Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Posisi Tangan yang Salah saat Bersepeda Bisa Timbulkan Cyclist\'s Palsy

Posisi Tangan yang Salah saat Bersepeda Bisa Timbulkan Cyclist\'s Palsy Ilustrasi bersepeda. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/connel

Merdeka.com - Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang tengah populer di masa COVID-19 ini. Bersepeda ini bisa menimbulkan dampak kesehatan dan kebugaran luar biasa pada tubuh kita.

Namun, perlu diperhatikan bagaimana posisi tubuh saat bersepeda, termasuk posisi tangan. Jika posisinya tidak tepat, maka bukan tidak mungkin bisa terkena cyclist’s palsy.

Dokter spesialis bedah ortopedi sekaligus konsultan hand & microsurgery di RS Pondok Indah, dr. Oryza Satria, Sp.OT mengatakan, cyclist’s palsy merupakan kondisi munculnya rasa tidak nyaman, nyeri, hingga kesemutan pada jari manis dan kelingking akibat terlalu lama berpegangan dengan handle bar atau stang sepeda.

"Hal ini biasanya disebabkan karena ulnar nerve, saraf yang mempersarafi kelingking dan jari manis, dan melewati pergelangan tangan melalui sebuah terowongan, Guyon canal, tertekan," jelas Oryza dalam keterangan tertulis.

Oryza menjelaskan, kondisi ini disebut juga dengan Guyon canal syndrome, namun dalam kasus pesepeda, sebutannya adalah cyclist’s palsy.

Sebabkan 2 Macam Gangguan

Cyclist’s palsy disebut Oryza, menyebabkan dua macam gangguan, yakni gangguan sensorik dan motorik. Untuk gangguan sensorik, akan muncul seperti kesemutan dan mati rasa pada jari manis dan jari kelingking.

Gangguan sensorik biasanya, disebut Oryza akan hilang dengan mudah dalam jangka waktu 1 hingga 2 hari setelah bersepeda.

Sementara untuk gangguan motorik yang tampak, antara lain jari kelingking dan jari manis akan sulit diluruskan (claw hand), massa otot di antara ibu jari dan telunjuk terlihat kempes, serta kesulitan melebarkan dan menutup jari-jari.

Menurut Oryza, cyclist’s palsy saat ini masih kerap disamakan dengan CTS (carpal tunnel syndrome). Namun, sebenarnya terdapat perbedaan antar keduanya. Gejala CTS terjadi pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis, sementara gejala cyclist’s palsy hanya pada jari manis dan kelingking saja.

"Gejalanya juga spesifik terjadi saat atau setelah bersepeda. Anda akan mengalami kebas, kesemutan, nyeri, kram, atau kelemahan pada kedua jari Anda. Hal ini dapat mengakibatkan kekuatan genggaman menjadi lemah. Gejala ini pun akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung tingkat keparahannya," ungkap Orya.

Penyebab Cyclist's Palsy

Penyebab seseorang mengalami cyclist’s palsy saat atau setelah bersepeda disebut Oryza bermacam-macam. Berikut beberapa di antaranya:

1. Tekanan yang terlalu besar atau lama pada tangan, mengakibatkan tekanan pada saraf ulnaris atau terhambatnya aliran darah ke saraf tersebut.

2. Posisi pergelangan tangan yang ekstensi (ketika pergelangan tangan mengarah ke atas dan keluar ke arah jam 12 bukan ke dalam yang seperti menggenggam), sehingga mengakibatkan regangan pada saraf.

3. Kurangnya kekuatan otot inti (core muscle) dan kelelahan, yang mengakibatkan beban sebagian besar bertumpu pada tangan.

4. Penggunaan sarung tangan, atau bantalan yang tipis atau sudah rusak.

5. Tekanan ban sepeda yang terlalu tinggi, penggunaan ban yang kecil dan tipis yang menyebabkan timbulnya getaran berlebih pada tangan.

6. Posisi duduk yang terlalu tinggi atau stang (handl bar) yang terlalu rendah sehingga beban tubuh banyak ditopang oleh tangan

"Cyclist’s palsy biasanya muncul ketika bersepeda dalam jangka waktu lama. Apalagi ketika Anda bersepeda menuruni bukit, sebagian besar bobot tubuh akan ditopang oleh tangan dan menyebabkan adanya beban yang lebih tinggi di jari-jari tangan Anda," jelas Oryza.

