Densus 88 Tangkap 12 Terduga Teroris di Jawa Timur
Dua belas terduga teroris itu berinisial UBS alias F, TS, AS, AIH alias AP, BR, RBM, Y, F, ME, AYR, RAS, dan MI. Mereka diketahui memiliki peran yang berbeda-beda dalam jaringan terorisme.
Dua belas terduga teroris itu berinisial UBS alias F, TS, AS, AIH alias AP, BR, RBM, Y, F, ME, AYR, RAS, dan MI. Mereka diketahui memiliki peran yang berbeda-beda dalam jaringan terorisme.
Ketua RT 01 RW 01 Medokan Sawah, Supangin mengaku saat itu diminta oleh seorang petugas menjadi saksi dalam proses penggeledahan pada rumah salah seorang warganya. Ia juga mengetahui, jika penggerebekan berlangsung sekitar pukul 11.30 WIB.
Namun, dia belum dapat merinci detail penangkapan. Termasuk jumlah orang yang diamankan.
Menurut dia, dari pemeriksaan awal para tersangka teroris tersebut terlibat dengan jaringan ISIS. Mereka juga merencanakan peledakan dengan sasaran tentara, polisi, serta aset pemerintah pusat di Aceh.
Sebelumnya, Mabes Polri memberi sinyal bakal memeriksa eks petinggi Front Pembela Islam (FPI), Munarman terkait video viral pengakuan salah satu terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap dari Makassar, Sulawesi Selatan belum lama ini.
Apabila benar adanya keterkaitan Munarman terkait yang disampaikan Aulia, maka Densus akan melakukan proses sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Rusdi mengatakan, rapat itu sendiri digelar dalam rangka menyamakan persepsi tentang laporan hasil analisis PPATK terhadap 92 rekening yang terkait dengan FPI. Mulai dari rekening milik pengurus pusat, pengurus daerah, hingga beberapa individu.
Winardy menyebut SB diringkus Gampong Sidodadi, Kecamatan Langsa Lama. Sedangkan MY di Gampong Teungoh, Kecamatan Langsa.
Rizaldy S dan Sanjai Ajis merupakan pendukung ideologi khilafah.
Kader teroris ini, kata Argo, telah dipersiapkan oleh JI melalui bagian struktur khusus untuk membentuk kader jamaahnya. "Penanggung jawab atau amir Jamaah Islamiyah adalah Parawijayanto dan koordinator pelatihan adalah Joko Priyono alias Karso," ujarnya.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan bungker, yang digunakan oleh salah satu terduga teroris dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) untuk bersembunyi dan menyimpan berbagai macam senjata api. Bungker terletak di kediaman Taufik Bulaga alias Upik Lawanga di Lampung.
Adapun 21 terduga teroris lainnya yang diamankan di Lampung memiliki peran masing-masing.
Tim Densus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris bernama Zulkarnaen (57) di Lampung. Zulkarnaen yang memiliki nama alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman ini ditangkap di Gang Kolibri, Toto Harjo, Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.
Taufik Bulaga (TB) alias Upik Lawanga yang ditangkap di Lampung ini diketahui merupakan ahli perakit bom. Tak hanya Taufik, beberapa terduga teroris lainnya juga diringkus.
Kementerian/lembaga tersebut, di antaranya Kejaksaan Agung, Kementerian Dalam Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Hukum dan HAM, Kemenko Polhukam, Kementerian Agama, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris di kawasan Sentul, Bogor, Jakarta Barat. Dia merupakan kepala iqtishot bithonah dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI).
Edy menambahkan, dalam penangkapan terduga teroris tersebut, Polda Banten sebagai satuan wilayah, sifatnya membantu. Edy menuturkan, penangkapan tersebut dibantu oleh Polres Lebak yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana.
Informasi yang dihimpun dari keterangan warga, dari hasil penyisiran pada Sabtu (7/11), satu orang warga ini adalah pemilik rumah yang ditinggal oleh terduga DPO tersebut.