Bappenas mengatakan program bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Indonesia Pintar (PIP) lebih tepat sasaran dibandingkan program subsidi pemerintah. Menyusul penerima manfaat kedua bansos tersebut lebih didominasi oleh kelompok miskin.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyebut tingkat kemiskinan di Indonesia per September 2020 lebih rendah dari proyeksi berbagai lembaga survei. Baik di level nasional maupun di perkotaan.

Angka kemiskinan di Sumatera Selatan dinilai terus terjadi penurunan setiap tahun. Mirisnya, sejumlah daerah yang memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) terbesar justru tetap menjadi penyumbang angka kemiskinan tertinggi di provinsi itu.

Ketiga kebijakan yang akan diterapkan, di antaranya menekankan kembali program "Yogyakarta untuk Yogyakarta" guna meningkatkan pendapatan masyarakat di tingkat bawah, pengurangan beban masyarakat dan menjaga tingkat inflasi.

Jumlah masyarakat miskin di Sumatera Selatan bertambah dari 12,56 persen di 2019 menjadi 12,98 persen pada 2020. Provinsi itu dinyatakan sebagai daerah termiskin ke-3 di Sumatera dan ke-10 di Indonesia.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Kacaribu menyatakan, program PEN, perlindungan sosial terbukti mampu melindungi masyarakat miskin dan rentan dengan menahan angka kemiskinan di level 10,19 persen pada September 2020.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengklaim kebijakan yang diambil pemerintah sudah cukup tepat dalam menekan angka kemiskinan di masa pandemi Covid-19. Di mana, saat itu angka kemiskinan masih berada di level satu digit yakni 9,78 persen.

Menurut Adriana, pada September 2020 sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan di perkotaan sebesar 67,40 persen, sedangkan perdesaan sebesar 78,80 persen.

Jumlah Penduduk Miskin Bertambah 2,76 Juta Akibat Covid-19. BPS mengungkapkan persentase penduduk miskin Indonesia naik 0,97 persen akibat pandemi Covid-19 atau meningkat 2,76 juta orang pada September 2020 menjadi 27,55 juta orang dibandingkan September 2019 yang mencapai 24,79 juta orang.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2020 jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,55 juta orang, atau setara dengan 10,19 persen dari total penduduk di Indonesia. Angka ini naik 1,13 juta orang (0,41 persen) dibandingkan posisi Maret 2020, juga meningkat 2,76 orang dibanding September 2019.

Denyut Penghuni Bantaran Rel di Ibu Kota. Setelah sempat ditertibkan, puluhan bangunan semi permanen yang beratapkan terpal dan beralas kardus milik tunawisma kembali terlihat menjamur di bantaran rel kawasan Senen.

Air mata sedih pasangan suami istri, Stefanus Jebarut dan Regina Mumut tidak terbendung, saat menceritakan kondisi buah hati mereka yang saat ini hanya terbaring lesu di tempat tidur.

Setidaknya dalam waktu sembilan bulan telah membuat hampir 1.000 miliuner teratas dunia berhasil menambah kekayaan mereka.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengklaim kebijakan yang diambil pemerintah sudah cukup tepat dalam menekan angka kemiskinan di masa pandemi Covid-19. Di mana, angka kemiskinan masih berada di level satu digit yakni 9,78 persen.

Mereka berharap mendapat perlindungan. Bagaimanapun juga, warga miskin tetap berhak mendapat jaminan kehidupan. Tak jarang, keluar pernyataan satir dari hati mereka.

Potret Ibu dan Anak Mengamen Jadi Manusia Silver. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase penduduk miskin per Maret 2020 sebesar 9,78 persen atau bertambah menjadi 26,42 juta orang yang disebabkan dampak pandemi Covid-19.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan mencatat adanya kenaikan angka kemiskinan di kota tersebut. Dalam pemaparannya, pada tahun 2020 lalu, tingkat kemiskinan di Tangsel naik 2,29 persen atau menjadi 40.990 kepala keluarga.

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memastikan bahwa pemerintah akan terus berkomitmen untuk mengatasi kemiskinan di Provinsi Riau. Terlebih ada peningkatan masyarakat tidak mampu pada masa pandemi Covid-19.