MA memperberat hukuman Wahyu dari semula 6 tahun di tingkat banding menjadi 7 tahun. Hakim MA juga memperberat denda yang dijatuhkan terhadap Wahyu menjadi Rp 200 juta subsider 6 bulan kurungan, dari semula Rp 150 juta subsider 4 bulan kurungan.

Saeful akan menjalani masa pidana 1 tahun 8 bulan sesuai putusan Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.

Ketua KPU Bersaksi di Sidang Suap PAW Anggota DPR. Ketua KPU, Arief Budiman bersaksi di sidang kasus suap pergantian antar waktu DPR RI yang menyeret mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Vonis ini lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum pada KPK. Diketahui, Saeful dituntut 2 tahun 6 bulan penjara denda Rp150 juta subsider 6 bulan kurungan oleh jaksa.

Kasus ini bermula ketika caleg PDIP Nazarudin Kiemas meninggal dunia pada 26 Maret 2019 sebelum pemilu diselenggarakan. DPP PDIP saat itu menyampaikan kepada KPU perihal meninggalnya Nazaruddin Kiemas dan meminta agar nama Nazarudin Keimas dicoret dari daftar calon tetap.

Mantan Asisten Wahyu Setiawan Usai Jalani Sidang Perdana. Agustiani Tio Fridelia menjalani sidang perdana terkait suap PAW anggota DPR RI periode 2019-2024, Harun Masiku.

Sebelumnya, Saeful dituntut 2 tahun 6 bulan penjara oleh jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain itu, mantan Staf Hasto Kristiyanto itu juga dituntut membayar denda sebesar Rp150 juta subsider 6 bulan kurungan.

Dua terdakwa, yaitu bekas anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan dan mantan anggota Badan Pengawas Pemilu atau orang kepercayaan Wahyu, Agustiani Tio Fredelina.

Dalam dakwaan Saeful didakwa menyuap Wahyu Rp 600 juta. Suap diberikan agar Harun Masiku dapat dilantik sebagai anggota DPR pada Januari 2020.

Awalnya, jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertanya kepada Riezky perihal pertemuan dengan Saeful. Riezky kemudian bercerita bahwa dirinya sempat ditemui Saeful saat tengah berada di Singapura.

Dalam sidang dengan terdakwa kader PDIP Saeful Bahri, jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menghadirkan Ketua KPU Arief Budiman, Komisioner KPU Hasyim Asyari, dan Ketua KPU Sumatera Selatan Kelly Mariana sebagai saksi.

Dia menegaskan, tidak ada intervensi dalam menetapkan Surat KPU 1937/2019 karena menjalani putusan perselisihan hasil Pemilu Mahkamah Konstitusi. Putusan KPU tersebut dinilai bukan objek gugatan DKPP.

Kesaksiannya disampaikan melalui telekonferensi langsung dari kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Berkas penyidikan terhadap Saeful akan dilimpahkan ke jaksa penuntut umum. Jaksa memiliki waktu 14 hari untuk menyusun surat dakwaan.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan. Wahyu ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan penerimaan suap penetapan anggota DPR terpilih 2019-2024.

Besok, KPK Periksa Ketua KPU Terkait Kasus Suap PAW PDIP Harun Masiku. Dalam dua hari terakhir, penyidik diketahui melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi seperti Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Evi Novida Ginting Manik, dan Advokat PDIP Donny Tri Istiqomah.

Tersangka Wahyu Setiawan mengembalikan duit hasil suap pergantian antar waktu (PAW) yang diterimanya dari politisi PDIP yang juga mantan caleg Harun Masiku. Duit ini diperolehnya lewat orang kepercayaannya, Agustiani Tio Fredlina.

Pengganti Wahyu diputuskan berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Anggota KPU yang ditunjuk sebagai pengganti yang mendapat peringkat delapan pada fit and proper test pemilihan sebelumnya.