Dua Jenis Alarm yang ‘Dibunyikan’ NASA Jika Ada Asteroid Besar Bakal Hantam Bumi
Peringatan dini akan disampaikan NASA bila ada asteroid berpotensi masuk Bumi.
Peringatan dini akan disampaikan NASA bila ada asteroid berpotensi masuk Bumi.
Pada 30 Juni 1908, sebuah asteroid dengan lebar sekitar 120 kaki atau 37 meter memasuki atmosfer dan kemudian meledak di atas hutan Siberia. Kejadian ini disebut sebagai Peristiwa Tunguska. Gelombang kejut yang dihasilkannya mampu merobohkan pepohonan. Orang-orang yang berjarak 20 mil jauhnya pun terlempar ke udara. Bahkan seorang pria yang sedang duduk di kursinya terpental, padahal jaraknya sekitar 40 mil.
NASA Planetary Defense Officer, Lindley Johnson dikutip Mashable, Senin (10/7).
Perlu diketahui, NASA mendirikan Planetary Defense Coordination Office pada awal 2016. Tujuannya memberikan informasi waktu yang tepat dan akurat kepada pemerintah, media, dan publik tentang adanya benda aneh yang kemungkinan mendekat ke Bumi dan berpotensi berbahaya.
Selama beberapa dekade terakhir, NASA telah terlibat dalam mempelajari Near Earth Object (NEO) atau Objek Dekat Bumi yang merupakan asteroid dan komet. Benda-benda itu mengorbit pada Matahari dan berada dalam jarak 30 juta mil dari Bumi. Studi tentang NEO dapat membantu pemahaman ilmiah lebih lanjut tentang kelahiran dan pembentukan tata surya. Tetapi di sisi lain beberapa NEO berada di jalur orbit yang berpotensi menimbulkan dampak bahaya bagi Bumi. Bahkan bahaya yang ditimbulkan lebih dahsyat dari peristiwa Tunguska.
Kriterianya jaraknya 45 juta kilometer dari orbit planet ini. Jika ada asteroid yang datang dalam jarak sekitar 5 juta mil, akan ditandai label bahwa ada asteroid yang berpotensi berbahaya.
"Maka itu, kami sebenarnya tidak pernah dan belum pernah mengeluarkan peringatan adanya benda langit yang akan menabrak Bumi," ujar Lindley.
Lindley menjelaskan ada dua jenis peringatan atau alarm. Berikut dua jenis peringatan tersebut:
Alarm ini memberitahukan adanya batuan luar angkasa tapi tidak akan menabrak Bumi. Namun NASA berpikir itu masih layak mendapat perhatian publik. Itu bisa sekecil batu seukuran 10 meter atau bisa juga yang lebih besar seperti Apophis. “Tujuan kami bukanlah untuk menjadi yang pertama mengumumkan sesuatu, tetapi untuk menjadi tempat terbaik memberikan informasi paling tepat yang diberikan,” jelas Johnson.
Jika NASA mendeteksi kemungkinan adanya dampak yang potensial. Artinya sesuatu yang lebih besar dengan kemungkinan lebih dari satu persen mengenai Bumi, ini akan menjadi alarm kuat. Planetary Defense Coordination Office akan memberikan pemberitahuan peringatan kepada NASA untuk menyampaikan pesan itu ke Gedung Putih, Kongres, dan lembaga pemerintah. Peringatan publik akan disampaikan di seluruh channel media.
"Ini menjadi peristiwa darurat nasional. Pemerintah AS juga harus bersiap menghadapi bencana jika kemungkinan asteroid menghantam AS," kata dia. NASA, bagaimanapun, tidak akan bekerja sendiri. Mereka akan berbagi informasi dengan mitra pemantauan asteroid, seperti Badan Antariksa Eropa dan Jaringan Peringatan Asteroid Internasional (IAWN) yang diakui PBB.
NASA menganggap Bennu adalah batu asteroid paling berbahaya di tata surya. Berpotensi menabrak bumi.
Baca SelengkapnyaNASA memperlakukan sampel asteroid Bennu ini begitu hati-hati. Begin sebabnya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini dikenal Tunguska Event. Dampaknya begitu luar biasa.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan berspekulasi ada kekuatan lain di Bumi yang menyebabkan dinosaurus punah, selain asteroid.
Baca Selengkapnyapesawat luar angkasa OSIRIS-REx berhasil mengumpulkan sampel material dari asteroid Bennu.
Baca SelengkapnyaAsteroid Bennu merupakan asteroid yang berdekatan dengan Bumi, pertama kali di identifikasi pada tahun 1999.
Baca SelengkapnyaTak hanya asteroid saja yang bisa membahayakan Bumi, benda ini juga punya dampak.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan asteroid yang berhasil ditangkap kamera oleh pesawat luar angkasa NASA.
Baca SelengkapnyaNenek moyang manusia jutaan tahun lalu pernah hidup berdampingan dengan dinosaurus.
Baca Selengkapnya