Cegah Mycoplasma Pneumonia pada Anak dengan Vaksinasi dan Jaga Jarak
Meningkatnya Risiko Mycoplasme Pneumonia pada anak beberapa waktu belakangan bisa dicegah dengan dua langkah yaitu vaksinasi dan jaga jarak.
Meningkatnya Risiko Mycoplasme Pneumonia pada anak beberapa waktu belakangan bisa dicegah dengan dua langkah yaitu vaksinasi dan jaga jarak.
Mycoplasma pneumonia menjadi perhatian penting dalam kesehatan anak-anak. Dokter spesialis pulmonologi dan respirasi paru RS Permata Cibubur, dr. Januar Habibi, B.Med.Sc, Sp.P, menekankan pentingnya vaksinasi rutin dan menjaga jarak sebagai langkah utama dalam mencegah infeksi pada anak.
"Vaksinasi, menjaga jarak dengan orang yang sakit, tidak berpergian ketika sakit, datang ke dokter, dan mendapatkan perawatan jika dibutuhkan," terang Januar dilansir dari Antara.
Mycoplasma pneumonia adalah infeksi yang menular melalui droplet di udara saat batuk atau bersin, menyerang tidak hanya anak-anak usia sekolah tetapi juga orang dewasa. Protokol kesehatan seperti penggunaan masker yang sesuai dan menjaga ventilasi udara yang baik sangat dianjurkan untuk mencegah penyakit ini.
"Pastikan ventilasi udara baik, cuci tangan rutin, dan konsumsi makanan bergizi," tambah Januar, menggarisbawahi pentingnya langkah-langkah pencegahan sederhana namun efektif.
Gejala mycoplasma pneumonia hampir serupa dengan COVID-19, termasuk batuk, demam, dan sesak napas. Menurut Januar, gejala ini juga dapat terlihat pada hasil rontgen dada yang abnormal.
Penting untuk diingat bahwa vaksinasi COVID-19 tidak secara langsung terkait dengan pencegahan mycoplasma pneumonia. IDAI menyatakan bahwa pneumonia yang disebabkan oleh bakteri mycoplasma biasanya lebih ringan dan dapat diobati dengan antibiotika.
Kementerian Kesehatan tengah menginvestigasi enam kasus mycoplasma pneumonia di Jakarta, khususnya pada pasien dengan rentang usia 3 sampai 13 tahun. Tindakan ini merupakan langkah serius untuk memutus penularan penyakit ini di masyarakat.
Perlunya kesadaran akan pencegahan dan langkah-langkah sederhana seperti vaksinasi rutin dan menjaga jarak menjadi kunci dalam melindungi anak-anak dari infeksi mycoplasma pneumonia yang serius. Semua langkah pencegahan ini tidak hanya bermanfaat dalam menghadapi mycoplasma pneumonia, tetapi juga dalam menjaga kesehatan umum anak.
Sebelumnya peningkatan kasus mycoplasma pneumonia terutama pada anak ditakutkan akan membawa gelombang baru pandemi. Walau begitu, sejumlah langkah pencegahan yang telah kita terapkan dalam beberapa waktu lalu ini bisa jadi cara untuk mencegahnya.
Gejala Mycoplasma pneumonia yang ditimbulkan sebenarnya terbilang ringan.
Baca SelengkapnyaGejala yang muncul seperti batuk kering, sedikit demam, sakit tenggorokan, dan kadang-kadang disertai dengan ruam kulit.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau kepada tenaga kesehatan (nakes) apabila dalam 1x24 jam terdapat kasus Mycoplasma Pneumonia segera melaporkan.
Baca SelengkapnyaPneumonia adalah infeksi paru-paru yang biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Kuman ini membuat kantung udara di paru-paru terisi cairan.
Baca SelengkapnyaTemuan sementara, penyebab utama pneumonia misterius di China adalah mycoplasma.
Baca SelengkapnyaJangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana
Baca SelengkapnyaKemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.
Baca Selengkapnya