak Akan Habis](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/13/1715558322903-2u8iy.jpeg)
![Sedang Melakukan Penelitian, Ilmuwan tak Menyangka Menemukan Ladang Lithium yang tak Akan Habis](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/13/1715558396352-tlafcl.jpeg)
Pada tahun lalu, 1 ton litium memiliki nilai sekitar 29.000 dolar AS atau Rp465 juta. Dengan demikian, 18 juta ton litium akan bernilai sekitar 540 miliar dolar AS atau sekitar Rp8,7 ribu triliun.
- Sains Jelaskan Mengapa Manusia Begitu Percaya Adanya Hantu
- Ilmuwan Dibuat Bingung Ada Baterai Bell Masih Berfungsi Sejak Tahun 1840, Bahan Pembuatannya Masih Misterius
- Salah Satu Danau Terbesar di AS ini Pernah Menghilang, Muncul, lalu Lenyap Lagi
- Ilmuwan sebut Medan Magnet Bumi akan Terbalik, Apa Dampaknya?
- Pembunuh Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Ditangkap
- Sadis! Kepala Lansia Dihantam Pakai Batu Saat Jalan Sendirian di Bekasi, Pelaku Orang Tak Dikenal
“Ini adalah salah satu endapan air garam litium terbesar di dunia,” ujar Michael McKibben, profesor geokimia dari Universitas California, Riverside, yang merupakan salah satu anggota dari tim peneliti. “Hal ini dapat membuat Amerika Serikat benar-benar swasembada litium dan dapat berhenti mengimpor litium melalui Tiongkok.”
![Sedang Melakukan Penelitian, Ilmuwan tak Menyangka Menemukan Ladang Lithium yang tak Akan Habis](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/13/1715558416293-j5fds.jpeg)
Jurnalis yang fokus pada isu iklim, Sammy Roth, mengatakan kepada radio KJZZ bahwa litium yang ditemukan tersebut cukup untuk memasok baterai kepada “lebih banyak kendaraan daripada jumlah kendaraan yang ada di jalan raya di Amerika Serikat pada hari ini.”
Di balik potensi besar yang menggiurkan, penambangan litium dari danau ini mempunyai beberapa risiko buruk yang bisa timbul.
Untuk dapat mengambil litium, diperlukan usaha yang besar dan tidak mudah. Penambangan, menurut SFGATE, akan memerlukan “sumur produksi panas bumi untuk mengekstrak air garam yang kaya akan litium dari ribuan kaki (ratusan meter) di bawah permukaan bumi dan ketika litium dilarutkan dari air garam, cairan itu dipompa kembali ke bawah tanah.”
![Sedang Melakukan Penelitian, Ilmuwan tak Menyangka Menemukan Ladang Lithium yang tak Akan Habis](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/13/1715558429780-vubdn.jpeg)
Laut Salton dialiri air irigasi dari Sungai Colorado, sumber air utama di wilayah tersebut. Salah satu dampak utama dari pengeboran litium adalah jumlah besar dari air yang dibutuhkan dari sungai untuk menjalankan proses tersebut.
Dampak lain yang mungkin dirasakan oleh 180.000 penduduk yang tinggal di daerah sekitar tempat pengeboran adalah kualitas udara yang buruk serta terancamnya situs-situs budaya penduduk asli Amerika.