Warga di Deli Serang Temukan Bunga Bangkai Setinggi 1,3 Meter, Begini Penampakannya
Merdeka.com - Warga di Desa Namo Suro Baru, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) beberapa waktu lalu menemukan bunga bangkai setinggi 1,3 meter tumbuh di kebun bambu.
Bunga bangkai ini ditemukan telah tumbuh sempurna pada (5/6) lalu, setelah sebelumnya ternyata bunga bangkai ini telah diamati oleh salah satu anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wisata Alam Ras Namo Suro Baru (WARAS NASUBA), Sastra Milala, yang merupakan kelompok binaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut.
"Penemuan bunga bangkai tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia," kata Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli Sianturi pada Rabu (9/6).
Sastra telah melakukan pengamatan terhadap bunga bangkai ini selama satu bulan, yakni sejak tumbuh calon bunga hingga akhirnya mekar secara sempurna.
Melansir dari unggahan di akun Instagram @bbksda_sumut pada Rabu (9/6), berikut penampakan bunga bangkai tersebut.
Bunga Bangkai Setinggi 1,3 Meter
Instagram/@bbksda_sumut ©2021 Merdeka.com
Bunga bangkai tersebut ternyata bukan satu-satunya, melainkan merupakan bunga bangkai ketiga yang tumbuh di lokasi yang sama.
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Sumut pun langsung meninjau ke lokasi dan melihat keberadaan bunga bangkai tersebut pada Minggu (6/6). Setelah dilakukan pengukuran oleh petugas, bunga bangkai ini tingginya mencapai 1,3 meter dengan lebar kelopak bunganya 1,27 meter dan tinggi tongkolnya 1,05 meter.
Bunga bangkai ini pun langsung curi perhatian warga sekitar. Beberapa warga terlihat langsung mengunjungi lokasi dan berfoto dengan bunga bangkai tersebut.
Dilindungi Keberadaannya
Instagram/@bbksda_sumut ©2021 Merdeka.com
Saat ini, bunga bangkai ini telah dilindungi keberadaannya oleh warga dan Pokdarwis setempat bersama dengan pihak BBKSDA Sumut.Di sekitar lokasi tumbuhnya bunga bangkai tersebut langsung diberi tanda pembatas serta dipasang poster yang bertuliskan imbauan untuk tidak mengambil atau merusak bunga bangkai tersebut. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian habitat bunga bangkai, sekaligus merupakan upaya untuk mengembangkan wisata edukasi Konservasi Bunga Bangkai di desa tersebut.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaBerawal dari coba-coba, siapa sangka produk dari bunga telang ini ternyata bisa menghasilkan cuan.
Baca SelengkapnyaSalah satu cara yang paling klasik dan berkesan untuk merayakan Hari Ibu adalah dengan memberi kado bunga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSimbolisme tato merupakan sebuah lanskap yang beragam dan juga dinamis. Yuk, simak 13 makna yang sering diidentikkan dengan tato bunga!
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaMunculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaBunga edelweis atau bunga keabadian adalah bunga yang dilindungi, akan tetapi di Bromo bunga ini dapat diperjual belikan, ternyata ini alasannya.
Baca SelengkapnyaSuasana teduh khas perdesaan amat terasa di Taman Bambu Tangerang
Baca Selengkapnya