Oryza menjelaskan, apabila gejala cyclist’s palsy berlanjut dan tidak ditangani, maka selain menyebabkan gejala-gejala, juga dapat menjadi kondisi yang permanen dan carpal tunnel syndrome.

"Perawatan untuk cedera persarafan dapat memakan waktu berminggu-minggu sampai berbulan-bulan, apabila tidak ditangani segera, cedera dapat menjadi permanen," jelasnya.

Maka dari itu, Orya menekankan penting untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis ortopedi agar penanganan dapat dilakukan sedini mungkin.

Cara Cegah Cyclist's Palsy

Untuk mencegah terjadinya cyclist’s palsy saat bersepeda, Oryza menjelaskan terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Gunakan bantalan yang baik pada handlebar atau tangan. "Anda juga dapat menggunakan gloves atau sarung tangan untuk melindungi tangan dari tekanan yang besar saat bersepeda. Semakin tebal sarung tangan Anda, maka akan semakin baik melindungi," kata Oryza.

2. Sesuaikan posisi handl bar dengan tangan dalam posisi yang senyaman mungkin.

3. Posisi pergelangan tangan sebaiknya lurus, tidak hiperekstensi.

4. Apabila bersepeda jarak jauh atau durasi yang lama, cobalah ganti-ganti posisi tangan pada handlebar.

Dengan melakukan sejumlah cara tersebut, kamu bisa terhindar dari masalah akibat bersepeda ini. Hal ini bisa membuatmu tetap menjaga kebugaran dan bisa bersepeda lebih lama.

Penulis: Rizki FebiantoSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gejala Aneurisma Otak yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala Parah
Gejala Aneurisma Otak yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala Parah

Aneurisma otak adalah kondisi medis yang serius di mana terjadi pelebaran abnormal pada pembuluh darah di otak.

Baca Selengkapnya
Dituduh Cabuli Istri Pasien yang Tengah Hamil, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi saat Disidang
Dituduh Cabuli Istri Pasien yang Tengah Hamil, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi saat Disidang

Dokter spesialis ortopedi inisial MY membantah telah mencabuli istri pasiennya, wanita hamil berinisial TA (22). Dia siap dihukum jika tuduhan itu terbukti.

Baca Selengkapnya
Cerita Anak Pedalaman Sumatra dari Keluarga Tak Mampu, Lettu Jeki Kini Penyandang Gelar Doktor
Cerita Anak Pedalaman Sumatra dari Keluarga Tak Mampu, Lettu Jeki Kini Penyandang Gelar Doktor

Walau berasal dari keluarga tak mampu, seorang prajurit TNI kini berhasil menyandang gelar doktor.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
6 Kondisi yang Bisa Menekan Rasa Lapar dan Membuat Seseorang Tak Merasakannya
6 Kondisi yang Bisa Menekan Rasa Lapar dan Membuat Seseorang Tak Merasakannya

Munculnya rasa lapar merupakan sinyal alami pada tubuh. Namun, sejumlah kondisi bisa menyebabkan kita tidak merasakan rasa lapar ini.

Baca Selengkapnya
Penyakit yang Bisa Sebabkan Sesak Napas, Salah Satunya karena Rasa Cemas
Penyakit yang Bisa Sebabkan Sesak Napas, Salah Satunya karena Rasa Cemas

Sesak napas bukanlah suatu kondisi yang dapat diabaikan, karena dapat menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pernapasan atau organ tubuh lainnya.

Baca Selengkapnya
Tiga Cara Mengenali Anak Mengalami Stunting
Tiga Cara Mengenali Anak Mengalami Stunting

Dokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat

Baca Selengkapnya
Jalannya Hanya Bisa Dilalui Gerobak Sapi, Ini Kisah Petugas KPU Antar Surat Suara ke Pedalaman Desa di Lampung
Jalannya Hanya Bisa Dilalui Gerobak Sapi, Ini Kisah Petugas KPU Antar Surat Suara ke Pedalaman Desa di Lampung

Dibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.

Baca Selengkapnya
Penyebab Gatal di Jari Tangan, Ketahui Cara Mengatasinya
Penyebab Gatal di Jari Tangan, Ketahui Cara Mengatasinya

Gatal di jari tangan bisa dipengaruhi oleh beberapa kondisi.

Baca Selengkapnya
Penyebab Gastroparesis yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Penyebab Gastroparesis yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya

Gastroparesis adalah kondisi medis yang ditandai oleh penundaan pengosongan lambung yang terjadi tanpa sebab yang jelas.

Baca Selengkapnya