Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Menghadapi Musibah dalam Islam, Bantu Meringankan Penderitaan

Cara Menghadapi Musibah dalam Islam, Bantu Meringankan Penderitaan Ilustrasi Musibah. ©2021 Merdeka.com/Pexels.com-cottonbro

Merdeka.com - Kehidupan manusia memang tak bisa lepas dari ujian dan cobaan. Sudah sebuah kewajaran bagi keberadaan umat manusia. Namun musibah yang datang tidak serta-merta sebagai hal yang buruk. Datangnya musibah juga dapat mengandung hikmah di balik terjadinya. Seorang yang menjalani musibah cenderung beranggapan bahwa musibah adalah penderitaan dalam kehidupan.

Baik itu musibah, teguran, hingga bencana, merupakan sebuah cobaan dari Allah SWT. Tinggal bagaimana cara menghadapi musibah dalam islam untuk kemudian diterapkan. Menyikapi kondisi tertimpa musibah tidak sembarangan. Semuanya sudah termaktub sebagai pedoman cara menghadapi musibah dalam islam.

Praktik cara menghadapi musibah dalam islam yang benar akan menjadikan terjadinya musibah menjadi konteks mendapatkan keberkahan. Mulai dari berserah diri, hingga menjadikannya sebuah pelajaran.

Oleh karenanya, berikut merdeka.com rangkum cara menghadapi musibah dalam islam yang dapat dipraktikkan untuk membantu meringankan penderitaan, melansir dari laman Kementerian Agama RI, Selasa, 28/09/2021.

Cara Menghadapi Musibah dalam Islam

pexelscomahmed akacha

©2021 Merdeka.com/Pexels.com-ahmed akacha

1. Sabar menghadapi musibahSabar menurut Imam Suyuthi dalam Tafsir al-Jalalain adalah menahan diri terhadap apa-apa yang Anda benci. Sabar menjadi cara menghadapi musibah dalam islam yang harus diterapkan.

Sikap ini lah yang wajib dimiliki saat seseorang menghadapi musibah. Selain itu, disunnahkan ketika terjadi musibah mengucapkan kalimat istirja’ (Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun ).

Allah SWT berfirman, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (QS al-Baqarah:155-156)

Dengan demikian, musibah dan bersabar sudah dijadikan satu ikatan yang harus diterapkan pada manusia. Meninggalkan sikap sabar dengan berputus asa atau berprasangka buruk tidak akan memberikan kebaikan di masa depan.

Pasalnya putus asa merupakan sifat berburuk sangka kepada Allah. Berprasangka buruk kepada manusia saja dilarang, apalagi kepada sang pencipta.

2. Selalu berikhtiarIkhtiar ialah tetap melakukan berbagai usaha untuk memperbaiki keadaan. Ikhtiar menjadi sebuah upaya lahiriah dalam mempraktikkan cara menghdapi musibah dalam islam. Seorang muslim tidak boleh hanya diam saja, atau pasrah berpangku tangan menunggu bantuan datang.

Dengan demikian, beriman kepada ketentuan Allah tidaklah berarti kita hanya diam termenung meratapi nasib, tanpa berupaya mengubah apa yang ada pada diri kita. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS ar-Ra’du: 11)

Rasulullah SAW pun memberi petunjuk bahwa segala bahaya wajib untuk dihilangkan. Contohnya ketiadaan logistik, robohnya masjid, rusaknya tempat tinggal, rusaknya sekolah, dan sebagainya. Nabi SAW bersabda, ”Tidak boleh menimbulkan bahaya bagi diri sendiri dan bahaya bagi orang lain.” (HR Ibnu Majah)

3. Perbanyak berdoa dan berzikirMemperbanyak doa dan zikir bagi orang yang tertimpa musibah merupakan cara menghadapi musibah dalam Islam. Orang yang mau berdoa dan berzikir lebih mulia di sisi Allah daripada orang yang tidak mau atau malas berdoa dan berzikir.

Rasululah SAW menuntunkan doa bagi orang yang tertimpa musibah, “Allahumma ajurnii fii mushiibatii wa-akhlif lii khairan minhaa.” (Ya Allah, berilah pahala dalam musibahku ini, dan berilah ganti bagiku yang lebih baik daripadanya.) (HR Muslim)

Sedangkan zikir akan membuat hati orang yang sedang gelisah atau stress menjadi tentram. Zikir dianalogikan sebagai air es sejuk yang dapat mendinginkan tenggorokan pada saat cuaca panas terik di padang pasir. Allah SWT berfirman, “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS ar-Ra’du: 28). Hal inilah mengapa doa dan zikir menjadi cara menghadapi musibah dalam islam.

Zikir yang dianjurkan misalnya bacaan istighfar,”Astaghfirullahal ‘azhiem”. Sabda Nabi SAW, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar bagi kesempitannya, akan membebaskannya dari kesedihan, dan akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (HR. Abu Dawud).

