Wapres JK Kritik Sikap Parpol di Indonesia Tak Ada yang Tegas
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik sikap partai politik di Indonesia yang tidak tegas. Pasalnya dalam satu situasi tertentu, partai oposisi bisa saja mengubah sikap menjadi mendukung pemerintah.
Situasi tersebut, menurutnya, sudah menjadi tradisi politik di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Wapres JK di hadapan mahasiswa kuliah umum Universitas Paramadina di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat.
"Apa yang terjadi di politik kita ya seperti itu, kadang dibutuhkan hari ini oposisi, besok masuk pemerintah lagi. Itu juga situasi yang khas. Sehingga tidak ada partai pemerintah yang jelas, dan oposisi yang jelas macam mana. Tergantung kasusnya," katanya, Kamis (17/1).
Walaupun berbeda beda sikap politik, politisi Golkar ini mengungkapkan, tidak ada permusuhan. Inilah yang membuat demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik.
"Beda dengan di Amerika. Kalau Demokrat bilang begini, Partai Republik begini. Kita tidak. Besok Golkar tidak mau dukung Jokowi, satu tahun lagi bisa jadi menteri juga. Seperti itulah politik Indonesia," tutup JK.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaPara akademisi dan pengamat politik berharap para capres tetap berdiri pada substansi masing-masing, pada debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024).
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini Jokowi belum pernah mengumumkan akan mendukung parpol atau capres.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai suara Guru Besar yang berisi kritik merupakan hak berdemokrasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKeputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyatakan Presiden Joko Widodo guru politiknya, karena pernah mengalahkannya dua kali, yakni pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca Selengkapnya"Tidak masalah, tidak berdosa memberikan dukungan politik," kata Sekjen PSI
Baca Selengkapnya