Wanita Miliki Risiko Kematian Akibat Penyakit Jantung Lebih Rendah Dibanding Pria
Merdeka.com - Banyak candaan menyebut bahwa wanita bisa lebih panjang umur dibanding dengan pria. Hal ini terjadi karena pria lebih cenderung memilih risiko dalam hidup serta melakukan hal bodoh.
Hasil penelitian terbaru ternyata menunjukkan bahwa hal itu bisa dianggap benar. Diketahui bahwa risiko wanita mengalami penyakit kardiovaskular dan meninggal karena penyakit tersebut lebih rendah dibanding pria.
Dilansir dari Medical Xpress, hasil temuan ini diketahui berdasar penelitian terhadap 160 ribu orang di 21 negara. Diketahui bahwa pria lebih rentan mengalami penyakit jantung ini.
Hasil temuan ini tetap sama terlepas dari apakah wanita tersebut pernah mengalami serangan jantung dan stroke atau tidak. Bahkan hasil temuan ini tetap sama terlepas negara tinggal mereka serta status ekonomi.
Penelitian ini dilakukan oleh Population Health Research Institute (PHRI) of McMaster University dan Hamilton Health Sciences. Hasil data didapat dari penelitian Prospective Urban Rural Epidemiological (PURE) yang meneliti partisipan selama rata-rata 20 tahun.
Penelitian ini merupakan yang pertama mempelajari faktor risiko, pemilihan cara penanganan, serangan jantung stroke, serta kematian pada masyarakat. Penelitian mengungkap bahwa wanita tanpa riwayat penyakit kardiovaskular cenderung lebih memilih pencegahan, mengontrol hipertensi, serta berhenti merokok dibanding pria.
"Pada penelitian global kami, diketahui bahwa strategi penangan lebih sering digunakan wanita," terang Marjan Walli-Attaei, peneliti pada temuan ini.
"Secara umum, hasil seperti kematian atau penyakit jantung baru dan stroke pada waita lebih rendah dibanding pada pria. Hal ini menyatakan bahwa terdapat faktor selain bias penanganan terhadap wanita yang berkontribusi pada perbedaan penanganan," sambungnya.
Peneliti lain dari temuan ini adalah Annika Rosengren, profespr dari Universitas Gothenburg di Swedia mengungkap penyebab lain terjadinya hal ini. Rendahnya hal ini bisa dijelaskan karena lebih sedikit wanita dibanding pria yang membutuhkan intervensi medis ketika mengalami penyakit jantung.
"Penelitian lain juga mengungkap bahwa perbedaan jenis kelamin pada prosedur kardiak invasif tidak dipandang ketika kita memperhatikan parahnya penyakit jantung koroner. Hal ini mengungkap bahwa rendahnya tingkat intervensi koroner pada wanita muncul karena lebih sedikit penyakit lanjutan," terangnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat olahraga bisa berbeda pada pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaPria cenderung memiliki kulit yang lebih berminyak karena tingginya jumlah kolagen pada lapisan kulit bagian tengah (dermis) dibandingkan dengan wanita.
Baca SelengkapnyaBanyak orang meyakini bahwa wanita yang memiliki kumis tipis memiliki pesona yang unik. Namun, apakah keadaan ini dianggap aman secara medis?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah penelitian mengungkap bahwa ukuran tangan pria bisa menunjukkan sejumlah kondisi kesehatannya.
Baca SelengkapnyaMakanan dan minuman yang bisa memicu naiknya tekanan darah atau hipertensi.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkapkan kehebatan alamiah semut ini dalam menangani risiko kematian yang diakibatkan oleh infeksi luka. Simak selengkapnya disini!.
Baca SelengkapnyaBerolahraga selama 11 menit setiap harinya secara signifikan dapat mengurangi risiko kematian dini serta membantu mencegah
Baca SelengkapnyaOrang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi kesehatan serta kebiasaan bisa menjadi penyebab menyusutnya kejantanan pria.
Baca Selengkapnya