Sebelum pandemi, kunjungan wisatawan domestik mencapai 10,5 juta dan wisatawan mancanegara mencapai 6,3 juta pada tahun 2019. Sehingga pertumbuhan ekonomi di Bali mencapai 5,3 persen, melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.

Travel bubble yang dibuka nantinya yaitu wisatawan dari China, UEA, Singapura dan Korea.

Hingga Kamis (1/4) kemarin, tercatat kedatangan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencapai 8.875 penumpang, dan keberangkatan atau keluar Bali 5.418 penumpang.

Terdapat 170 hotel dan 13 restoran tergabung di PHRI Buleleng. Akibat pandemi Covid-19, puluhan hotel telah tutup, sebagian lainnya masih beroperasi.

Langkah tersebut penting untuk membangkitkan industri pariwisata Bali di dunia internasional.

Gubernur Bali, Wayan Koster menegaskan, dampak pandemi Covid-19 begitu mengerikan bagi perekonomian Pulau Dewata. Bahkan, ini lebih buruk ketimbang tragedi Bom Bali jilid satu dan dua maupun wabah SARS pada 2002 silam.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan, bahwa jumlah kasus covid-19 (corona) di Bali mengalami penurunan. Hal tersebut memungkinkan kegiatan perekonomian di Bali bisa kembali dilanjutkan, salah satunya dalam sektor pariwisata.

Heboh Aksi Putri Duyung Berpose di Hamparan Sampah Pantai Kuta. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kritikan atas pencemaran laut dan lingkungan yang terjadi selama bertahun-tahun.

Turis yang datang ke Indonesia didominasi mereka yang hanya berbatasan darat secara langsung. Seperti Malaysia dan Timor Leste. Bahkan kunjungan turis ke Bali hanya sekitar 100 orang.

Suharso mengatakan, Bali nanti akan memiliki tempat untuk pertunjukan skala internasional tepatnya di Ubud. Ditargetkan pembuatan master plan ini akan rampung pada semester I-2020.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan bahwa dalam situasi pandemi Covid-19 ada dua pilihan ekstrem untuk pengendalian virus corona di Pulau Bali.

Syarat tes PCR itu mulai diterapkan dari tanggal 19 Desember 2020 hingga 4 Januari 2020 mendatang.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan adanya pelonggaran kebijakan masa berlaku hasil tes swab PCR bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali.

Gubernur Bali Wayan Koster melalui Surat Edaran (SE) Nomor 2021 Tahun 2020 mewajibkan pelaku perjalanan memasuki Pulau Dewata dengan transportasi udara untuk menunjukkan surat keterangan (Suket) hasil negatif uji swab berbasis PCR. Surat Edaran ini berlaku dari 18 Desember 2020 sampai 4 Januari 2021.

Pemilik Biro Perjalanan Wisata TX Travel, Anton Thedy, mendukung penuh kewajiban menunjukkan hasil negatif Covid-19 berbasis tes PCR bagi wisatawan domestik yang akan memasuki Bali melalui jalur udara. Dia pun mengaku gembira mendengar kabar tersebut.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengingatkan kepada para pelaku pariwisata agar menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin, saat kedatangan wisatawan di libur akhir tahun.

Pandemi Covid-19 belum berakhir. Pemerintah Provinsi Bali mengizinkan hotel dan restoran menggelar perayaan malam tahun baru 2021, meski dengan catatan harus menerapkan protokol kesehatan ketat.

Namun, pihaknya mengimbau bagi masyarakat serta wisatawan domestik yang datang ke Bali untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan disiplin.