Jawaban Jokowi Tanggapi Quick Count Sampai Isu Kecurangan Pilpres 2019
Capres Jokowi mengatakan bahwa quick count merupakan metodologi ilmiah. Sehingga mustahil jika lembaga survei berbohong.
Hamdan Zoelva meminta semua pihak menghormati rekapitulasi hasil penghitungan suara KPU.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, tidak ada yang perlu disesalkan atas hasil penghitungan cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud sebelumnya telah menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati.
Baca SelengkapnyaCapres Jokowi mengatakan bahwa quick count merupakan metodologi ilmiah. Sehingga mustahil jika lembaga survei berbohong.
Akademisi Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) menggelar penghitungan C1 berdasarkan 8.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hasilnya, suara yang diraih Capres Joko Widodo kalah telak dari Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Jenderal (Purn) Djoko Santoso menyebut bahwa pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bisa menembus angka 75-80 persen di Pilpres 2019 bila tak ada kecurangan.
Denny JA mengakui adanya bayaran terhadap lembaga yang didirikannya.
Dimas mengatakan 20 ribu data yang masuk dikirimkan berupa foto C1 melalui WhatsApp Kotak Center Ruang Sandi. Saat ini, sudah 13 ribu data disortir dan terverifikasi yang telah ditabulasi dan diolah datanya.
Saat itu Penghitungan quick count 2014 tidak meleset dari penghitungan real count KPU. Hasil sementara keunggulan Pilpres 2019 sudah bisa diketahui dalam hitung cepat atau quick count.
Situs pengawas pemilu independen, kawalpemilu.org ikut melakukan penghitungan suara melalui form C1 yang dikumpulkan oleh para relawan dari setiap TPS seluruh Indonesia. Hingga Sabtu (20/4), Pukul 06.30 WIB, kawal pemilu sudah berhasil mengumpulkan total 10.398.632 suara sah dan 175.213 suara tidak sah dari C1.
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menantang seluruh lembaga survei mempublikasikan sumber dana mereka atas pelaksanaan survei. Andre menilai seluruh lembaga survei mengisi ruang publik dengan kemenangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.
Capres-Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih unggul atas lawannya yakni Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ini berdasarkan real count yang dimuat dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Perolehan suara Joko Widodo malah turun di Banten pada Pemilu 2019 versi quick count atau hitung cepat. Padahal didampingi putera daerah. Pemilu 2014 Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah dari Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa dengan selisih suara 42,9 persen dan 57,1 persen.
Quick Count Pilpres 2019, Cek di Sini!
Gubernur Bali I Wayan Koster terlihat bahagia dan ceria atas unggulnya suara Jokowi-Ma'ruf Amin yang mencapai 90 persen di beberapa lembaga survei.
Raihan suara Capres Joko Widodo (Jokowi) di Jawa Barat dalam Pilpres 2019 masih belum bisa menggeser Prabowo Subianto. Hal tersebut dianggap sebagai salah satu dinamika politik, bahwa kerja petahana selama satu periode tidak berbanding lurus dengan elektabilitas.
Peneliti LSI Ade Mulyana menjelaskan tak ada kesalahan dari sampling LSI atau pun kesengajaan dari pihak Indosiar. Hal ini terjadi murni karena human error dan dengan cepat diperbaiki.
Capres-Cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin unggul di quick count 12 lembaga survei. Jokowi menyebut mayoritas angkanya menunjukkan 54,5 persen untuk 01 dan 45,5 persen untuk pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.