Kapal Motor (KM) Bandar Nelayan 271 terbakar di Perairan Bali, Rabu (21/6) sore sekitar pukul 17.30 Wita. Seluruh anak buah kapal (ABK) yang berjumlah 31 orang berhasil diselamatkan.

Saat terjadi kebakaran sejumlah penumpang yang ada di atas kapal panik dan langsung turun.

Kapal Motor Nelayan (KMN) Maju Setia dengan 27 orang anak buah kapal (ABK) terbakar di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Samudera Hindia.

Penyebab kebakaran masih diselidiki. Dugaan kuat karena korsleting listrik.

Jumlah penumpang kapal Ferry KMP Royce 1 yang terbakar di Perairan Alur penyeberangan Pelabuhan Merak menuju Bakauheni berdasarkan data ASDP 456 orang.

Sebelum dilakukan evakuasi kendaraan, petugas pemadam melakukan pengecekan ulang untuk memastikan api telah padam.

Salah seorang penumpang bernama Komarudin zaman (68) menceritakan saat kejadian kebakaran, dirinya tidak mengetahui apa yang terjadi karena tidak ada pemberitahuan dari pihak Kapal.

Peristiwa kronologis tersebut berawal truk di dalam kapal mengalami terbakar dan sampai saat ini api masih dalam proses pemadaman.

Kapal jukung Pelita Berkah mengalami kebakaran saat berlayar di Sungai Musi. Kapal kayu berikut muatan 38 ton yang diangkutnya beras hangus diamuk si jago merah.

Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping (PIS), Muh. Aryomekka Firdaus mengatakan, pihaknya turut berduka dan prihatin atas insiden yang menimpa kapal MT Kristin di perairan barat Lombok pada Minggu (26/3) kemarin.

Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan Mahardan mengatakan jenazah ABK yang berhasil teridentifikasi tersebut bernama Sukirman.

Pertamina telah memasang peralatan penahan minyak atau oil boom di sekitar lokasi kejadian. Pemasangan oil boom untuk mencegah apabila ada rembesan tumpahan minyak yang dapat mengganggu ekosistem laut.

Kapal yang terbakar tersebut membawa sebanyak 17 orang awak kapal. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14 orang sudah berhasil dievakuasi ke TBBM Ampenan, sedangkan tiga orang lainnya belum ditemukan dan masih dalam pencarian.

Kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) milik PT Pertamina (Persero), MT Kristin terbakar di Pelabuhan Ampenan di Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (26/3). Kapal ini mengangkut BBM jenis pertalite.

Hingga saat ini, api masih terlihat menyala. Kapal juga sudah agak menjauh dari Depo Pertamina Ampenan, untuk menghindari adanya ledakan karena di sekitarnya juga ada perahu-perahu nelayan.

Nakhoda KMP Express Cantika 77, Erwin Pareda terbukti bersalah karena lalai dan melayarkan kapal yang tidak layak sehingga menyebabkan 20 penumpang tewas dan 17 orang lainnya dinyatakan hilang. Dia dijatuhi hukuman 2 tahun 10 bulan penjara dan denda Rp10 juta.