Komplotan begal yang kerap beraksi di Deli Serdang, Sumut, ditangkap polisi. Dua pelaku ditembak di kaki, sedangkan dua lainnya masih diburu.

Adapun barang bukti tiga senjata tajam diamankan dari pelaku. 6 kunci T plus gagang pegangan 2 buah. Handphone 4 unit. Dompet 2 buah. Kunci motor 4 bendel.

Empat Begal Sadis di Medan Disergap, Dua Ditembak Mati. Dalam setiap aksinya, kelompok ini tak segan-segan melukai korban. Mereka kerap membacok tangan kanan targetnya.

Niat hati membantu orang, namun AS (17) dan temannya AI (16) justru jadi korban perampasan sepeda motor dengan kekerasan alias begal. Mereka dipaksa turun di jalan, dan sepeda motor dibawa kabur dua orang pelaku, SS dan istrinya yang belum ditangkap.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Candra Sukma Kumara mengatakan, kelompok ini terbilang cukup sadis ketika beraksi, bahkan tak segan melukai korbannya. Terakhir beraksi, kata dia, korbannya sampai meninggal dunia akibat dibacok menggunakan celurit.

Dua begal bersenjata bom ikan alias bondet ditangkap polisi. Kedua begal tersebut terpaksa ditembak lantaran melawan saat ditangkap. Kasubag Humas Polresta Pasuruan, AKP Endy Purwanto menyatakan, kedua begal bernama Sugianto (26) dan Suhartono (29).

Setelah ditikam korban pun terjatuh dari sepeda motor dan berteriak meminta tolong. Sementara pelaku memaksa korban menyerahkan sepeda motornya.

Calon korban yang tidak menggunakan helm langsung dikejar dan diberhentikan, dengan berlagak layaknya seorang polisi berpakaian preman. Kemudian bermodalkan pistol mainan di pinggang, dia mulai melakukan pemerasan dan perampasan handphone milik korban.

Sebelum sampai tujuan di tempat sepi secara tiba-tiba pelaku menyiramkan cairan air keras di botol itu ke paha korban. Selanjutnya, pelaku menyuruh korban menatap mukanya ke belakang, karena ada cairan panas di paha. Beruntung dia menutup mukanya dengan kaca helm guna menghindari siraman cairan air keras ke mata.

Penyamaran tersebut dilakukan setelah mempelajari cara main para pelaku yang kerap menargetkan korban perempuan.

Lestari harus kehilangan motor dan harta bendanya senilai Rp 10 juta. Saat dia melintas di Jalan Raya Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, dia dicegat dua orang berboncengan sepeda motor berpura-pura menanyakan alamat.

Pelaku mengancam korbannya dengan menggunakan senjata api serta pedang atau golok. Setelah itu mereka membawa lari sepeda motor milik korban.

Egi Septian dibegal usai mengikuti sahur on the road di Kota Bandung. Ia dipukul hingga pingsan sebelum motornya dibawa para pelaku.

Peristiwa itu terjadi sekira 02.30 WITA. Menggunakan mobilnya, Muthia, dari arah tengah kota rumah keluarganya, pulang menuju rumahnya di kawasan Bengkuring. Dua pelaku itu terlihat mengikuti korban.

Indra mengatakan, ada beberapa kejanggalan yang memang harus diungkap. Salah satunya motivasi pelaku mengambil kunci.

Dua orang yang sedang berbocengan tiba-tiba mempepet kendaraannya saat berada di samping SMP Al-Fajar. Salah satu pelaku mencoba untuk mengambil kunci kontak, namun gagal.

Argo mencontohkan, kasus-kasus hoaks yang terjadi belakangan ini. Salah satunya adalah video yang menggambarkan kericuhan di sebuah tempat parkir. Dalam pesan berantai yang tersebar, kejadian itu disebut terjadi di Monas.

Kendati seorang wanita, namun ST cukup berperan dalam komplotan tersebut. Dia yang mengambil motor milik korban saat korban sudah tak berdaya.