Adiknya Jadi Korban Penganiayaan, Begini Respon Tegas Edo Kondologit
Merdeka.com - Edo Kondologit mengecam perlakuan oknum polisi kepada adik iparnya, George Karel Rumbino alias Riko. Ia tak bisa membendung rasa kecewanya atas penganiayaan dan penembakan yang berujung kematian.
Sebelumnya Edo mengungkapkan emosinya dalam sebuah video yang viral di Twitter. Lalu penyanyi Jazz berusia 53 tahun ini mengungkapkan kronologi kasus penganiayaan yang merenggut nyawa adik iparnya tersebut.
Melanir dari KapanLagi.com, jenazah Riko ditemukan dalam keadaan penuh luka bebas penganiayaan dan juga penembakan.
Respon Tegas
©2020 Kapanlagi.com
Saat ditanya mengenai penyebab kematian adik iparnya, Edo mengaku aparat kepolisian menjawab dengan berbelit-belit. Sambil dengan rasa kecewa, ia menjelaskan kondisi adik iparnya di dalam sel tahanan.
"Berbelit-belit, mereka nggak pernah terbuka kok. Mereka alasan karena (dihajar) tahanan. Loh tahanan ngehajar dibiarin? Tahanan kan dalam pengawasan kalian, ada CCTV, kok terus kalian biarkan, kalian mau cuci tangan? Karena yang menyebabkan darahnya banyak itu dianiaya tahanan, ya pasti orang mati lah. Dari pagi belum makan dia, belum makan, juga pengaruh narkoba, minuman keras, kalian aniaya seperti begitu," ujar Edo Kondologit saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (31/8/2020).
Kronologi Kejadian
©2020 KapanLagi.com
Korban merupakan keponakan dari mertua Edo Kondologit. Sebelumnya Riko memang diserahkan ke pihak kepolisian terkait kasus pembunuhan tetangganya. Alih-alih menjalani proses hukum yang adil, Edo mengungkapkan bahwa saudaranya malah jadi korban ketidakadilan oknum polisi, Kamis (27/8).
"Iya tanggal 27 itu. Di dalam Polres ya, bukan di luar. Masih diproses, ditembak, itu alasan mau melarikan diri. Melarikan diri bagaimana, ditembak itu kedua kakinya. Alasannya apa, seberat apa emang pelanggarannya sampai ditembak dua begitu? Memang polisi ini hakim, nggak bisa begitu," tuturnya.
Baru Diserahkan
Hal aneh terjadi saat pihak kepolisian memberitahukan secara resmi bahwa Riko sudah meninggal dunia. Padahal, baru beberapa jam sebelumnya Riko diserahkan oleh keluarga kepada pihak kepolisian.
"Iya baru diserahkan jam 10 atau 11 (siang) gitu ke Polisi, jam delapan malam meninggal. Saya dapat kabar dari Polres malam. Dan baru paginya polisi secara resmi memberitahukan kita. Kan itu kurang ajar," ungkap Edo Kondologit.
Langsung Dimakamkan
Jenazah korban langsung dimakamkan pada Sabtu, (29/8), sehari setelah kabar kematiannya diketahui keluarga. Edo lantas mengungkapkan bahwa dirinya akan membawa kasus ini ke jalur hukum.
"Besoknya langsung dimakamkan setelah meninggal, tanggal 28. Di taruh di rumah di Doom dan tanggal 29 kami makamkan. Setelah itu saya langsung telepon Pak Wakapolda Papua Barat untuk mengirim Propam, hari ini tim Propam Papua Barat sudah turun untuk investigasi di Polres Sorong," pungkasnya.
(mdk/dim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaSementara satu korban korban kritis dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Delanggu untuk mendapatkan perawatan intensif.
Baca SelengkapnyaTengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.
Baca SelengkapnyaImbauan tersebut sejalan dengan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaPelaku meminta korban untuk menjemputnya di rumah, kemudian melakukan aksi pemerkosaan.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaPutusan itu dibacakan Ketua Hakim Rintis Candra di Pengadilan Negeri Tebo, Kamis (25/4) siang.
Baca Selengkapnya