Menko Luhut & Menkes Terawan Hadiri Pembukaan Wisata Domestik di Bali
Virus Covid-19 sudah lima bulan berjalan dan masyarakat Bali tentu harus harus mendapatkan penghasilan untuk kehidupan sehari-harinya dengan membuka wisatawan domestik.
Virus Covid-19 sudah lima bulan berjalan dan masyarakat Bali tentu harus harus mendapatkan penghasilan untuk kehidupan sehari-harinya dengan membuka wisatawan domestik.
Pemerintah Provinsi Bali akan membuka kembali sektor pariwisata mulai 31 Juli 2020. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengingatkan agar pelaku usaha tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kerja sama itu, untuk mengkaji bagaimana tarian yang biasanya melibatkan banyak orang ini bisa ditampilkan sesuai protokol kesehatan.
Sebagai destinasi wisata, Bali telah makan asam garam naik turunnya industri pariwisata. Mulai dari Perang Irak, Perang Teluk, Bom Bali 1 dan 2, Wabah Sars, Mers sampai meletusnya Gunung Agung. Pasca peristiwa tersebut Bali masih bisa bertahan. Meski terjadi penurunan pendapatan.
Pariwisata Bali akan kembali dibuka pada 31 Juli 2020 mendatang. Namun, aktivitas pariwisata ini hanya diperuntukkan bagi wisatawan nusantara. Bila tahap kedua pemulihan ekonomi di Bali ini berjalan dengan baik, maka pada 11 September mendatang, wisatawan mancanegara dipersilakan untuk datang.
Konsep pariwisata Geopark artinya bukan hanya membangun, tetapi kelestarian alam juga mutlak. Sebab, pariwisata yang berkelanjutan, bukan pariwisata yang mengeksploitasi. Semisal jumlah berapa orang wisatawan yang boleh masuk akan diatur.
"Sehingga protokol seni tidak diatur oleh pariwisata, namun protokol seni ya diatur oleh ahli kesenian itu sendiri," ungkapnya.
Gubernur Bali Wayan Koster menyiapkan skema pembukaan tempat pariwisata. Ada tiga tahapan yang disampaikan Koster. Tahap pertama tanggal 9 Juli mendatang akan membuka beberapa sektor seperti perdagangan dan industri untuk pergerakan aktivitas di Bali. Namun hal ini terlebih dahulu melihat perkembangan Covid-19 di Bali.
"Tapi itu pun tidak cukup, perlu dibangun atau dilengkapi pelabuhan dan bandara dengan mesin PCR yang lebih banyak lagi," ujarnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio meninjau wisata Pantai Water Blow, di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (16/6). Dia menuturkan, untuk kawasan wisata Pantai Water Blow dan ITDC sejauh ini sudah menerapkan protokol Covid-19.
Objek wisata di Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali sempat dipenuhi wisatawan pada Minggu kemarin. Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan menegaskan bahwa seluruh obyek wisata di wilayah Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, dan sekitarnya masih ditutup.
Sekretaris Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali, I Putu Winastra mengatakan, saat ini industri dan seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi kenormalan baru pariwisata.
"Karena kita sudah ada surat edaran untuk menutup objek wisata dan belum dibuka untuk wisata," ujar Koster.
Selanjutnya, untuk para turis surfing ketika masuk dua Pantai itu tentu pihak petugas menyiapkan protokol kesehatan Covid-19. Seperti, meminta mengenakan masker, pengecekan temperatur suhu tubuh dan lain-lainnya.
Saat ini, kata Koster, pihaknya memilih fokus kepada pergerakan ekonomi lokal Bali dan saat ini sedang dikaji.
Jika nantinya pemerintah pusat mengizinkan Bali kembali dibuka sebagai destinasi pariwisata, maka Pemprov Bali tidak akan membuka semua tempat-tempat wisata.
"Untuk itu banyak para pelaku pariwisata yang melakoni pekerjaan lain dimasa pandemi ini, seperti usaha kuliner, perkebunan maupun usaha tani," kata Wagub Cok Ace, di Denpasar, Bali, Rabu (13/5).
Sementara, untuk kartu pra kerja para karyawan yang terkena PHK atau dirumahkan bisa mendaftar lewat online.