Hutan terbakar, potensi keragaman hayati pun musnah
Merdeka.com - Asap akibat kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera, menjadikan negeri ini pusing bukan kepalang. Bagaimana tidak, asap akibat hutan yang dibakar itu membumbung tinggi hingga sampai negara-negara tetangga. Bahkan, Malaysia dan Singapura pun berteriak masalah ini.
Persoalannya pun tak berhenti bagaimana menghilangkan asap tersebut, namun ada sisi lain yakni hilangnya potensi keberagaman hayati. Hal itu diungkapkan oleh Rosichon Ubaidillah, Kepala Laboratorium Entomologi, LIPI.
Menurutnya, persoalan kebakaran hutan itu tak pernah dipikirkan dampak dari keberagaman hayati di hutan yang punah begitu saja. Pasalnya, banyak mikroba-mikroba yang kaya manfaat bagi pemanfaatan makanan dan obat-obatan. Hal ini tentu saja memperlambat percepatan koleksi inventarisasi keberagaman hayati di negeri ini.
"Banyak kerugian sebenarnya yang melanda soal kebakaran hutan. Tidak semata kebakaran hutan saja, tapi berapa banyak spesies yang hilang akibat itu. Kita tidak pernah care itu. Yang kita lihat asapnya saja," ujarnya kepada Merdeka.com saat ditemui di acara pameran sains dan teknologi Jerman Indonesia di Jakarta, Senin (5/10).
Kendati begitu, dia mengakui belum ada studi yang menyebutkan dampak musnahnya hewan maupun mikroba dari kebakaran hutan. Hanya saja, dia meyakini jika binatang-binatang yang lambat bergerak pasti akan punah.
"Studi belum ada. Tapi, bisa kita lihat kalau hewan-hewan yang pergerakannya lambat pasti punah. Binatang-binatang tanah mikroba akan musnah. Bahayanya, kalau diperlukan untuk kesejahteraan manusia itu tidak ada," katanya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaSaat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaKeringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca SelengkapnyaBukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBanyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca Selengkapnya