Panglima TNI Minta Warga Kembalikan 11 Senjata Diambil dari Heli MI-17 Jatuh
Para personel di heli itu membawa 7 jenis senapan serbu SS-1, 3 pistol, dan 1 pelontar granat alias GLM.
Para personel di heli itu membawa 7 jenis senapan serbu SS-1, 3 pistol, dan 1 pelontar granat alias GLM.
Keluarga berharap jenazah Pratu Yanuarius bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Seroja Atambua. Keluarga juga telah berkoordinasi dengan Kodim 1605 Belu, terkait proses pemakaman almarhum nanti.
12 jenazah anggota TNI yang menjadi korban jatuhnya Heli MI-17 berhasil diidentifikasi. Salah satunya adalah Pratu Yanuarius Loe (Tamtama Bantuan Senjata Otomatis). Jenazah Pratu Yanuarius Loe akan diterbangkan ke Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (17/2) besok.
Waka Pendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan, personel TNI yang disiagakan itu saat ini sudah berada di Oksibil dengan didukung tiga helikopter milik TNI-AD.
Dia mengakui, pencarian melalui udara menggunakan helikopter sipil yang sempat terbang dari bandara Oksibil sekitar 12 menit menuju kampung Mimin yang masuk dalam Distrik Oksob, namun karena cuaca maka pencarian dihentikan dan heli kembali ke Oksibil.
Eko mengaku, kawasan perkampungan Mimin masih dianggap sakral oleh penduduk di Kabupaten Pegunungan Bintang. Dan saat melakukan pencaharian pascahilang kontaknya helikopter milik TNI-AD, tim SAR tidak menyisir kawasan itu.
"Kami telah menyisir melalui udara meliputi seluruh wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Jayapura bagian selatan dan barat. Sedangkan pencarian melalui darat difokuskan di 3 wilayah yaitu Oksibil, Lereh dan Kaureh," lanjut Eko.
Helikopter TNI AD hilang sejak 19 hari lalu. Apa saja penyebabnya
Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 itu membawa 12 penumpang beserta crew yang sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.
Tim gabungan TNI/Polri, Basarnas dan masyarakat masih melakukan pencarian helikopter milik TNI AD jenis MI-17 HA-5138 yang hilang kontak sejak Jumat pekan lalu di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Hingga Kamis (4/7), helikopter belum ditemukan. Bahkan pencarian hari ini terpaksa dihentikan lantaran terkendala cuaca.
Dalam prosedur pencarian, dari hari H kejadian sampai H+7, setelah itu akan dievaluasi lagi.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat masih terus melakukan pencarian helikopter MI 17 yang dikabarkan hilang kontak pada Jumat (28/6) di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 itu membawa 12 penumpang beserta crew yang sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.
TNI AU saat ini mengerahkan dua unit armadanya untuk melakukan pencarian terhadap helikopter MI 17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak Jumat (28/6) dalam penerbangan dari Oksibil ke Jayapura.
Helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 milik Penerbad TNI AD hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura. Pesawat tersebut membawa 12 orang, terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
Dalam kegiatan sehari-hari penampilan menjadi hal yang penting, termasuk saat kuliah. Simak artikel berikut biar lebih stylish!
Baca SelengkapnyaBerpenampilan menarik saat kuliah bisa menambah rasa percaya diri. Simak rekomendasi kemeja wanita berikut ini!
Baca SelengkapnyaBerpenampilan menarik saat bekerja, bisa menambah percaya diri. Berikut rekomendasi baju kerja wanita terbaru.
Baca Selengkapnya