Penjagaan Ketat Zona Demiliterisasi India di Sepanjang Himalaya. Setelah dua negara terlibat konflik mematikan di perbatasan sejak 1962, India dan China akhirnya sepakat menyiapkan daerah demiliterisasi di sepanjang perbatasan Himalaya.

Hingga mendekati akhir tahun 2020, pemerintah India telah menambah larangan 43 lagi aplikasi China dengan alasan masalah keamanan dunia maya, sehingga totalnya menjadi 220.

Netizen India menghujat koran The Hindu setelah memuat iklan pemerintah China satu halaman penuh. Kedua negara terlibat konflik di wilayah perbatasan sejak Mei.

Takut wilayahnya akan jatuh ke tangan China, penduduk desa di Ladakh, dekat perbatasan yang diperselisihkan antara India dan China, mendaki pegunungan Himalaya untuk membantu tentara India.

India menyindir China, menegaskan bahwa tak ada kekuatan apapun di bumi yang dapat menghalangi tentara mereka di wilayah perbatasan Ladakh. Dalam beberapa waktu terakhir, hubungan kedua negara memanas menyusul bentrokan pasukan di daerah perbatasan.

Menlu India S.Jaishankar dan Menlu China Wang Yi bertemu di Ibu Kota Moskow Rusia pada Kamis malam.

Di Tengah Ketegangan dengan China, India Beli Jet Tempur Rafale. India terus melakukan upaya memodernisasi kekuatan militer dengan membeli sejumlah jet tempur Rafale buatan Prancis untuk pertahanan udara di wilayah perbatasan.

China menyatakan, pasukannya terpaksa melakukan “tindakan balasan” setelah tentara India melintasi perbatasan Himalaya dan melepas tembakan.

Selain itu aplikasi besar yang dibuat oleh negara China seperti Baidu dan afiliasi Alibaba, Ant Group juga diblokir.

Pasukan India dan China terlibat perkelahian sengit pada 29 Agustus lalu di Ladakh. Media India melaporkan ada tentara yang tewas dalam insiden tersebut, namun pihak China membantah klaim tersebut.

India telah memindahkan tentaranya ke bentangan timur perbatasannya dengan China sejak bentrokan meletus antara rival bersenjata nuklir di bagian barat perbatasan mereka di Himalaya pada Juni, kata seorang pejabat pemerintah.