Narkoba Jenis Sabu Beserta Efek Sampingnya yang Berbahaya
Merdeka.com - Narkoba adalah jenis obat yang penggunaannya masih terbatas bahkan juga dilarang di berbagai wilayah negara. Kata narkoba merujuk pada singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang. Sedangkan di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan NAPZA: narkoba, psikotropika, dan zat adiktif.
Secara umum, narkoba mengacu pada obat-obat yang memiliki beberapa efek dalam penggunaannya. Efek tersebut adalah daya rangsang, halusinasi, serta penurunan kesadaran. Selain itu, penggunanya juga akan mengalami kecanduan saat memakainya.
Sebenarnya narkoba bisa dimanfaatkan sebagai obat bius dalam dunia medis. Namun terkadang ada beberapa orang yang menyalahgunakannya sebagai alat rekreasi. Sampai saat ini, ada total 354 jenis narkoba yang teridentifikasi di dunia.
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi? Saat diringkus, polisi menemukan berbagai macam alat yang digunakan memproduksi ekstasi tersebut dan siap untuk diedarkan. Salah satunya yakni 416 gram serbuk warna biru (Methafetamine)
-
Kenapa narkoba sangat berbahaya? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Apa efek jangka panjang dari penggunaan narkoba? Padahal jika dikonsumsi jangka panjang narkoba memiliki efek samping yang membahayakan dan menimbulkan rasa candu.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Apa saja tahapan narkoba? 'Tahap penggunaan narkoba dimulai dari coba-coba, kemudian naik ke penggunaan sosial, hingga menjadi penggunaan situasional saat menghadapi masalah tertentu. Akhirnya, bisa berlanjut menjadi penggunaan intensif dan kecanduan,' jelas Martha.
Narkoba memiliki beragam jenis dan efek samping, tak terkecuali narkoba jenis sabu. Berikut merdeka.com merangkum mengenai narkoba jenis sabu serta apa saja efek yang ditimbulkan ketika dikonsumsi.
Jenis-Jenis Narkoba
Sebelum mengetahui lebih dalam tentang narkoba jenis sabu, perlu dipelajari terlebih dahulu mengenai jenis-jenis narkoba secara umum.
Menurut pada Badan Narkotika Nasional (BNN), narkoba atau obat terlarang dikategorikan menjadi beberapa golongan. Kategori ini dibedakan menjadi dua jenis: berdasarkan pada bahan pembuatnya dan berdasarkan pada efek penggunaannya.Berikut adalah jenis-jenis narkoba berdasarkan pada bahan pembuatnya.
1. Narkotika Alami
Narkoba alami adalah narkoba yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Penggunaannya tidak perlu melewati proses yang rumiserta mengandung zat yang cukup kuat. Contoh narkoba alami adalah ganja, opium, serta koka.
2. Narkotika Semi Sintetis
Narkoba semi sintetis adalah jenis obat terlarang yang berasal dari narkoba alami yang telah diolah. Contoh dari narkoba semi sintetis adalah heroin, morfin, dan kodein.
3. Narkotika Sintetis
Narkoba sintetis adalah narkoba yang sudah melalui proses pengolahan yang cukup rumit. Biasanya narkoba ini dibuat untuk keperluan pengobatan atau penelitian. Adapun contoh narkoba sintetis adalah deksamfetamin, metadon, dan amfetamin.
Sedangkan berdasarkan pada efek pemakaiannya, narkotika terbagi menjadi tiga golongan. Berikut adalah golongan narkoba tersebut.
1. Narkotika Golongan 1
Narkoba golongan 1 adalah narkotika yang paling berbahaya. Hal ini dikarenakan narkotika ini memberikan efek ketergantungan yang kuat. Contoh narkotika golongan adalah koka, opium, dan ganja.
2. Narkotika golongan 2
Narkotika golongan 2 adalah narkotika yang biasa digunakan untuk pengobatan, namun dengan pengawasan dari resep dokter. Adapun contoh narkotika golongan 2 adalah alfaprodina dan morfin.
3. Narkotika golongan 3
Narkotika golongan 3 adalah jenis narkotika yang memiliki tingkat ketergantungan yang ringan. Sehingga penggunanya lebih mudah untuk sembuh apabila direhabilitasi. Adapun contoh narkotika golongan 3 adalah etilmorfina, buprenorfin, dan nikokodina.
Narkoba Jenis Sabu
Setelah mempelajari tentang jenis-jenis narkoba secara umum, selanjutnya akan mengenal lebih jauh tentang narkoba jenis sabu. Sabu-sabu adalah sebutan Indonesia bagi metamfetamin.
Metamfetamin disebut juga dengan metilamfetamina atau desoksiefedrin. Narkoba ini merupakan obat yang bersifat psikostimulansia dan simpatomimetik. Narkoba jenis sabu ini biasanya digunakan untuk kasus ADHD yang cukup serius serta narkolepsi.
Sabu-sabu merupakan narkotika yang pemakaiannya biasa menggunakan pipa. Selain itu, ia juga memiliki bentuk kristal yang sering disebut dengan crystal meth.
Narkoba jenis sabu ini awalnya kali pertama disintesis pada pada tahun 1893, metamfetamin disintesis oleh kimiawan asal Jepang, Nagai Nagayoshi. Methamphetamine disintesis dari efedrina.
