Kapal Jukung Terbakar di Sungai Musi, 38 Ton Beras Hangus
Merdeka.com - Kapal jukung Pelita Berkah mengalami kebakaran saat berlayar di Sungai Musi. Kapal kayu berikut muatan 38 ton yang diangkutnya beras hangus diamuk si jago merah.
Kebakaran terjadi di Sungai Musi di Kelurahan 14 Ulu, Seberang Ulu II, Palembang, Kamis (13/4). Kapal itu seyogianya berangkat dari Palembang untuk mengantar beras ke Desa Karang Sari, Banyuasin.
Di TKP, kapal itu mengalami masalah di bagian mesin dan membuat ruang mesin terbakar. Lima anak buah kapal berusaha memadamkan api, namun tak membuahkan hasil karena api cepat membesar dan menghanguskan badan kapal dan seisinya.
Api akhirnya dipadamkan setelah kapal KT Tanjung Buyut 1206 dibantu dua speedboat Satuan Polair Polrestabes Palembang datang membantu.
Kanit Gakkum Satpolair Polrestabes Palembang Iptu Cepi Aminuddin mengatakan, penyebab munculnya api belum diketahui pasti. Namun kebakaran itu membuat kapal hangus dan 38 ton beras di dalamnya.
"Beruntung tidak ada korban jiwa, anak buah kapal cepat menyelamatkan diri," ungkap Cepi.
Saat kebakaran terjadi, terdengar beberapa kali ledakan kuat dari kapal, kemungkinan berasal dari bahan bakar dan mesin kapal.
"Tidak ada alat pemadam mumpuni di kapal itu, makanya api cepat membesar, tapi kami cepat ke lokasi dan memadamkan api," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPuluhan Artefak Berusia 2400 Tahun Ditemukan di Laut Hitam, Ada Keramik Hingga Sisa-Sisa Kapal Karam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapal pesiar Azzimut 80 di Kepulauan Seribu hangus dilalap si jago merah pada Minggu (10/3).
Baca SelengkapnyaMenyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca SelengkapnyaPria ini pun kembali melakukan sujud syukur usai menginjakkan kaki di tanah Lampung sebelum melanjutkan perjalanan ke Jambi.
Baca SelengkapnyaPetugas gabungan di Lampung kemudian membantu menenangkan pemudik asal Karawang, Jawa Barat tersebut.
Baca SelengkapnyaIndustri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca Selengkapnya