Belasan Hektare Lahan di Sumsel Terbakar dalam 2 Bulan Terakhir
Dalam waktu dua bulan terakhir, sudah ada 17 hektare lahan yang terbakar.
Dalam waktu dua bulan terakhir, sudah ada 17 hektare lahan yang terbakar.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan, selain antisipasi pemerintah dan penanganan tim darat, keberhasilan TMC diharapkan dapat menurunkan hujan untuk membasahi tanah, terutama di lahan gambut. Apalagi, lahan gambut di provinsi itu sangat luas dan rentan terbakar saat musim kemarau.
Dengan keberhasilan TMC, kata dia, setidaknya akan membasahi permukaan lahan dan kembali menguap pada hari berikutnya. Dengan demikian, karhutla bisa dicegah sedini mungkin.
Semua daerah itu setiap tahun menjadi langganan karhutla.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di tiga kabupaten di Sumsel pada awal Juni 2021. Dua unit helikopter pembom air milik BNPB pun dikerahkan untuk membantu memadamkannya.
Argo mengatakan ada koordinasi dan komunikasi di tingkat Mabes Polri dan keenam polda serta jajaran bagaimana upaya mencegah terjadinya karhutla.
Pemprov Riau memang mengajukan bantuan untuk memperkuat Satuan Tugas Karhutla sejak status siaga darurat karhutla diberlakukan pada 15 Ferbruari 2021.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kerap terjadi di sepuluh kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. Enam di antara sepuluh daerah itu dinilai paling rawan karhutla, sehingga butuh bantuan water bombing dan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Ada sepuluh daerah menjadi perhatian utama karena menjadi daerah rawan karhutla.
Untuk kasus di Kota Dumai, dia menyebutkan, Polres Dumai telah memproses dua tindak pidana, dengan dua tersangka semuanya dalam status penyidikan.
Sementara teknologi modifikasi cuaca (TMC) dan helikopter sedang diusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Usulan itu segera dikabulkan mengingat keterbatasan perlengkapan di daerah.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan memprediksi musim kemarau tahun ini cukup ekstrem dibanding 2020. Hari tanpa hujan diperkirakan berlangsung selama tiga bulan.
Aktivis lingkungan Walhi Sumatera Selatan mencatat hasil pemantauan lapangan dalam kurun waktu lima tahun (2015-2020) terdapat 1,012 juta hektare lahan terbakar sebagai dampak kekeringan musim kemarau dan ulah manusia.
PT RAJ dianggap bertanggungjawab atas kebakaran lahan seluas 500 hektare (ha) di area konsesinya di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
"Mestinya jadi perhatian pemerintah pusat, personelnya harus ditambah. Bila perlu kami diizinkan kami merekrut sendiri," ujarnya.
Dengan rincian penyumbang terbesar yakni Kabupaten Banyuasin 103 hektare, Ogan Ilir 97,4 hektare, dan Ogan Komering Ilir 38,9 hektare. Sementara daerah-daerah lain yang biasanya menjadi penyumbang karhutla seperti Musi Banyuasin, Muara Enim, dan beberapa daerah lain menurun drastis, di bawah 10 hektare.
Lahan yang terbakar terdiri dari lahan kosong dan juga ada yang sengaja dibakar pemiliknya dengan tujuan membuka lahan. Kasus ini sudah dilimpahkan ke pihak kepolisian untuk menyelidikinya.
Ke 23 hotspot tersebut masih dalam kategori sedang hingga tinggi terpantau di Kabupaten Dairi 1 titik, Humbang Hasundutan sebanyak tiga titik, Mandailing Natal satu titik, Padang Lawas dua titik.