3 Fakta Jangga Dolok, Rumah Tradisional Batak yang Jadi Daya Tarik Wisata di Tobasa
Merdeka.com - Sumatera Utara memiliki beragam budaya yang hingga kini masih dilestarikan dan bahkan banyak dijadikan tujuan wisata, salah satunya adalah rumah adat. Sama seperti peninggalan budaya yang masih sangat dilestarikan di Kabupaten Toba Samosir yang satu ini.
Rumah Adat Jangga Dolok adalah salah satu perkampungan tua yang terletak di Jangga Dolok Kecamatan Lumban Julu. Desa ini berjarak 40 km dari Kota Balige.
Perkampungan yang sudah berusia kurang lebih 250 tahun ini menyuguhkan rumah adat asli Batak yang masih berdiri kokoh. Rumah adat ini berupa rumah panggung dengan bahan kayu dengan atap terbuat dari ijuk dan tentunya tidak menggunakan paku.
-
Apa tradisi unik di Sumatera Selatan? Salah satunya adalah tradisi unik yang ada di Sumatra Selatan yakni saling bertukar takjil dengan tetangga di sekitar kampung tempat tinggal.
-
Dimana letak Museum Rumah Adat Baanjuang? Berdiri di lahan seluas 2.798 meter, museum ini berada di kompleks Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan di Jalan Cindur Mato, Bukittinggi.
-
Dimana rumah adat Siwaluh Jabu berada? Arsitektur megah berbahan kayu menjadi ciri khas rumah adat Batak Karo, Siwaluh Jabu.
-
Kenapa Kampung Sarugo cocok untuk wisata budaya? Kampung Sarugo sangat cocok bagi wisatawan yang ingin belajar atau menghargai serta menjunjung tinggi kebudayaan asli Indonesia.
-
Apa tradisi leluhur yang masih dijalankan di Lebak Bitung? Warga di Kampung Lebak Bitung di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, masih menjaga adat dan tradisi para pendahulunya di masa lampau.
-
Apa yang unik dari Museum Rumah Adat Baanjuang? Ada hal unik ketika Anda menyambangi tempat ini. Ya, secara menyeluruh bangunan ini selayaknya rumah adat Minangkabau, adanya anjung di bagian kiri dan kanan rumah. Selain itu, Anda bisa menggunakan pakaian pengantin khas Minang yang telah disediakan oleh pengelola museum.
Ornamen bangunan ini dilengkapi dengan ukir-ukiran khas Batak (gorga) yang konon coraknya mengandung filosofi tertentu.
Rumah adat Jangga Dolok ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata saat Anda berkunjung ke Kabupaten Toba, atau saat Anda sedang berwisata ke Danau Toba.
1. Berumur Ratusan Tahun dan Pernah Terbakar
Sumber: pariwisata.sumut.net 2020 Merdeka.com
Dilansir dari genpi.co, salah satu Pelaksana Pembangunan Rumah Tradisional Jangga Dolok, Sargondoli Manurung menjelaskan bahwa Desa Jangga Dolok ini terkenal dengan rumah Batak yang tertua di Tobasa. Rumah adat ini berumur sekitar 250 sampai 300 tahun. Namun sayangnya, pada tahun 2016 rumah adat Batak ini pernah terbakar. Ada sekitar 5 rumah yang terbakar.
Namun, rumah-rumah adat yang terdapat di desa ini yang dulunya pernah terbakar kini telah dipugar dan dibangun kembali sesuai dengan yang aslinya selama 2 tahun dan selesai pada tahun 2018.
"Nenek moyang kami dahulu, membangun rumah ini selama 6 tahun secara gotong royong. Dikerjakan secara manual dengan alat alat tradisional, tetapi sekarang ini teknologi sudah maju sehingga pengerjaan bisa lebih cepat," kata Sargondoli.
2. Dibuat dari Kayu Terbaik dan Memiliki 3 Warna
Manurung juga menjelaskan bahwa rumah adat Batak ini dibuat dari bahan kayu terbaik di tanah batak, yaitu kayu poki. Meskipun pohon kayu poki sendiri sudah langka di daerah Toba ini.Proses pembangunan rumah adat ini dimulai dengan pengeringan kayu yang dilakukan secara alami. Kayu tersebut dibuat di hutan dan didiamkan selama 2 bulan. Kemudian kayu tersebut dibawa ke tempat yang sejuk. Tiang-tiang yang ada di rumah adat ini semua terbuat dari kayu poki, kemudian carvingnya terbuat dari kayu suren. Kelebihan rumah adat dari Batak adalah dibangun secara tradisional dan tidak menggunakan paku. Hanya menggunakan tali ijuk, rotan dan dibangun sesuai dengan aslinya.Ciri khas lain dari rumah adat Jangga Dolok ini adalah rumah adat ini memiliki 3 warna. Yakni warna merah, warna putih dan warna hitam. Semua cat yang digunakan adalah cat tradisional batak.
Cat warna merah dibuat berasal dari batu hula, kemudian cat warna hitam dibuat dari tumbuh- tumbuhan yang dibakar. Sedangkan cat warna putih dibuat berasal dari tanah dari sawah atau sering disebut tanah buro.
3. Diresmikan pada Tahun 2018
Sumber: tirtoutomo.org 2020 Merdeka.com
Bangunan rumah adat Jangga Dolok ini akhirnya diresmikan pada September 2018 lalu dengan pesta adat yang meriah.Kepala Desa Jangga Dolok, Rahmat Manurung mengaku senang akan peresmian ini karena banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan di Jangga Dolok. Tidak hanya rumah adatnya saja, tetapi dari segi pertanian dan kebiasaan warga disana sebagai petani dan wisata alam ekowisata.Dengan berdirinya kembali Rumah Adat Jangga Dolok maka tidak saja dapat melestarikan budaya Batak Toba, tapi juga menggiring turis lokal dan manca negara untuk melancong ke Danau Toba. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengalaman berwisata sambil belajar budaya bisa dijumpai di Kampuang Sarugo.
Baca SelengkapnyaRumah Joglo ini jadi ikon Desa Wisata Tanjung di Kabupaten Sleman DIY.
Baca SelengkapnyaMasuk dalam daerah termiskin di Sumatra Barat, ini deretan potensi wisata menarik yang ada di Kabupaten Sijunjung.
Baca SelengkapnyaDi Desa Budaya Pampang pengunjung nantinya akan dijelaskan makna dari setiap kesenian yang akan ditampilkan.
Baca SelengkapnyaPerkampungan ini terletak di Jorong Padang Ranah dan Tanah Bato, Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaDi masa kini, bahkan masyarakatnya masih seringkali menggunakan pakaian adat hingga melestarikan sejumlah kebiasaan kuno.
Baca SelengkapnyaPesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 7 tempat wisata Toraja yang bisa jadi referensi liburan bersama keluarga.
Baca SelengkapnyaWarisan budaya leluhur di Kampung Naga amat menarik untuk dipelajari.
Baca SelengkapnyaMasih ada sebuah desa yang dijuluki sebagai 'Kampung Majapahit' lantaran memiliki corak bangunan yang begitu khas.
Baca SelengkapnyaDi desa itu, mereka menjaga tradisi dan kearifan lokal yang telah mereka miliki selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Osing menawarkan pengalaman budaya yang unik dan menarik di ujung timur Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya