Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sepak Bola Api, Permainan Tradisional Indonesia yang Menguji Nyali

Sepak Bola Api, Permainan Tradisional Indonesia yang Menguji Nyali Sepak Bola Api. ©2021 Merdeka.com/Fadkus

Merdeka.com - Dari sebuah lapangan lapang, para santri dengan sarungnya berlari mengejar dan berebut bola yang diselimuti bara api. Menggiring bola api yang berkobar-kobar ke arah gawang lawan. Saling berusaha menembus benteng pertahanan lawan. Mencetak poin dengan memasukkan bola ke gawang dengan kaki telanjang.

Berbeda dari permainan tradisional lainnya, sepak bola api ini memang menguji nyali. Hanya orang dengan nyali tinggi yang berani memainkannya. Permainan tradisional Indonesia ini seringkali dimainkan oleh orang dewasa atau remaja. Jarang, anak-anak yang bermain permainan ini karena risiko yang cukup besar.

Dilansir dari budaya-indonesia.org, sepak bola api merupakan permainan tradisional khas Indonesia. Permainan ini berasal dari daerah Sumba Barat NTT tetapi sudah menyebar juga ke Pulau Jawa. permainan bola api di Cirebon biasanya digelar pada momen tertentu. Permainan bola api umumnya dimainkan oleh para santri di Pulau Jawa.

sepak bola api©2021 Merdeka.com/Fadkus

Bola yang digunakan di permainan tradisional sepak bola api ini berbeda. Bukan bola biasa, bola ini menyala dengan bara api.

Bukan terbuat dari plastik, bola sepak ini terbuat dari batok kelapa yang sudah kering. Setelah itu direndam minyak tanah selama beberapa hari bahkan bulan. Tujuannya, agar minyak meresap ke dalam serat-serat bola kelapa tersebut.

Setelah proses perendaman terasa cukup, bola kemudian dibakar. Bola api pun siap dimainkan.

sepak bola api©2021 Merdeka.com/Fadkus

Permainan sepak bola api seperti sepak bola pada umumnya. Permainan ini dilakukan oleh dua tim dengan menggunakan bola api. Aturan dalam permainan ini juga hampir sama dan tidak berbeda jauh dengan permainan sepak bola pada umumnya. Memasukkan bola ke gawang. Siapa yang paling banyak, tim itu lah yang menjadi juaranya.

Permainan sepak bola api ini biasanya dimainkan pada malam hari. Bola api ini terlihat menyala di tengah gelapnya malam. Permainan ini membutuhkan keberanian dan kekuatan karena risiko cederanya cukup besar. Pasalnya, jika tidak hati-hati sangat mungkin melepuh karena panasnya bola api.

Namun, para pemain seolah tak merasakan panasnya api. Meski menendang dengan kaki telanjang. Raut wajah mereka terlihat tak gentar dan justru terlihat sangat bersemangat. Permainan ini benar-benar melatih keberanian!

sepak bola api©2021 Merdeka.com/Fadkus

Permainan sepak bola api umumnya dimainkan oleh para santri di Pulau Jawa, seperti di Cirebon, Magelang, Temanggung, Tulungaagung dan lain sebagainya. Permainan bola api di Cirebon biasanya digelar pada momen tertentu. Bola api juga menjadi salah satu hiburan rakyat pada puncak akhir tahun ajaran di pesantren.

Namun, di daerah lain sepak bola api seringkali digelar menjelang Ramadan atau saat Ramadhan. Bermain sepak bola api ini bak sudah menjadi tradisi di sejumlah wilayah.

sepak bola api©2021 Merdeka.com/Fadkus

Di luar bahayanya, permainan tradisional asli Indonesia ini memiliki unsur kebersamaan, sportivitas, dan kekompakan. Apalagi permainan sepak bola api ini dapat dinikmati dan ditonton banyak orang yang dapat menciptakan kerukunan. Tertarik mencoba bermain sepak bola api?

(mdk/Tys)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tradisi Sepak Bola Api ala Santri di Mojokerto, Ternyata Ini Rahasianya

Tradisi Sepak Bola Api ala Santri di Mojokerto, Ternyata Ini Rahasianya

Sepak bola api merupakan tradisi di kala Bulan Ramadan

Baca Selengkapnya
Mengenal Sepak Tekong, Permainan Tradisional saat Ramadan dari Sumbar

Mengenal Sepak Tekong, Permainan Tradisional saat Ramadan dari Sumbar

Seakan kembali ke masa kecil, permainan tradisional dari Sumatera Barat ini selalu hadir ketika Bulan Ramadan tiba.

Baca Selengkapnya
Disebut Pahlawan Indonesia, Ini Sosok Pemain Naturalisasi Paling Berjasa Bawa Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia 2023

Disebut Pahlawan Indonesia, Ini Sosok Pemain Naturalisasi Paling Berjasa Bawa Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia 2023

Resmi! Indonesia lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023 berkat jasa pemain naturalisasi ini. Siapa sosoknya?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.

Baca Selengkapnya
Anggota TNI di Bali Diserang Lemparan Batu Oleh Sekelompok Orang di Lapangan Futsal, Ini Cerita Lengkapnya

Anggota TNI di Bali Diserang Lemparan Batu Oleh Sekelompok Orang di Lapangan Futsal, Ini Cerita Lengkapnya

Lemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Memutus Mata Rantai Kekerasan Sepak Bola

Memutus Mata Rantai Kekerasan Sepak Bola

Kekerasan dalam sepak bola masih jadi PR berat bagi Indonesia. Sejak tahun 1994 hingga 1 Oktober 2022, sebanyak 230 nyawa melayang karena sepak bola.

Baca Selengkapnya
Kembali Tampil di Kasta Teratas Sepak Bola Indonesia, Ini Sejarah Panjang Semen Padang

Kembali Tampil di Kasta Teratas Sepak Bola Indonesia, Ini Sejarah Panjang Semen Padang

Klub kebanggaan Sumatra Barat ini kembali berkompetisi di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.

Baca Selengkapnya
Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah

Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah

NS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.

Baca Selengkapnya
Mengenal Rorodaan, Permainan Anak Tradisional dari Bandung Barat yang Sarat Makna

Mengenal Rorodaan, Permainan Anak Tradisional dari Bandung Barat yang Sarat Makna

Permainan ini masih lestari di Kabupaten Bandung Barat

Baca Selengkapnya