Merdeka.com - Open relationship kini menjadi opsi untuk seseorang yang tidak bisa menjalani hubungan secara monogami. Open relationship dalam Bahasa Indonesia adalah hubungan terbuka. Seperti namanya, open relationship atau hubungan terbuka merujuk pada jenis hubungan konsensual dan non-monogami. Dalam jenis hubungan romantis ini, pasangan tidak secara eksklusif berkencan satu sama lain.

Kunci menjalani open relationship yang sukses adalah bahwa kedua pasangan setuju untuk memiliki pasangan romantis atau seksual lainnya dan jujur tentang hal itu.

Seperti tidak ada satu definisi tentang "open relationship", tidak ada satu pengaturan atau gaya yang sesuai untuk semua orang, setiap pasangan harus mencari tahu seperti apa hubungan mereka nantinya. Open relationship berbeda dengan poliamori. Berikut tentang open relationship beserta pro dan kontranya:

Perbedaan Open Relationship

Perbedaan antara open relationship dan poliamori adalah bahwa poliamori melibatkan banyak hubungan berkomitmen yang mungkin mencakup ikatan fisik dan emosional. Seseorang yang berada dalam hubungan poliamori mungkin memiliki beberapa hubungan berbeda pada satu waktu yang mungkin termasuk atau tidak termasuk pasangan utamanya.

Persetujuan di antara semua orang yang terlibat sangat penting untuk hubungan poliamori dan open relationship. Namun, karena poliamori dapat mencakup banyak orang, ada berbagai bentuk yang dapat diambil oleh hubungan poliamori.

Polyfidelity: Ini adalah bentuk poliamori di mana banyak orang dalam suatu kelompok mengembangkan komitmen satu sama lain dan setuju untuk tidak memiliki hubungan seksual atau romantis di luar kelompok. Triad: Juga disebut grup, adalah hubungan romantis dan/atau seksual antara tiga orang. Quad: Hubungan romantis atau seksual di antara empat orang. Ini dapat mencakup dua set pasangan atau orang yang tidak terlibat di luar pengaturan quad. Vee: Ini adalah hubungan di mana satu pasangan, yang dikenal sebagai pivot, berkencan dengan dua orang lain tetapi kedua orang tersebut tidak saling berkencan.

Pro dan Kontra Open Relationship

Manfaat dari hubungan terbuka dapat meliputi:

Keintiman Lebih Lanjut

Berlawanan dengan kepercayaan populer, ketika dua orang dengan antusias dan rela mengambil bagian dalam hubungan terbuka, hal itu justru dapat memperkuat kemitraan. 

Anda dapat membuka saluran komunikasi yang tidak Anda miliki sebelumnya, dengan berterus terang tentang keinginan yang ada di luar hubungan. Alih-alih menekan ketertarikan yang dirasakan kepada orang lain, Anda bisa terbuka tentang hal itu dengan pasangan Anda. 

Pengalaman Baru

Tak perlu dikatakan, tetapi dengan bersama orang lain Anda dapat mengalami hal-hal yang mungkin tidak dialami dengan satu pasangan. Ini bisa berupa pengalaman kamar tidur serta berbagai petualangan dan gaya hidup yang tidak akan terjadi dengan Anda dan pasangan.

Bagi kita yang ingin mengeksplorasi orientasi seksual kita, ini bisa menjadi cara yang bagus untuk melakukannya tanpa menyakiti orang yang dicintai.

Lebih Sedikit Tekanan 

Berada dalam hubungan dengan seseorang dapat menghabiskan banyak tenaga dan waktu emosional. Dengan membiarkan orang lain masuk, hal itu dapat meringankan beban mengurus kebutuhan dan keinginan pasangan, dan sebaliknya. Ini bisa sangat membantu ketika dorongan seks Anda tidak cocok dengan pasangan. 

Hubungan Baru

Dan tentu saja, dengan terlibat dalam hubungan terbuka, Anda akhirnya bisa bertemu orang baru yang tidak akan Anda miliki dalam hubungan monogami. Anda juga dapat mengenal orang-orang yang sudah ada dalam hidup Anda dalam konteks baru, memperkaya kehidupan Anda dan mereka (dan mungkin memuaskan rasa ingin tahu). 

Namun, hubungan terbuka tidak selalu mulus. Masalah hubungan terbuka dapat mencakup hal-hal berikut:  

Risiko Kecemburuan dan Ketidakamanan

Tidak mengherankan jika akan ada kemungkinan rasa tidak aman dan kecemburuan menghalangi hubungan terbuka yang bahagia. Alih-alih melihat ini sebagai kekurangan Anda atau pasangan, cobalah untuk memahami bahwa kecemburuan adalah kesempatan untuk percakapan lain. 

Dengan berterus terang tentang perasaan kita, kita tidak hanya dapat mengeksplorasi mengapa kita merasakan hal yang kita rasakan, tetapi juga apakah itu pertanda sesuatu yang lain terjadi dalam hubungan tersebut. 

Risiko PMS dan Kehamilan yang Tidak Direncanakan

Setiap kali seseorang baru memasuki hubungan Anda, akan selalu ada risiko PMS dan, tergantung pasangannya, mungkin ada risiko kehamilan yang tidak direncanakan. 

Strategi terbaik untuk meminimalkan risiko tersebut tentu saja dengan mempraktikkan seks aman, membuka percakapan tentang kesehatan seksual sebelum melakukan hubungan intim, menemui dokter untuk pemeriksaan rutin, dan terbuka dengan pasangan utama Anda tentang hubungan Anda dengan orang lain. 

Ingatlah selalu bahwa segala kemungkinan yang Anda ambil sendiri adalah sesuatu yang juga dapat memengaruhi pasangan Anda yang lain. 

(mdk/amd)