Musibah Sebagai Pengampun Dosa

ilustrasi musibah

©2021 Merdeka.com/Pexels.com-alexander zvir

4. Mengetahui hikmah di balik musibahMengetahui hikmah atau rahasia di balik musibah akan menjadi  ketangguhan mental yang sempurna bagi orang yang terkena musibah. Hikmah musibah di antaranya ialah diampuninya dosa-dosa. Sabda Rasulullah SAW, “Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali dengannya Allah akan menghapus sebagian dosanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Contohnya adalah Muslim yang mati kecelakaan pesawat atau tertimpa tembok, tergolong orang yang mati syahid. Sabda Nabi SAW, “Orang-orang yang mati syahid itu ada lima golongan; orang yang terkena wabah penyakit tha’un, orang yang terkena penyakit perut (disentri, kolera, dsb), orang yang tenggelam, orang yang tertimpa tembok/bangunan, dan orang yang mati syahid dalam perang di jalan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Di hadits lain, Rasulullah SAW juga bersabda, “Allah akan mengampuni bagi orang yang mati syahid setiap-tiap dosanya, kecuali utang.” (HR Muslim).

Cara menghadapi musibah dalam islam ini sama halnya sebuah introspeksi diri akan hal yang telah terjadi. Menjadikan orang yang terkena musibah semakin waspada dan berhati-hati.

5. Iman dan lapang dada pada ketentuan AllahKewajiban mengimani bahwa musibah apapun itu seperti kecelakaan pesawat, gempa bumi, banjir, wabah penyakit telah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Oleh karenanya menerima ketentuan Allah, termasuk musibah haruslah dengan lapang dada.  

Allah SWT berfirman, “Tiada salah satu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid: 22)

“Kita pun wajib menerima taqdir Allah ini dengan rela, sesuai sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Tirmidzi, “Sesungguhnya besarnya pahala itu seiring dengan besarnya cobaan. Sesungguhnya Allah jika mencintai satu kaum, maka Allah memberi cobaan kepada mereka. Maka barangsiapa yang ridha (terhadap cobaan itu), maka dia mendapat ridha Allah. Barangsiapa yang murka, maka dia mendapat murka Allah,” tulis KH. M. Shiddiq Al-Jawi.

Menghadapi cobaan dengan cara yang beriman dan lapang dada ternyata menjadi cara menghadapi musibah dalam islam yang menjadikan esensi tertimpa musibah menjadi berkah.

(mdk/Ibr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

Ramadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.

Baca Selengkapnya
10 Persiapan Jelang Ramadan, Perdalam Ilmu Agama dan Jaga Fisik

10 Persiapan Jelang Ramadan, Perdalam Ilmu Agama dan Jaga Fisik

Lakukan persiapan maksimal menjelang bulan yang paling ditunggu oleh seluruh umat muslim ini.

Baca Selengkapnya
Islam Ada Berapa? Berikut ini 7 Aliran Islam yang Wajib Kamu Ketahui beserta Pandangannya

Islam Ada Berapa? Berikut ini 7 Aliran Islam yang Wajib Kamu Ketahui beserta Pandangannya

Merdeka.com merangkum informasi tentang 7 aliran Islam yang wajib diketahui beserta pandangannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bacaan Kalimat Tahlil dan Artinya, Perlu Diamalkan Umat Muslim

Bacaan Kalimat Tahlil dan Artinya, Perlu Diamalkan Umat Muslim

Membaca kalimat tahlil mengingatkan setiap Muslim akan prinsip dasar iman mereka.

Baca Selengkapnya
70 Pantun Agama Islam Lucu, Menghibur Sekaligus Menebar Ilmu

70 Pantun Agama Islam Lucu, Menghibur Sekaligus Menebar Ilmu

Pantun agama Islam lucu bisa menjadi hiburan sekaligus ajakan untuk beribadah.

Baca Selengkapnya
Jelang Mulai Berpuasa Ramadan, Ketahui Hal yang Perlu Dilakukan dan Disiapkan Terlebih Dahulu

Jelang Mulai Berpuasa Ramadan, Ketahui Hal yang Perlu Dilakukan dan Disiapkan Terlebih Dahulu

Sebelum memasuki bulan puasa, terdapat sejumlah persiapan yang bisa dilakukan agar ibadah tersebut berjalan dengan aman dan nyaman.

Baca Selengkapnya
Jangan Sampai Keliru, Pahami Perbedaan Sedekah dan Jariyah

Jangan Sampai Keliru, Pahami Perbedaan Sedekah dan Jariyah

Sedekah adalah perbuatan mendermakan sesuatu. Sedekah yang pahalanya langgeng ini disebut sebagai sedekah jariyah

Baca Selengkapnya
Pengertian Ikhlas dan Tingkatannya dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu

Pengertian Ikhlas dan Tingkatannya dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu

Ikhlas adalah hal yang perlu diterapkan dalam kehidupan muslim sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Contoh Idgham Bighunnah dalam Surat Pendek, Berikut Penjelasannya

Contoh Idgham Bighunnah dalam Surat Pendek, Berikut Penjelasannya

Belajar dan mengajarkan Al-Qur'an adalah kewajiban suci lagi mulia.

Baca Selengkapnya