Saat truk kontainer tiba di Gaza, Kementerian Kesehatan Palestina sempat menolak menerima kiriman tersebut.

Serangan udara Israel kembali menghantam sebuah sekolah di Gaza.

Ribuan warga Palestina terpaksa meninggalkan tempat pengungsian di wilayah itu dengan membawa barang-barang seadanya.

Genosida Israel terhadap warga Gaza, Palestina, masih terus berlangsung hingga kini.

Pasukan penjajah Israel mengebom sekolah Abu Oreiban yang dikelola UNRWA yang dijadikan tempat pengungsian warga Palestina di Gaza di Kamp Nuseirat.

Terekam Kamera, Israel Bom Sekolah di Gaza saat Anak-anak Sedang Main Sepak Bola

Dari foto yang beredar menampilkan rumah-rumah yang hancur lebur dengan puing-puing dan debu memenuhi kawasan kamp pengungsi Al-Shati di Gaza.

Di tengah reruntuhan yang menjadi saksi bisu serangan udara Israel, warga Palestina di Jalur Gaza berkumpul untuk melaksanakan salat Iduladha apa adanya.

Dua hari berlalu usai serangan brutal Israel ke Kamp Pengungsi Nuseirat menyisakan kehancuran bangunan yang fatal dan ratusan korban jiwa.

Israel mengklaim sekolah tersebut menjadi tempat persembunyian Hamas.

Anwar Abu Keresh mengaku banyak menerima orderan para pelanggan kurus untuk mengecilkan pakaian mereka yang longgar.

Banyak anak-anak dan pengungsi menjadi korban. Mereka dibakar hidup-hidup dalam serangan biadab yang dilancarkan Israel.

Parasut tersebut sebelumnya digunakan oleh militer untuk menerjunkan bantuan kemanusiaan melalui udara.

Serangan Israel itu terjadi ketika para relawan tengah bertugas mengirimkan bantuan makanan yang sangat dibutuhkan warga Gaza.

Para demonstran meminta digelarnya pemilihan umum dini dan menggulingkan Netanyahu.

Nasib anak-anak Palestina yang tinggal di Rafah, Gaza Selatan kian memprihatinkan. Mereka terancam menderita gizi buruk.

Pertempuran antara para pejuang Hamas Palestina melawan agresi militer Israel di Gaza masih terus berlangsung.

Sungguh memilukan, begini pemandangan menyedihkan trotoar di jalan Gaza. Kini jadi kuburan massal.