Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terdapat Beragam Cahaya Ultraviolet dari Matahari, Kenali Masing-masing Bahayanya

Terdapat Beragam Cahaya Ultraviolet dari Matahari, Kenali Masing-masing Bahayanya ilustrasi sinar matahari. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Sengatan sinar matahari yang terik beberapa waktu belakangan, tak hanya timbulkan udara yang menjadi panas saja. Kondisi ini bisa juga menjadi ancaman bagi kesehatan kulit yang harus disadari.

Dokter spesialis kulit dr Arini Widodo, SpKK mengingatkan bahaya paparan UVA dan UVB dari sinar matahari pada kulit, yakni dapat merusak DNA sel kulit yang menyebabkan kanker kulit dan penuaan dini.

"Paparan UVA dan UVB yang tidak terlindungi dapat merusak DNA dalam sel kulit, menghasilkan cacat genetik, kemudian menyebabkan kanker kulit dan penuaan dini," kata anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) itu beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.

Arini menjelaskan, foton UV berada di antara panjang gelombang cahaya tampak dan radiasi gamma. Energi UV dapat dibagi tiga berdasarkan sifat fisik elektro yaitu UVA, UVB, dan UVC.

Foton UVC memiliki panjang gelombang terpendek yakni 100-280 nanometer namun memiliki energi tertinggi, sedangkan UVA memiliki panjang gelombang terpanjang yakni 315-400 nanometer namun fotonnya paling tidak energik. Sementara itu, UVB berada di antara keduanya.

Arini mengatakan, setiap jenis UV tersebut dapat menimbulkan berbagai efek pada sel, jaringan, dan molekul.

"UVA dapat menyebabkan penuaan kulit, kerusakan DNA, dan pigmentasi kulit. UVB menjadi penyebab utama kanker kulit, sunburn (kulit terbakar), dan kulit merah," ujar lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.

"Sedangkan UVC adalah yang paling berbahaya. Namun, gelombang ini tidak sampai ke bumi sebab diabsorbsi oleh ozon," lanjut dia.

Guna menghindari bahaya sinar UV pada kulit, Arini pun menyarankan untuk melakukan upaya-upaya perlindungan. Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa saat ini indeks UV di Indonesia sedang tinggi, mencapai level risiko bahaya tinggi hingga ekstrem.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan, menurut Arini, di antaranya meminimalkan waktu di luar ruangan selama indeks UV berada pada puncaknya yakni sekitar pukul 10 pagi hingga 4 sore, hindari sengatan matahari, dan gunakan topi bertepi lebar yang dapat melindungi wajah, kepala, telinga, dan leher.

Kemudian, gunakan tabir surya dengan sun protection factor (SPF) 30 atau lebih tinggi, tahan air, dan memberikan perlindungan dari UVA dan UVB. Pastikan untuk mengoles tabir surya pada seluruh area kulit yang terpapar sinar matahari. Ulangi setiap dua jam atau ketika baru saja tersentuh air seperti setelah mandi, wudhu, atau berkeringat.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
6 Cara Mencegah Hiperpigmentasi Kulit, Salah Satunya Pakai Sunscreen
6 Cara Mencegah Hiperpigmentasi Kulit, Salah Satunya Pakai Sunscreen

Penyebab hiperpigmentasi bervariasi, mulai dari paparan sinar matahari berlebihan hingga perubahan hormon.

Baca Selengkapnya
Apa Fungsi Sunscreen untuk Kulit? Berikut Cara Memilih Produk Terbaiknya
Apa Fungsi Sunscreen untuk Kulit? Berikut Cara Memilih Produk Terbaiknya

Memakai sunscreen bisa mengatasi masalah kulit yang diakibatkan karena paparan sinar matahari. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya
5 Cara Memperbaiki Rambut Rusak Akibat Polusi dan Paparan Sinar UV, Yuk Kembalikan Kilau Sehatnya
5 Cara Memperbaiki Rambut Rusak Akibat Polusi dan Paparan Sinar UV, Yuk Kembalikan Kilau Sehatnya

Rambut rusak akibat polusi dan paparan sinar UV? Yuk, atasi dengan berbagai cara mudah ini

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
NASA Temukan Bakteri Sangat Kuat yang Bisa Menyerap Sinar UV, Perusahaan Kosmetik Tertarik
NASA Temukan Bakteri Sangat Kuat yang Bisa Menyerap Sinar UV, Perusahaan Kosmetik Tertarik

Bakteri ini sangat kuat, bahkan tahan terhadap sinar UV.

Baca Selengkapnya
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak

Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.

Baca Selengkapnya
10 Sunscreen Murah Terbaik untuk Kulit, Rekomendasi Terbaru 2024
10 Sunscreen Murah Terbaik untuk Kulit, Rekomendasi Terbaru 2024

Sunscreen dapat melindungi kulit dari bahasa paparan sinar matahari. Yuk simak rekomendasi produk sunscreen berikut ini!

Baca Selengkapnya
Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan
Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan

Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.

Baca Selengkapnya
8 Kesalahan Penggunaan Tabir Surya yang Umum Terjadi Menurut Dokter Kulit
8 Kesalahan Penggunaan Tabir Surya yang Umum Terjadi Menurut Dokter Kulit

Menggunakan tabir surya merupakan hal yang penting bagi kondisi kulit kita.

Baca Selengkapnya
OPINI: Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
OPINI: Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal

Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal

Baca Selengkapnya