Awas, 90% aplikasi mobile banking ternyata tak aman!
Merdeka.com - Sebuah temuan mengejutkan dari penelitian IO Active Labs menyebutkan jika 90 persen aplikasi mobile banking ternyata tidak aman.
Seperti dilansir PhoneArena (14/1), peneliti bernama Ariel Sanchez dari IO Active Labs menyebutkan jika dari aplikasi mobile 40 bank berpengaruh di dunia, 90 persen di antaranya tidak aman dari tindakan pencurian data seperti aksi phishing.
Bahkan, Sanchez menyebutkan jika sebagian besar aplikasi mobile banking dari bank-bank besar ini bahkan bisa retas hanya dengan menggunakan handset iPhone atau iPad dengan menggunakan sistem log Apple.
Selain itu dirinya juga menyebutkan jika 70 persen dari aplikasi tersebut tidak memiliki metode alternatif untuk membantu pengguna atau nasabah bank menjaga informasi rahasia mereka seperti nomor rekening, PIN, dan kelengkapan identitas nasabah lainnya.
Dengan kata lain, longgarnya sistem keamanan dari banyak aplikasi mobile banking ini membuat pengguna rawan mengalami serangan cyber dengan tujuan mencari keuntungan finansial dari uang yang disimpan di dalam akunnya.
Bisa saja nanti nasabah sekaligus pengguna aplikasi mobile banking menerima serangan phishing berupa email yang seolah dari resmi bank namun ternyata berasal dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin mengetahui informasi pribadi akun pengguna bank seperti nomor rekening dan PIN sebagai media menguras uang pengguna tersebut.
Ariel Shancez sebagai peneliti mengharapkan jika temuannya ini bisa dijadikan acuan dan pertimbangan agar bank-bank di dunia bisa lebih mengamankan aplikasi mobile banking mereka sehingga pengguna bisa bebas bertransaksi dengan aman.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengoperasikan mobile banking menggunakan wifi publik berisiko terkena serangan yang disebut “man in the middle”.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaPengguna BNI Mobile Banking mencapai 16,9 juta nasabah pada kuartal I-2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaJumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaAplikasi mobile banking dari BRI ini memungkinkanmu untuk menonaktifkan kartu debit yang hilang dengan mudah dan cepat.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaWanita ini menceritakan pengalaman akun bank dibobol hingga rugi jutaan rupiah akibat nomor HPnya dijual provider ke hacker.
Baca SelengkapnyaMereka tak merespons surat peringatan yang dilayangkan Kominfo kepadanya.
Baca Selengkapnya