Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kondom Bakal Tak Diperlukan Lagi Sebagai Kontrasepsi Pria

Kondom Bakal Tak Diperlukan Lagi Sebagai Kontrasepsi Pria Ilustrasi kondom. Shutterstock/chingyunsong

Merdeka.com - Setelah sebelumnya menjadi salah satu kontrasepsi pria yang mudah digunakan dan ditemui, kondom bakal memiliki saingan berat. Dilansir dari New York Post, saat ini tengah dikembangkan suatu kontrasepsi baru yang bakal menggantikan kondom.

The National Institutes of Health saat ini tengah melakukan kajian untuk mengevaluasi efektivitas dari sebuah gel yang bakal menjadi bentuk kontrasepsi baru bagi pria. Kontrasepsi ini bakal menjadi pengganti dari kondom dan vasektomi.

Gel ini sendiri disebut sebagai NES/T dan melingkupi senyawa progestin asetat segesteron yang dikombinasikan dengan testoteron. Gel ini sendiri bakal dipasang pada punggung dan bahu yang kemudian menyerapnya melalui kulit.

Progestin akan menangkal produksi testosteron alami di testis. Kemudian produksi sperma juga bakal dikurangi hingga tingkatan rendah atau bahkan tiada.

Testosteron pengganti ini kemudian akan mempertahankan dorongan seksual yang normal dan fungsi lain yang tergantung pada kebutuhan aliran darah yang cukup pada hormon. Gel ini akan coba dites pada 420 pasangan.

"Banyak wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi hormonal, sedangkan metode kontrasepsi pada pria terbatas pada vasektomi dan kondom saja," jelas Diana Blithe dari perkembangan manusia serta kesehatan anak di NIH Institute.

"Metode terbalik pada kontrasepsi pria yang aman dan sangat efektif dapat memiliki tempat yang sangat penting pada kesehatan masyarakat," sambungnya.

Responden pria akan menggunakan gel NES/T setiap hari selama 4 hingga 12 minggu. Percobaan ini dilakukan untuk menilai apakah mereka dapat menoleransi formula tanpa efek samping di dalamnya.

Jika tingkat sperma tidak menurun secara cukup, mereka bakal lanjut menggunakan formula yang di dalamnya hingga 16 minggu. Partisipan yang tingkat spermanya menurun secara signifikan akan dievaluasi selama menggunakannya sepanjang 52 minggu.

Pasangan akan menggunakan gel pada pria ini sebagai satu-satunya jenis kontrasepsi selama masa tersebut. Pria akan tetap diteliti selama 24 minggu setelah mereka berhenti menggunakan gel untuk melihat efek samping yang ditimbulkannya.

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspadai Penggunaan Pewangi dan Deterjen yang Bisa Sebabkan Iritasi dan Gatal

Waspadai Penggunaan Pewangi dan Deterjen yang Bisa Sebabkan Iritasi dan Gatal

Wewangian dan deterjen yang menempel di pakaian terutama di area intim bisa menjadi penyebab masalah seperti iritasi dan gatal.

Baca Selengkapnya
5 Penyebab Bisul Tanpa Mata, Begini Cara Mengobatinya

5 Penyebab Bisul Tanpa Mata, Begini Cara Mengobatinya

Bisul tanpa mata adalah infeksi pada kulit yang ditandai dengan adanya benjolan merah yang terasa sakit.

Baca Selengkapnya
15 Penyakit Menular Seksual yang Mungkin Terjadi dan Perlu Diwaspadai

15 Penyakit Menular Seksual yang Mungkin Terjadi dan Perlu Diwaspadai

Beberapa penyakit menular seksual (PMS) bisa dialami oleh seseorang dan bisa berdampak buruk.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tips Mencegah Infertilitas pada Pria dan Wanita, Terapkan Gaya Hidup Sehat

Tips Mencegah Infertilitas pada Pria dan Wanita, Terapkan Gaya Hidup Sehat

Infertilitas adalah kondisi ketika pasangan tidak bisa hamil setelah berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi secara teratur selama satu tahun.

Baca Selengkapnya
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya

Baca Selengkapnya
Komnas Perempuan: Tidak Ada Keadilan Restoratif Bagi Pelaku Kekerasan Seksual

Komnas Perempuan: Tidak Ada Keadilan Restoratif Bagi Pelaku Kekerasan Seksual

Ini mempertimbangkan kerugian dan dampak negatif yang dialami korban dan tidak jarang bersifat permanen.

Baca Selengkapnya
Lebih Baik Tidur Menggunakan Bra atau Tidak di Masa Menyusui?

Lebih Baik Tidur Menggunakan Bra atau Tidak di Masa Menyusui?

Ibu menyusui kerap menggunakan bra khusus untuk memudahkan proses menyusui. Pada kondisi ini, apakah lebih baik menggunakan bra atau tidak ketika tidur?

Baca Selengkapnya
10 Cara Mudah dan Praktis Mencegah Luka Berubah Menjadi Keloid

10 Cara Mudah dan Praktis Mencegah Luka Berubah Menjadi Keloid

Keloid bisa terbentuk akibat penyembuhan luka yang tidak tepat dan sempurna.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Mengapa Napas Kita Terdengar Sangat Keras ketika Tidur

Ini Penyebab Mengapa Napas Kita Terdengar Sangat Keras ketika Tidur

Pada saat tidur, biasanya napas kita akan terdengar lebih teratur namun lebih keras dibanding biasanya. Ini Penyebabnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Gara-Gara Jalan Dikeramik, Banyak Pemotor 'Ngepot' di Medan

VIDEO: Gara-Gara Jalan Dikeramik, Banyak Pemotor 'Ngepot' di Medan

Persimpangan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, mendapat sorotan publik. Penggunaan material keramik membuat pemotor banyak terpeleset.

Baca Selengkapnya