Lalu pada tahun 1919, farmakolog Akira Ogata menyintesis metamfetamin hidroklorida dengan cara mereduksi efedrin menggunakan fosfor merah dan iodin. Sekitar hampir 20 tahun kemudian, metamfetamin diedarkan secara besar-besaran di Jerman sebagai obat bebas.Obat bebas tersebut diberi merk dagang Pervitin, yang diproduksi oleh sebuah perusahaan farmasi asal Berlin yang bernama Temmler. Pervitin menjadi cukup populer hingga akhirnya muncul efek sampingnya yang cukup serius.
Akhirnya pada tahun 1940, narkoba jenis sabu ini dikurangi penggunaannya. Lalu pada tahun 1941, penggunaan methamphetamine hanya dibatasi menggunakan resep dokter. Bahkan institusi militer mengontrol ketat distribusinya.
Saat ini, baik produksi, pengedaran, penjualan dan kepemilikan metamfetamin masih sangat dibatasi atau ilegal di beberapa negara. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga sudah menetapkan metamfetamin dalam schedule II perjanjian Konvensi tentang Zat Psikotropika.
Efek Penggunaan Narkoba Jenis Sabu
Seperti pada semua jenis narkoba, narkoba jenis sabu juga memiliki efek samping dan penggunaannya. Berikut adalah efek penggunaan narkoba jenis sabu.
1. Membuat Pengguna Kecanduan
Penggunaan narkoba jenis sabu akan menimbulkan efek ketergantungan. Hal ini dikarenakan saat menggunakan narkoba, otak akan mengeluarkan dopamin (hormon pengendali emosi), terutama di area yang berhubungan dengan reward.
Efek inilah yang membuat pemakai ingin terus-menerus menggunakan sabu. Pengaruh zat kimia yang kuat membuat pengguna sulit untuk berhenti. Jika sudah begini, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter untuk membantu menyembuhkan ketergantungan tersebut.
2. Rentan Terkena Infeksi
Narkoba jenis sabu biasanya dikonsumsi dengan cara menggunakan bisa atau disuntikkan. Namun apabila tidak hati-hati, pengguna jarum suntik yang tidak steril akan menyebabkan infeksi yang berbahaya. Biasanya hal ini dialami oleh pengguna yang memakai jarum suntik secara bergiliran.
Infeksi dari penggunaan jarum suntik ini bisa beresiko pada penyakit yang serius. Penyakit yang bisa muncul adalah hepatitis B dan C, hingga HIV/AIDS. Penggunaan sabu-sabu juga bisa memicu aktivitas seksual berisiko yang bisa menyebabkan adanya penyakit kelamin.
3. Perubahan Bentuk Fisik
Pada penggunaan jangka pendek, narkoba jenis sabu bisa berdampak pada berkurangnya nafsu makan yang nantinya akan membuat berat badan menjadi turun secara drastis. Selain itu, pengguna akan mengalami insomnia atau kesulitan tidur.
Pengguna narkoba jenis sabu juga akan menjadi hiperaktif, namun napas akan terasa lebih cepat dan detak jantung menjadi teratur. Selain itu, tekanan darah dan suhu tubuh juga akan meningkat.
Sedangkan pada penggunaan jangka panjang, pemakai narkoba jenis sabu bisa mengalami gizi buruk, kerusakan gigi yang serius, kehilangan memori, serta kelainan struktur dan fungsi otak.
4. Merusak Kesehatan Mental
Selain pada perubahan pada fisik, sabu-sabu juga memberi pengaruh secara mental kepada penggunanya. Ketika mengalami ketergantungan, pengguna akan mengalami gangguan kecemasan dan juga memiliki ketakutan berlebihan (paranoid).
Selain itu, pengguna narkoba jenis sabu juga akan terlihat jauh lebih agresif dan sulit untuk membedakan antara imajinasi dan kenyataan.
5. Kerusakan Fungsi Organ
Sebagai efek berantai dari ketergantungan narkoba jenis sabu, akan ada masanya penggunanya akan mengalami overdosis. Resiko Ini terjadi akibat pengguna terus-menerus mengonsumsi obat terlarang tersebut dalam jumlah besar.
Apabila sudah mengalami overdosis, maka resiko yang ditimbulkan jauh lebih serius. Pengguna nantinya bisa mengalami serangan stroke, serangan jantung, serta kerusakan pada organ dalam lainnya. Pada kemungkinan terburuk, overdosis juga bisa menyebabkan kematian. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Narkoba dianggap sebagian orang dapat menenangkan pikiran. Namun nyatanya jika dikonsumsi jangka panjang memiliki efek yang sangat membahayakan.
Baca SelengkapnyaKata-kata poster anti narkoba memainkan peran krusial dalam kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Baca SelengkapnyaSejumlah obat yang pada saat ini dianggap terlarang, pada masa lalu sempat digunakan sebagai obat untuk mengatasi masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa ciri khusus yang dapat diidentifikasi dari para pengguna narkoba.
Baca SelengkapnyaMenurut Kemenkes, buah tersebut memang dapat menyebabkan kegilaan, baik sementara atau menetap jika dikonsumsi secara jangka panjang.
Baca Selengkapnyadikonsumsi secara berlebihan, daun kratom memiliki beberapa efek samping bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaDaun kratom tengah menjadi pembicaraan karena disebut memiliki efek menenangkan.
Baca SelengkapnyaBeberapa obat kerap disalahgunakan dan dikonsumsi bukan untuk tujuan pengobatan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi kecubung untuk membuat diri mabuk kerap terjadi karena coba-coba serta kodnsisi mental yang tak stabil.
Baca SelengkapnyaDi dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang manfaat minyak lintah yang perlu Anda ketahui.
Baca Selengkapnya