Sepak Bola Api, Permainan Tradisional Indonesia yang Menguji Nyali
Merdeka.com - Dari sebuah lapangan lapang, para santri dengan sarungnya berlari mengejar dan berebut bola yang diselimuti bara api. Menggiring bola api yang berkobar-kobar ke arah gawang lawan. Saling berusaha menembus benteng pertahanan lawan. Mencetak poin dengan memasukkan bola ke gawang dengan kaki telanjang.
Berbeda dari permainan tradisional lainnya, sepak bola api ini memang menguji nyali. Hanya orang dengan nyali tinggi yang berani memainkannya. Permainan tradisional Indonesia ini seringkali dimainkan oleh orang dewasa atau remaja. Jarang, anak-anak yang bermain permainan ini karena risiko yang cukup besar.
Dilansir dari budaya-indonesia.org, sepak bola api merupakan permainan tradisional khas Indonesia. Permainan ini berasal dari daerah Sumba Barat NTT tetapi sudah menyebar juga ke Pulau Jawa. permainan bola api di Cirebon biasanya digelar pada momen tertentu. Permainan bola api umumnya dimainkan oleh para santri di Pulau Jawa.
-
Apa nama kompetisi sepak bola pertama di Indonesia? Setelah berdirinya PSSI tahun 1930, setahun kemudian yakni pada 1931, PSSI menggelar kompetisi resmi pertamanya dengan tajuk ‘Steden Tournoi’.
-
Di mana sepak bola pertama dimainkan? Pertandingan sepak bola pertama yang diakui secara resmi berlangsung pada tahun 1863 di London, Inggris.
-
Bagaimana awal mula sepak bola di Kediri? Sejarah Munculnya olahraga sepak bola di Kediri dimulai dari dibukanya pabrik-pabrik Belanda yang memperkerjakan orang-orang Belanda. Mereka membawa sepak bola hingga jauh ke pedalaman seperti Kediri.
-
Bagaimana sepak bola di Indonesia berkembang? Berkat PSSI, seiring berjalannya waktu banyak rakyat Indonesia yang bermain sepak bola baik itu di setiap sudut jalan hingga alun-alun.
-
Dimana permainan itu ditemukan? Penemuan ini terjadi di Taman Nasional Maresha-Bet Guvrin, yang terletak di Bukit Yudea, juga dikenal sebagai Shephelah, Israel.
-
Di mana anak-anak Papua berlatih sepak bola? Putra-putri Papua yang mendapatkan kesempatan tersebut yakni 4 orang dari SSB Nafri Binaan Kodim 1701/Jayapura Korem 172/PWY sebagai juara 1 sepakbola atas nama Jezreel Geroda, Chris joddy Ayello, Alfian Muhandani dan Sdrian Malibela dan 1 orang dari SSB Heijnes sebagai juara 2 sepakbola atas nama Ezra Koridama.
Bola yang digunakan di permainan tradisional sepak bola api ini berbeda. Bukan bola biasa, bola ini menyala dengan bara api.
Bukan terbuat dari plastik, bola sepak ini terbuat dari batok kelapa yang sudah kering. Setelah itu direndam minyak tanah selama beberapa hari bahkan bulan. Tujuannya, agar minyak meresap ke dalam serat-serat bola kelapa tersebut.
Setelah proses perendaman terasa cukup, bola kemudian dibakar. Bola api pun siap dimainkan.
©2021 Merdeka.com/FadkusPermainan sepak bola api seperti sepak bola pada umumnya. Permainan ini dilakukan oleh dua tim dengan menggunakan bola api. Aturan dalam permainan ini juga hampir sama dan tidak berbeda jauh dengan permainan sepak bola pada umumnya. Memasukkan bola ke gawang. Siapa yang paling banyak, tim itu lah yang menjadi juaranya.
Permainan sepak bola api ini biasanya dimainkan pada malam hari. Bola api ini terlihat menyala di tengah gelapnya malam. Permainan ini membutuhkan keberanian dan kekuatan karena risiko cederanya cukup besar. Pasalnya, jika tidak hati-hati sangat mungkin melepuh karena panasnya bola api.
Namun, para pemain seolah tak merasakan panasnya api. Meski menendang dengan kaki telanjang. Raut wajah mereka terlihat tak gentar dan justru terlihat sangat bersemangat. Permainan ini benar-benar melatih keberanian!
©2021 Merdeka.com/FadkusPermainan sepak bola api umumnya dimainkan oleh para santri di Pulau Jawa, seperti di Cirebon, Magelang, Temanggung, Tulungaagung dan lain sebagainya. Permainan bola api di Cirebon biasanya digelar pada momen tertentu. Bola api juga menjadi salah satu hiburan rakyat pada puncak akhir tahun ajaran di pesantren.
Namun, di daerah lain sepak bola api seringkali digelar menjelang Ramadan atau saat Ramadhan. Bermain sepak bola api ini bak sudah menjadi tradisi di sejumlah wilayah.
©2021 Merdeka.com/FadkusDi luar bahayanya, permainan tradisional asli Indonesia ini memiliki unsur kebersamaan, sportivitas, dan kekompakan. Apalagi permainan sepak bola api ini dapat dinikmati dan ditonton banyak orang yang dapat menciptakan kerukunan. Tertarik mencoba bermain sepak bola api? (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepak bola api merupakan tradisi di kala Bulan Ramadan
Baca SelengkapnyaKepopuleran olahraga kasti di Sumenep mengalahkan sepak bola dan bulu tangkis.
Baca SelengkapnyaTak pakai sepatu, anak-anak di Kampung Cengkuk bermain bola dengan egrang bambu.
Baca SelengkapnyaPenuh unsur magis dengan membaca mantra dan doa-doa tertentu.
Baca SelengkapnyaPermainan yang menggunakan bahan tempurung kelapa ini bisa dimainkan secara individu maupun kelompok.
Baca SelengkapnyaCorak batik telah memasuki berbagai bidang, termasuk olahraga
Baca SelengkapnyaEmpet-empetan biasa dimainkan anak-anak para petani di tatar Sunda.
Baca SelengkapnyaKetapel Betawi kini kembali dikenalkan agar tidak punah.
Baca SelengkapnyaSeakan kembali ke masa kecil, permainan tradisional dari Sumatera Barat ini selalu hadir ketika Bulan Ramadan tiba.
Baca SelengkapnyaPermainan ini memadukan kelincahan kaki serta gerakan Silek atau pencak silat.
Baca SelengkapnyaAnak-anak di Minangkabau punya mainan buat ngabuburit bernama badia batuang.
Baca SelengkapnyaBeberapa permainan tradisional Indonesia ini mulai terlupakan karena tergerus zaman.
Baca Selengkapnya