Laboratorium Stanford University Buat APD Dari Perlengkapan Selam
Laboratorium Stanford University Buat APD Dari Perlengkapan Selam
Laboratorium Stanford University Buat APD Dari Perlengkapan Selam
"Hari ini kita terima 64 Koli dengan rincian 48 koli untuk Dinkes Provinsi Papua Barat dan 16 koli untuk Dinkes Kabupaten Manokwari,"
"Akan dilakukan pembakaran dengan suhu 800 derajat celcius di alat itu. Limbah nantinya menjadi debu dan tak akan menimbulkan polusi,"
Dia mencontohkan, kabar terbaru. yaitu seorang bayi berstatus Pasien Dalam Perawatan (PDP) di RSUD Buton Tengah, Sulawesi Tenggara akhirnya meninggal dunia pada Kamis (23/4) kemarin karena perawat terpaksa menjaga jarak dan tak mau mengambil risiko lantaran keterbatasan APD.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-10 Provinsi Sumatera Utara mendistribusikan puluhan ribu alat pelindung diri (APD) untuk para tenaga kesehatan di 33 kabupaten/kota se-Sumut. APD itu diharapkan dapat membantu ratusan pusat pelayanan kesehatan masyarakat.
Menurutnya, angka kematian tenaga medis yang merawat para pasien Corona sudah mulai meninggi. Dia menyebut, para perawat saat bertugas sempat mengenakan pita hitam sebagai tanda berduka.
Sementara rumah sakit swasta mengalami kesulitan untuk mendapatkan APD. Meskipun RS Swasta tersebut juga diminta pemerintah menangani Covid-19.
Bukan tanpa alasan Ali menggunakan galon air bekas sebagai pengganti masker. Selain masker medis susah dicari, Ali juga tak cocok menggunakan masker berbahan kain yang harus dicuci usai dipakai.
"Mudah-mudahan dalam dua sampai empat bulan ke depan, kebutuhan APD di Indonesia, dimulai dari Kabupaten Bogor dulu tercukupi, Jawa Barat tercukupi, kemudian Indonesia tercukupi, datang dari industri industri yang ada di Jawa Barat," kata Kang Emil.
"Kalau pun ada yang membutuhkan dan ada support dana lagi, mungkin kami akan produksi lebih dari 1.000 buah," imbuh Seraf.
"Dalam sehari dapat diproduksi hingga 80 face shield," papar Siswanto.
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyatakan negara sangat serius mengurus kebutuhan tenaga medis saat berjibaku melawan Covid-19. Karenanya, komitmen tersebut diwujudkan dengan terus memproduksi alat pelindung diri (APD) hingga 16.000 per hari.
Secara umum PB IDI memahami niat dan tujuan baik masyarakat yang memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hazmat. Namun disarankan agar bisa sesuai standar sehingga dapat berguna saat menangani pasien COVID-19.
TNI terus membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dalam pendistribusian APD ke seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan alat transportasi yang telah disiagakan.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan agar ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis betul-betul diperhatikan. Sebab, APD sangat penting bagi para tenaga medis khususnya yang menangani pasien virus corona (Covid-19).
"Secara khusus nanti kita akan membahas tentang APD ini. Sehingga kita bisa memahami berbagai level penggunaan APD dan berbagai kualitas berkaitan dengan APD yang digunakan," jelas Yurianto.
Kapolsek Jagakarsa Kompol Riftazudin mengatakan kesulitan untuk mencari pembuang Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap dengan sarung tangan berwarna biru. Meski begitu, polisi masih terus menyelidiki peristiwa tersebut.
Menurutnya, masker di kepulauan Sangihe menjadi barang yang langka. Sementara masyarakat sangat membutuhkan seiring meluasnya pandemi Covid-19.