Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika Dulu Teknologi Ini Benar-benar Tidak Dianggap, Ratusan Nyawa Bayi di Dunia Terancam Tak Selamat

Jika Dulu Teknologi Ini Benar-benar Tidak Dianggap, Ratusan Nyawa Bayi di Dunia Terancam Tak Selamat

Jika Dulu Teknologi Ini Benar-benar Tidak Dianggap, Ratusan Nyawa Bayi di Dunia Terancam Tak Selamat

Dulu jumlah bayi prematur tinggi. Berbanding lurus dengan risiko kematian. Beruntung teknologi hadir.

Inkubator yang telah menyelamatkan nyawa ratusan bayi prematur ternyata terinspirasi dari inkubator ayam.

Teknologi ini pertama kali diciptakan oleh dokter kandungan dari Perancis bernama Stéphane Tarnier. 

Jika Dulu Teknologi Ini Benar-benar Tidak Dianggap, Ratusan Nyawa Bayi di Dunia Terancam Tak Selamat

Dia terinspirasi dari ruang penghangat unggas di Kebun Binatang Paris, dan memutuskan untuk membuat ruangan serupa untuk bayi prematur yang sedang dirawatnya. Teknologi ini lalu diperkenalkan pada tahun 1880 di L'Hôpital Paris Maternité.

Meskipun telah menunjukkan keberhasilan dalam penyelamatan bayi prematur, tetapi banyak pekerja medis yang memandang inkubator ini dengan sebelah mata.

Laporan History dan Columbia Surgery, Rabu (25/10), menyatakan bahwa pada saat itu, tingkat kematian bayi prematur begitu tinggi hingga mereka pesimis dan menganggap teknologi baru ini tidak ilmiah.

Perawatan bayi prematur juga memakan biaya yang sangat tinggi dan karena tingkat kematiannya yang tinggi, sering dianggap sia-sia. Karena itu, penemuan Tarnier diabaikan.

Salah satu dokter Perancis lainnya, Pierre Budin, adalah salah satu yang memperjuangkan ide ini.

Salah satu dokter Perancis lainnya, Pierre Budin, adalah salah satu yang memperjuangkan ide ini.

api karena tidak banyak rumah sakit yang ingin berinvestasi, dia memutuskan untuk menampilkan inkubator bayi tersebut di Pameran Dunia Berlin pada tahun 1896. 

Seperti Pertunjukan Sirkus

Di pameran itulah, seorang pria Jerman bernama Martin Couney melihat dan menyadari potensi penyelamatan nyawa dari inkubator bayi ini. 

Meskipun tidak banyak rumah sakit yang ingin berinvestasi, tapi melalui pengunjung pameran, uang tetap dapat diperoleh. 

Jika Dulu Teknologi Ini Benar-benar Tidak Dianggap, Ratusan Nyawa Bayi di Dunia Terancam Tak Selamat

Para pengunjung bersedia membayar untuk melihat para dokter memperjuangkan hidup bayi-bayi prematur di dalam inkubator. Pertunjukkan ini bagaikan pertunjukkan sirkus di mana para penonton terkagum-kagum melihat teknologi tidak biasa yang ditampilkan.

Enam bayi prematur yang “dipertunjukkan” ini diambil Rumah Sakit Amal Berlin. Rumah sakit mengabulkan permintaan mereka karena peluang hidup bayi-bayi ini yang begitu kecil. Hebatnya, keenam bayi di inkubator berhasil selamat. 

Jika Dulu Teknologi Ini Benar-benar Tidak Dianggap, Ratusan Nyawa Bayi di Dunia Terancam Tak Selamat

Dari sini, Couney membawa rombongan “sirkusnya” ke Amerika Serikat, di mana ia memasukkan pertunjukkan inkubator bayi ini hampir di setiap pameran besar di sana. 

Cara ini menjadi cikal bakal dari teknologi yang kini menjadi salah satu poin penting dalam penyelamatan bayi-bayi yang lahir secara prematur.

Uji Coba Teknologi Ini Pernah Buat Umat Manusia Ketakutan, Ada yang Dianggap Bisa Menyedot Asteroid Luar Angkasa
Uji Coba Teknologi Ini Pernah Buat Umat Manusia Ketakutan, Ada yang Dianggap Bisa Menyedot Asteroid Luar Angkasa

Berikut daftar teknologi yang bikin heboh karena ketakutan umat manusia.

Baca Selengkapnya
Lempeng Tektonik Purba Berusia 120 Juta Tahun Terungkap Ada di Indonesia, di Sini Lokasinya
Lempeng Tektonik Purba Berusia 120 Juta Tahun Terungkap Ada di Indonesia, di Sini Lokasinya

Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gojek Bantu Pelaku Usaha Kelola Keuangan Lewat Teknologi
Gojek Bantu Pelaku Usaha Kelola Keuangan Lewat Teknologi

Gojek menghadirkan layanan untuk membantu perusahaan menghadapi berbagai tantangan usaha.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kapas Mulai Digunakan sebagai Bahan Baku Tekstil Sejak 7.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya
Kapas Mulai Digunakan sebagai Bahan Baku Tekstil Sejak 7.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya

Temuan ini menjadi bukti penggunaan serat kapas paling awal di Timur Dekat kuno, merupakan salah satu yang tertua di dunia.

Baca Selengkapnya
KPU: Pemilih Muda Masuk Kategori Melek Teknologi, Mudah Terpapar Disinformasi
KPU: Pemilih Muda Masuk Kategori Melek Teknologi, Mudah Terpapar Disinformasi

Demi meningkatkan kualitas dan kuantitas pemilu 2024, diperlukan adanya partisipasi dari masyarakat yang rasional, mandiri, dan berdaulat.

Baca Selengkapnya
Terobosoan Pemerintah Percepat Sertifikasi TKDN untuk Ciptakan Lapangan Kerja
Terobosoan Pemerintah Percepat Sertifikasi TKDN untuk Ciptakan Lapangan Kerja

Anak bangsa bisa melakukan inovasi teknologi melalui proses riset dan pengembangan. Hal ini akan sangat berguna untuk lebih memacu produktivitas.

Baca Selengkapnya
Alat Deteksi Kebohongan Sudah Ada Sejak Zaman Pertengahan, Begini Bentuk dan Cara Kerjanya
Alat Deteksi Kebohongan Sudah Ada Sejak Zaman Pertengahan, Begini Bentuk dan Cara Kerjanya

Alat deteksi kebohongan zaman dulu terbuat dari batu, dan bentuknya mirip topeng.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Kabupaten Banyumas Dinobatkan Daerah Pengelola Sampah Terbaik se-Asia Tenggara
Cerita di Balik Kabupaten Banyumas Dinobatkan Daerah Pengelola Sampah Terbaik se-Asia Tenggara

Terpilihnya Banyumas menjadi tuan rumah acara tersebut karena reputasinya sebagai salah satu daerah yang memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya
Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal Usai Dijadikan Konten, Begini Penjelasan Dokter Anak
Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal Usai Dijadikan Konten, Begini Penjelasan Dokter Anak

Dikatakan bahwa foto dan video dikirimkan pihak klinik pada Kamis (16/11) atau setelah bayi sudah meningga dunia

Baca Selengkapnya