Wiranto ingatkan bahaya salah pilih pemimpin
Merdeka.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengingatkan masyarakat agar tidak salah memilih pemimpin saat Pilkada dan Pemilu nanti. Hal tersebut disampaikan saat memberikan pidato di acara rapat koordinasi Pilkada serentak 2018 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan.
"Kita tahu parpol telah berusaha menampilkan calon-calon yang punya kompetensi yang baik, tapi kita juga tahu bahwa parpol punya obsesi ingin menang. Terkadang antara keinginan parpol dan keinginan menang dengan kewajiban menampilkan pemimpin yang punya kompetensi bertabrakan," papar Wiranto di Hotel Kartika Chandra, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (23/10).
Kemudian, kata Wiranto, jika salah memilih pemimpin akan beresiko pada pembangunan daerah yang gagal dan tidak berhasil. Sebab, sejarah bangsa-bangsa di dunia maupun di Indonesia sendiri sudah mengisyaratkan jatuh bangunnya komunitas.
"Jatuh bangunnya komunitas, organisasi, pemerintahan, sangat tergantung dari pemimpinnya apakah dia punya kompetensi atau tidak, maka posisi Pilkada ini sangat strategis, kalau kita salah milih pemimpin, maka daerah itu beresiko akan cukup fatal," ujar Wiranto.
Wiranto mengingatkan, saat ini banyak pemimpin yang tersangkut kasus korupsi. Ia meminta para pemilih sadar untuk memilih figur yang baik dan berkompetensi.
"Kita harus introspeksi bahwa banyak pemimpin yang bermasalah dengan KPK itu berarti sudah lampu merah, kita harus waspada," ujarnya.
"Tugas saya sebagai Menkopolhukam menyerasikan, menyelaraskan, mengoordinasikan Pemilu ini dengan damai, sukses, untuk memilih pemimpin yang baik," tambahnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wiranto mengungkapkan lima alasan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka wajib didukung dan menang pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan masyarakat harus pandai dan berani memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar.
Baca SelengkapnyaPrabowo mencontohkan, hakim di negara-negara maju, apalagi hakim tertinggi dijamin jabatannya seumur hidup.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Subianto mengaku tidak pernah menyesal memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan, jangan pilih pemimpin hanya berdasarkan sosok, tanpa melihat pikiran dan hatinya.
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, rakyat Indonesia bakal memilih calon pemimpin bangsa sesuai pilihan dan hati
Baca SelengkapnyaGanjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.
Baca SelengkapnyaBawaslu juga menegaskan laporan dugaan nepotisme Jokowi tak memenuhi unsur pelanggaran pemilu.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur dan tak bisa disogok.
Baca Selengkapnya