Kisah Perampokan Bank Pertama di Dunia tanpa Senjata Api
Merdeka.com - Peristiwa ini terjadi pada 1994 di Amerika Serikat (AS). Berawal dari komplain nasabah korporat yang menitipkan duit di beberapa bank di sana. Salah satu nasabah merasa kehilangan uang sebesar USD 400.000 dari rekeningnya.
Penyelidikan internal pun segera dilakukan. Berdasarkan hasil investigasi, pihak bank merasa ada yang tidak beres dari sistemnya. Mereka lantas menghubungi Federal Bureau of Investigation (FBI).
Setelah mendengar keterangan dari pihak bank, FBI menyimpulkan bahwa ini adalah kriminalitas gaya baru. Diklaim mereka sebagai peretasan pertama kali di dunia yang menyasar perbankan.
Dikutip dari situs resmi FBI.gov, Kamis (15/6), para penjahat siber diduga telah menargetkan sistem komputer manajemen kas institusi. Sistem ini memungkinkan klien korporat memindahkan dana dari rekening mereka sendiri ke bank lain di seluruh dunia.
"Para penjahat mendapatkan akses dengan mengeksploitasi jaringan telekomunikasi dan mengkompromikan ID pengguna dan kata sandi yang valid," tulis keterangan tersebut.
Bekerja sama dengan pihak bank, FBI mulai memantau rekening untuk mencari lebih banyak transfer ilegal.
"Kami akhirnya mengidentifikasi sekitar 40 transaksi ilegal dari akhir Juni hingga Oktober 1994, sebagian besar masuk ke rekening bank luar negeri dan tercatat berjumlah lebih dari USD10 juta," tulis mereka.
Agar tak ada lagi korban, pihak bank memutuskan untuk membekukan rekening luar negeri sehingga tidak ada uang tambahan yang dapat ditarik dari manapun.
Pelaku Perampokan Teridentifikasi
Setelah dilakukan investigasi lebih mendalam, FBI menemukan titik terang pelaku perampokan tanpa senjata, topeng, dan darah ini. Siapa perampoknya?
Ia adalah seorang programmer komputer muda yang handal dari St. Petersburg, Rusia bernama Vladimir Levin. Levin ternyata dikenal sebagai gembong sindikat perampokan dengan memakai teknologi.
Levin disebut-sebut kerap melakukan aksi perampokan yang tanpa disadari korban dan sukses meninggalkan jejak. Hingga akhirnya hari apesnya pun datang.
Nama Levin terkuak saat sepasang suami istri yang ditugaskan oleh gerombolan Levin mengambil uang di rekening salah satu bank AS.
Mereka dipaksa FBI untuk bekerja sama dalam penyelidikan. Ternyata perampokan itu dilakukan langsung dari sebuah perusahaan komputer di Rusia dan pasangan suami istri itu mengaku bekerja untuk Levin.
Singkat cerita, Levin berhasil ditangkap pada Maret 1995. Kemudian, dia mengaku bersalah pada Januari 1998. Kejadian ini diyakini sebagai perampokan bank secara online pertama di dunia.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JPU menjelaskan terdakwa menyalahgunakan dana klaim asuransi atas debitur yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita di Brazil baru-baru ini ditangkap karena diduga membawa orang mati ke bank. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut mencuri perhatian. Banyak warganet yang mengatakan jika uang tersebut masih bisa ditukar ke bank.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaWanita ini menceritakan pengalaman akun bank dibobol hingga rugi jutaan rupiah akibat nomor HPnya dijual provider ke hacker.
Baca SelengkapnyaSaat ini, masih ada sejumlah bank yang diserahkan ke LPS. Proses pembayarannya masih berjalan.
Baca SelengkapnyaRiski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca Selengkapnya