Fungsi Amandel, Penyakit yang Bisa Menyerang dan Cara Merawatnya

Merdeka.com - Amandel adalah organ kecil di bagian belakang tenggorokan. Sebagai bagian dari sistem limfatik, mereka memainkan peran penting dalam kesehatan tubuh. Amandel pernah dianggap sebagai bagian tidak berguna yang dibuat usang oleh evolusi.

Organ kecil ini sebenarnya cukup berguna. Bertentangan dengan persepsi ini, amandel telah terbukti memiliki fungsi penting dalam tubuh manusia. Ukuran dan lokasi amandel secara teknis, ada tiga di dalam tubuh: amandel faring, umumnya dikenal sebagai adenoid, amandel palatina dan tonsil amandel, yang merupakan jaringan limfatik pada jaringan permukaan pangkal lidah, menurut Encyclopedia Britannica.

Ketika orang menyebut amandel, mereka biasanya berbicara tentang amandel palatine. Amandel ini berbentuk oval, kelompok sel getah bening seukuran kacang polong di faring pada pembukaan kedua sisi tenggorokan. Meskipun tampak besar pada anak-anak, ukuran amandel cenderung menjadi lebih kecil ketika seseorang menjadi dewasa.

Berikut merdeka.com merangkum fungsi amandel, penyakit yang bisa menyerang dan cara merawatnya:

Fungsi Amandel

Meski kecil dan tampaknya tidak berguna, amandel memiliki beberapa kegunaan. Amandel mencegah benda asing masuk ke paru-paru. Anggap saja sebagai kiper untuk tenggorokan seperti yang dikutip dari laman Live Science.

Fungsi amandel juga sebagai penyaring bakteri dan virus. Di atas semua itu, mereka menghasilkan sel darah putih dan antibodi, menurut Mayo Clinic.

Menurut American Academy of Otolaryngology, benjolan di bagian belakang tenggorokan ini adalah "garis pertahanan pertama sebagai bagian dari sistem kekebalan." Misalnya, amandel mengambil sampel bakteri dan virus yang memasuki tubuh melalui mulut atau hidung dan membilasnya menggunakan getah bening.

Getah bening adalah cairan bening dan tidak berwarna; nama itu berasal dari kata Latin lympha, yang berarti "terhubung ke air", menurut National Lymphadema Network.

Masalah, Penyakit dan Pengobatan pada Amandel

Seringkali, masalah amandel yang paling umum adalah peradangan, yang disebut tonsilitis. Peradangan dapat diobati dengan pengobatan rumahan seperti pelega tenggorokan, berkumur air garam, minum banyak cairan atau mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas.

Tonsilitis paling sering terjadi pada anak di atas dua tahun, menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional A. Tonsilitis bakteri dapat diobati dengan antibiotik dari seorang profesional medis.

Radang tenggorokan terjadi ketika amandel teri nfeksi oleh bakteri yang disebut Streptococcus, biasanya diklasifikasikan oleh dua jenis yang berbeda, A dan B. Radang tenggorokan biasanya merupakan masalah yang menyerang anak-anak, meskipun orang dewasa juga bisa terkena radang tenggorokan.

Selama infeksi ini, amandel biasanya sangat meradang, dan orang tersebut mungkin memiliki bintil putih pada amandel mereka, bersama dengan nanah putih berserabut yang berkumpul di tenggorokan. Jika strep tidak diobati, dapat menyebabkan impetigo demam berdarah, selulitis, sindrom syok toksik, dan necrotizing fasciitis (penyakit pemakan daging), menurut National Institutes of Health.

Demam rematik juga dapat terjadi karena infeksi strep yang tidak diobati. "Proses peradangan dapat terjadi segera setelah infeksi strep atau beberapa minggu kemudian. Banyak pasien tidak ingat mengalami sakit tenggorokan awal. Demam rematik bisa ringan atau sangat serius yang menyebabkan kerusakan permanen pada jantung," Dr. Stacey Silvers dari Madison Pusat Kulit dan Laser di New York, dikutip dari Live Science.

Perawatan untuk strep cukup sederhana. Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik, seperti Augmentin, untuk menghilangkan bakteri dari tubuh.

Batu amandel juga merupakan penyakit khas di daerah tenggorokan. Ini terjadi ketika puing-puing tersangkut di rumpun amandel. Kemudian, sel darah putih menyerang puing-puing, menciptakan batu seperti batu. Biasanya, batu amandel dapat dihilangkan dengan menyikat, mengambil air atau oleh dokter gigi.