Merdeka.com - Baterai jadi salah satu faktor utama penentu seseorang dalam membeli smartphone. Kapasitas baterai saat ini kerap lebih diutamakan ketimbang desain. Hal ini terlihat dari banyak desain smartphone yang makin menebal.
Dengan baterai yang besar, diyakini bahwa smartphone akan tahan lama untuk dipakai seharian. Kendati demikian, baterai dengan kapasitas besar tidaklah cukup. Konsumen perlu mempertimbangkan masa pakai baterai. Masa pakai baterai sendiri dipengaruhi siklus penggunaan dan pengisian daya dari kosong hingga penuh.
Rata-rata industri saat ini, angka siklus pengisian baterai mencapai 750-800 kali sebelum kualitas baterai menurun dan tidak bisa mencapai kapasitas awal. Hal inilah yang membuat munculnya keluhan baterai cepat habis.
Sadar akan hal ini, perusahaan teknologi Xiaomi belum lama ini pun meluncurkan teknologi baterai usia panjang pada Redmi 9c. Perangkat seharga Rp 1,4 jutaan ini diklaim memiliki angka siklus pengisian daya hingga 1.000 kali. Nah, berikut ini alasan teknologi baterai berusia panjang perlu menjadi pertimbangan dalam memilih smartphone.
Baterai usia panjang akan membantu pengguna untuk terus produktif baik untuk dipakai belajar, terhubung dengan keluarga serta rekan, hingga aktivitas lainnya.
Dengan baterai yang usianya panjang, pengguna tidak perlu risau dengan kemampuan baterai smartphone mereka.
Baca Selanjutnya: Investasi dan Dukungan Software...
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami