Pencegahan Stunting Bisa Dilakukan Sejak Anak Masih di Dalam Kandungan
Merdeka.com - Salah satu masalah kesehatan yang rentan dialami seorang anak adalah stunting. Hal ini merupakan sebuah hal yang rentan terjadi dan bisa dicegah sejak dini.
Kondisi stunting pada anak dapat dicegah sejak di dalam kandungan. Seperti disampaikan Ketua Yayasan Kesehatan Perempuan Zumrotin K. Susilo, triwulan pertama janin dalam kandungan adalah masa yang sangat strategis karena di saat itulah proses pembangunan organ penting seperti otak dan jantung terjadi.
“Jadi untuk calon ibu jangan diikuti rasa nggak doyan makan karena mual. Paksakan makan bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk janin yang dikandung agar kualitasnya bagus dan tidak terjadi stunting,” ujar Zumrotin beberapa waktu lalu.
Zumrotin pun mengatakan, penggunaan logika sangat dibutuhkan agar tidak kalah dengan nafsu makan yang rendah.
Menurutnya, calon ibu juga harus menjaga kesehatan sejak usia remaja. Dimulai dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga, dan tidak mengonsumsi rokok atau minuman keras.
Ibu hamil juga memerlukan pendekatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang baik dan tepat. Upaya promosi dan prevensi dalam layanan kesehatan khususnya kesehatan reproduksi bisa digali sejak usia remaja.
Berbagai upaya pencegahan stunting pada akhirnya akan menjadi kunci dalam membangun sumber daya manusia yang sehat.
Cegah Pernikahan Dini
Upaya yang tak kalah penting dalam mengurangi kasus stunting adalah dengan mencegah terjadinya pernikahan dini. Salah satu penyebab stunting adalah kesiapan seorang perempuan untuk hamil yang dilihat dari segi usia. Ibu yang terlalu muda memiliki risiko besar melahirkan anak dengan stunting.
“Maka hindarilah menikah di usia muda bahkan hamil di bawah usia 19 tahun. Idealnya hamil itu di usia 25 tahun, 23 tahun masih oke lah. Ketika semua alat reproduksi sudah matang maka Anda sudah siap ditempeli janin di rahim,” terangnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk kesehatan ibu dan bayi adalah air bersih dan sanitasi yang bagus.
"Sanitasi yang tidak baik akan menyebabkan stunting akibat air kotor yang dikonsumsi ibu hamil," tandasnya.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaAgus Fatoni berharap dokter kandungan bisa menjadi ujung tombak kepada masyarakat mengenai pentingnya pengetahuan soal stunting.
Baca SelengkapnyaDokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketika dewasa anak stunting akan mengalami central obes
Baca SelengkapnyaDinkes DIY menekankan pemberian nutrisi pada remaja putri agar tidak melahirkan anak stunting
Baca SelengkapnyaDokter Hasto mengajak lintas sektor untuk memasifkan intervensi
Baca SelengkapnyaCak Imin berjanji akan fokus memberi kebutuhan kepada ibu hamil untuk mencegah stunting.
Baca SelengkapnyaPengelolaan sampah secara berkelanjutan masih perlu menjadi perhatian serius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProgram penyuluhan dan penanganan stunting ini merupakan bentuk dukungan terhadap program kerja Pemprov DKI Jakarta terkait dengan penanganan stunting.
Baca Selengkapnya