DPR Setuju Juda Agung dan Aida Budiman Jadi Deputi Gubernur Bank Indonesia
Menurutnya, seluruh Fraksi Komisi XI DPR menyatakan kedua calon tersebut memiliki kapasitas yang mumpuni untuk menjabat sebagai Deputi Gubernur BI.
Menurutnya, seluruh Fraksi Komisi XI DPR menyatakan kedua calon tersebut memiliki kapasitas yang mumpuni untuk menjabat sebagai Deputi Gubernur BI.
Juda mengungkapkan, transaksi digital di Indonesia semakin pesat. Hal itu tercatat dalam laporan tahunan Bank Indonesia 2021, di mana transaksi uang elektronik pada 2021 diperkirakan mencapai Rp40.000 triliun.
Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia telah menyetujui anggaran penerimaan operasional Bank Indonesia tahun 2022 sebesar Rp 28,417 triliun, dan anggaran Pengeluaran Operasional Bank Indonesia tahun 2022 sebesar Rp 14,292 triliun.
Komisi XI Dewan Perwakilan (DPR) menyepakati Rancangan Anggaran Tahunan Bank Indonesia (RATBI). Terdiri dari anggaran penerimaan operasional Bank Indonesia tahun 2022 sebesar Rp28,417 triliun.
Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk terus memperbaiki pola komunikasi. Tujuannya agar setiap kebijakan yang dikeluarkan bank sentral dapat dicerna secara baik oleh pasar.
Bank Indonesia (BI) mencatat neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III-2021 mengalami surplus USD10,7 miliar setelah mengalami defisit USD0,4 miliar pada kuartal sebelumnya. Kinerja NPI tersebut ditopang oleh transaksi berjalan yang mengalami surplus.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan itu juga disertai nilai transaksi digital banking yang mencapai Rp3.910,25 triliun atau tumbuh 63,31 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan itu tercermin dari kenaikan indeks harga properti residensial (IHPR) di triwulan III-2021 sebesar 1,41 persen Year on Year (YoY).
Perry menyampaikan, proyeksi tersebut ditopang oleh kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas dunia yang masih berlanjut di tengah persoalan gangguan rantai pasok hingga krisis energi.
Bank Indonesia (BI) menerbitkan PADG No. 23/25/PADG/2021 tentang Penyelenggaraan Bank Indonesia-Fast payment (BI-FAST) yang efektif berlaku sejak 12 November 2021. BI-FAST adalah infrastruktur sistem pembayaran BI untuk memfasilitasi pembayaran ritel sepanjang waktu (24/7) dan seketika (real time).
Bank Indonesia (BI) melakukan pengawasan perilaku penyelenggara di bidang sistem pembayaran, pasar uang, dan pasar valas, kegiatan layanan uang, serta pihak lainnya yang diatur dan diawasi bank sentral untuk memperkuat perlindungan konsumen.
Bank Indonesia (BI) dan Central Bank of the United Arab Emirates (CBUAE) bekerja sama dalam Sistem Pembayaran dan Inovasi Keuangan Digital (SP-IKD). Kerja sama ini merupakan upaya Indonesia dalam memperluas kerja sama antara BI dengan mitra strategis di berbagai area utama.
Untuk itu, Bank Indonesia menekankan pentingnya pendekatan yang berimbang untuk memitigasi sejumlah dampak buruk dari akselerasi digitalisasi. Di antaranya dengan melibatkan stakeholders terkait untuk merumuskan sebuah kebijakan.
Gelaran ini akan menyebar berbagai promo menarik dan kegiatan-kegiatan peningkatan literasi keuangan untuk masyarakat.
Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik pada pekan pertama atau periode 1-4 November 2021 mencapai Rp12,66 triliun. Di mana, nonresiden membeli neto Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak Rp0,42 triliun, namun terjadi penjualan neto di pasar saham sebesar Rp13,08 triliun.
Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2021 menurun dibandingkan September. Bank sentral mencatat, nilai devisa RI pada akhir bulan lalu sebesar USD 145,5 miliar.
Bank Indonesia Siap Luncurkan BI-Fast Payment. Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan sistem pembayaran cepat BI-Fast Payment pada Desember 2021. Layanan BI-Fast Payment tersebut bakal menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang selama ini dipakai untuk mewadahi transaksi antarbank.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta menjanjikan pengiriman uang Rp250 juta lewat BI-Fast Payment cukup dalam waktu 25 detik. Mengingat, sistem pembayaran ritel anyar itu diklaim lebih cepat, mudah, murah, aman, dan andal.