KPU Laporkan Hoaks 7 Kontainer Berisi Surat Suara Tercoblos ke Bareskrim
KPU RI melaporkan pembuat dan penyebar hoaks 7 kontainer berisi surat suara tercoblos ke Bareskrim Polri.
KPU RI melaporkan pembuat dan penyebar hoaks 7 kontainer berisi surat suara tercoblos ke Bareskrim Polri.
"Pemasangan itu akan lebih pantas dan lebih patut jika keduanya menggunakan peci, selain peci menunjukan simbol nasional, kita juga memberi keserasian antara kiai Ma'ruf dan Pak Jokowi," kata Karding.
Kepolisian mengingatkan masyarakat, tak terkecuali tokoh atau publik figur agar bijak menggunakan media sosial (medsos). Hal itu menyusul hoaks terkait tujuh kontainer surat suara yang telah tercoblos ditemukan di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Relawan Jokowi-Ma'ruf yang tergabung dalam Negeriku Indonesia Jaya (Ninja), melaporkan dua politisi berinisial A dan satu orang yang belum diketahui namanya terkait hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga mengatakan, Demokrat seharusnya tahu informasi Andi adalah hoaks. Bahwa KPU belum mencetak surat suara.
Polisi masih menyelidiki kabar tersebut. Termasuk mengidentifikasi suara rekaman memberitahukan ada tujuh kontainer membawa surat suara tercoblos.
Partai Demokrat keberatan jika kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin melaporkan Andi Arief ke polisi terkait kabar 7 kontainer berisi surat suara tercoblos.
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf menduga kasus hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos untuk mendelegitimasi penyelenggara Pemilu. Tujuannya agar opini pemilu berlangsung curang ditelan masyarakat.
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menduga ada pihak yang sengaja membuat skenario mendelegitimasi hasil pemilu dengan alasan pemilu curang.
Disinggung kemungkinan memanggil Wasekjen Demokrat Andi Arief yang pertama kali mencuit kabar tersebut di Twitternya, Kabareskrim hanya mengatakan semua pihak yang diduga terlibat, akan diminta keterangan.
Polda Metro Jaya memburu pelaku penyebaran berita hoaks tujuh kontainer yang berisi surat suara tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penyelidikan dilakukan oleh tim siber Polri.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga menilai citra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, bisa turun. Penyebabnya, hoaks yang disebar Wasekjen Andi Arief soal tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tiba-tiba menyambangi Bareskrim Mabes Polri di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan. Rupanya, kehadiran Tjahjo terkait kabar hoaks ada 7 kontainer yang datang dari China membawa jutaan surat suara yang telah dicoblos untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Rencananya, KPU bersama dengan Bawaslu akan melaporkan pelaku penyebaran berita hoaks soal surat suara ke Bareskrim Polri yang beralamat di Jalan Medan Merdeka Timur, sekitar pukul 14.00 WIB.
Sekretaris Jenderal PPP itu membuka ruang maaf bagi Andi jika mau mengakui telah menyebarkan kabar bohong soal surat suara. "Kecuali yang bersangkutan secara terbuka meminta maaf dan mengakui perbuatan menyebarkan hoaks tersebut," lanjutnya.
Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan, pihaknya melaporkan penyebar informasi bohong tentang tujuh kontainer surat suara yang tercoblos ke aparat kepolisian. Karena setelah dilakukan konfirmasi kepada Bea Cukai, ternyata kabar tersebut bohong alias hoaks.
Kandidat lain menolak menghadirkan saksi tanpa alasan jelas.
Arief mengakui, di daerah tersebut ada pemilih yang tak bisa dilayani hak memilihnya.