Merdeka.com - Ratusan ikan dan belut ditemukan mati terdampar di pantai Daya, provinsi Guangdong, China. Kematian masal hewan laut tersebut diduga disebabkan oleh polusi pertambangan minyak.

Dilansir dari Softpedia (18/7), pemerintah setempat menyangkal tuduhan tersebut. Berdasarkan hasil investigasi para peneliti, hewan laut tersebut mati karena penyebab alami.

Pihak pengelola pertambangan lepas pantai mengakui bahwa perusahaan tersebut membuang limbah cair di laut selatan China. Namun kadar limbah yang dibuang tersebut masih dalam batas aman menurut regulasi pemerintah China.

Dengan pendapat tersebut, pihak pengelola pertambangan lepas pantai enggan disalahkan terkait kematian masal belut dan ikan di pantai Daya. Hingga saat ini, pemerhati lingkungan lokal juga enggan memberikan pendapat mengenai kejadian tersebut.

Selama ini China memang sering menghadapi krisis polusi. Karena itulah masyarakat setempat tidak percaya jika hewan laut tersebut mati karena disebabkan oleh fenomena alam.